Share

Bab 30

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-01 23:00:08

Yusuf seketika bersemangat saat melihat denah di mana lokasi Farah berada. Ia baru teringat jika ia diam-diam memasang aplikasi pelacak pada ponsel Farah. Karena panik dan ketakutan, ia akhirnya lupa.

Yusuf baru mengingatnya setelah mengikuti mobil polisi yang mengintai anak buah penculik tersebut. Saat itu mungkin ponsel Farah bisa saja terjatuh atau hilang. Namun tepat pukul tiga dini hari, akhirnya Yusuf bisa menemukan titik koordinat di mana Farah berada atau ponselnya berada. Ada dua kemungkinan yang terjadi.

Yusuf sengaja tidak menelepon Farah, khawatir ponselnya itu memang sudah direbut oleh penculik. Ia hanya menggunakan petunjuk itu untuk mendekati lokasi tersebut.

Remaja itu pun berusaha mengabari kepolisian soal lokasi Farah berada.

[Farah berada di motel sekitar dermaga Tanjung Priok.]

Yusuf menghubungi pihak kepolisian. Naasnya, ia menggunakan ponsel lain bukan ponsel yang biasa digunakan. Oleh karena itu, ia dianggap penipu. Apalagi ia menelepon saat pagi buta.

Tut, tut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rosi Mauliana
jadi sebenarnya Farah sudah dinodai sama penjahat itu gak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 31

    Yusuf buru-buru memakai masker dan topinya agar tidak dikenali oleh para anak buah penculik tersebut. Rupanya di luar dugaan mereka, para anak buah pria juga ikut masuk namun mereka seolah disebar di kabin yang berbeda agar tidak terlihat mencurigakan.Yusuf berusaha membaringkan Farah yang berada dalam setengah sàdar. Ia pun ikut berbaring di sampingnya seolah mereka suami istri agar tidak dicurigai. Sebelumnya, Yusuf memesan kabin eksekutif namun ketika ia menemukan anak buah penculik itu berada di sekitar sana, sudah barang tentu sangat membahayakan.Ia menukar kabinnya dengan penumpang kelas ekonomi, sepasang suami istri. Mereka sangat berterima kasih pada Yusuf. Yusuf hanya meminta bayaran kerudung dan celana panjang untuk bisa dikenakan oleh Farah. Kini Farah sudah berada dalam keadaan tertutup. Ia pun memasangkan masker pada gadis itu.Usaha Yusuf melindungi Farah dengan begitu hebatnya. Ia akan berkorban apapun untuk menyelamatkannya.Waktu seakan berjalan lamban. Yusuf menata

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 32

    Farah segera meminum obat demam yang diberikan oleh Yusuf. Namun, rupanya tidak mempan. Suhu tubuhnya tetap saja sangat panas. “Yusuf, aku dingin. Apa aku akan mati di sini?” imbuh Farah menggertakan giginya beberapa kali. Farah menjadi mengalami kecemasan. Mungkin karena demam, ia mulai meracau tak karuan. Melihat kondisi Farah membuat Yusuf menjadi semakin panik. Namun ia berusaha mengontrol kepanikannya. Jika ia sama panik dengan Farah mereka akan kesulitan sendiri.Yusuf berkata dengan tenang. “Sabar ya! Kalau sudah tiba di pelabuhan kita akan pergi ke rumah sakit.”Yusuf semakin menarik tubuh gadis itu untuk dipeluknya. Lagi, ia hanya ingin membuatnya hangat. Waktu berlalu cepat, Farah dan Yusuf pun merasa mulai mengantuk. Yusuf yang tidak tidur semalaman demi mengintai Farah dan Farah yang tertidur karena obat.Seorang wanita bernama Anisa membangunkan mereka berdua yang tengah duduk bersebelahan. Yusuf tidur dengan posisi merangkul pundak Farah di sisinya. Kepala Farah berlabu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 33

