Share

Bab 22

Tangan Farah gemetar saat melihat isi pesan dari seseorang. Namun sisi lain, ia merasa lega. Sebab membaca pesan itu memberikan sebuah petunjuk keberadaan Elia. Kesimpulannya Elia berada di suatu tempat dalam keadaan selamat.

Elia diculik. Penculiknya meminta uang tebusan.

Semalam suntuk, Farah tak kuasa memejamkan matanya. Ia tengah berpikir keras bagaimana caranya bisa menyelamatkan sahabatnya. Dalam artian ia membawanya pulang. Jika ia melapor kepada ke dua orang tuanya maka sudah dipastikan mereka akan melapor pada pihak berwajib dan Elia terancam terluka.

Farah yang memiliki jiwa heroik tak ingin gegabah mengambil tindakan.

Hingga menjelang dini hari, akhirnya Farah baru bisa tidur. Sang ibu mengomel pada putri semata wayangnya yang bangun kesiangan pagi itu.

“Mbak Farah bergadang semalam? Mengapa sampai bangun kesiangan?”

Nuha menyerbu putrinya dengan pertanyaan sedangkan tangannya mengelus-elus lengannya.

Farah bangun dengan rambut yang tergerai berantakan menutupi separuh waj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status