    Setelah mendapat telepon dari Yusuf, Darren Dash dan anak buahnya bergegas menuju rumah sakit yang dituju. Ketika kehilangan kontak saat di motel, Tanjung Priok, Jakarta utara, ia dan timnya tak mengambil tempo, langsung terbang menjemput mereka. Sisi lain, Maesarah Basri dan Muhammad Attar memilih menunggu di pelabuhan. Mereka mempercayakan pada tim Darren Dash untuk menyelamatkan ke dua anak remaja itu. Pada saat itulah mereka menepikan ego mereka demi sebuah aksi penyelamatan.“Nah, Sayang, ternyata Allah sudah mengabulkan doa kita.”Darren Dash berkata pada istrinya yang duduk di sampingnya sembari berderai air mata. Namun tangisan Nuha kali ini tangisan penuh syukur dan haru, akhirnya putri kesayangannya selamat dan ditemukan. Kendati hatinya berdebar-debar karena mereka belum bisa langsung menemui mereka. Saat ini mereka masih berada di dalam taxi menuju ke rumah sakit. Dengan kekuasaan yang dimiliki Darren Dash, ia langsung meminta pertolongan pada pihak kepolisian di sana un

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 34

    “Yusuf, apa? Cepat katakan!! Mau bicara apa?” Farah yang tak sabaran langsung menyerbu Yusuf dengan pertanyaan. Sungguh Yusuf merasa malu mengatakannya. Namun jika ia tidak mengatakannya, maka kapan lagi? Remaja lelaki itu sudah tidak memiliki waktu. Yusuf berkeringat dingin. Jantungnya berdebar-debar. Ia tak pernah nembak seorang gadis sebelumnya. Ia pun menguatkan hatinya. Ia begitu takut jika cintanya ditolak oleh Farah lalu Farah justru bersikap berbeda padanya karena mereka terjebak dalam friendzone.“Farah, aku harap, kau tidak akan marah setelah mendengarnya. Aku harap kita akan tetap berteman,” imbuh Yusuf dengan berhati-hati. Ia mengusai rambutnya beberapa kali dan menarik nafas dalam.“Mengapa aku harus marah padamu Yusuf? Memang apa sih??” desak Farah dengan agak kesal. Ia dilanda penasaran. Yusuf seperti sedang memberinya tebak-tebakan.Eh hem, Yusuf berdehem untuk mengusir rasa canggung di antara mereka. Ia menegakan tubuhnya dan menatap Farah yang juga sedang duduk me

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 35

    Nuha dan Darren berucap ribuan syukur karena hasil tes visum menyatakan bahwa putrinya sama sekali tidak mengalami pelecehan seksual. Para penculik belum melakukan hal sejauh itu. Saat itulah mereka merasa kehadiran Yusuf memang sangat berarti. Jika tidak ada anak remaja lelaki itu. Mungkin sesuatu yang fatal akan menimpa putrinya!!Mereka saling berpelukan dan menguatkan. Setelah melihat hasil tersebut, mereka memutuskan untuk pulang. Farah akan kembali melanjutkan perawatan medisnya di Indonesia.Mereka pun pulang sore itu tanpa terkecuali. Tim Darren Dash membawa Yusuf dan Farah melalui jalur' penerbangan. Di bandara, mereka langsung disambut oleh keluarga besar masing-masing.Tampaklah Maesarah Basri dan Muhammad Attar yang langsung memeluk putra kesayangan mereka. Begitupula, Kinanti dan Jonathan Dash langsung menyambut cucu kesayangan mereka. Mereka menghujani Farah dengan pelukan dan ciuman di wajahnya.Baik Farah dan Yusuf saling lirik dan mengulas senyum. Mereka merasa lega ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 36

    “Mbak Farah, coba ceritakan apa yang terjadi saat penculikan itu! Apa kau memukul penculik itu seperti ini? Hiya?!!!”Farrel yang bawel langsung menyerbu sang kakak dengan berbagai pertanyaan dan memperagakan aksi hajar-menghajar dengan ke dua tangannya yang tak bisa diam. Seakan-akan penculikan itu sebuah petualangan yang seru. Padahal jauh panggang dari api, petualangan itu begitu menakutkan dan membuat jantung deg-degan.“Farrel, Mbak mu masih syok. Jangan tanya yang aneh-aneh! Gimana sih,” tukas Ummi Aruni yang tengah menyuapi Farah makan buah-buahan. “Ummi, aku mau mangganya aja. Jeruknya asam.”Farah memprotes neneknya dengan meringis pelan.Karena tak mendapat respon, Farrel pun ikut duduk di samping neneknya. “Ummi, aku juga mau makan buah. Suapin!”Farah langsung mendelik tajam pada adiknya. “Ngapain minta disuapin! Farrel udah gede.”“Biarin, ya Ummi!! Mbak Farah juga udah gede disuapin,” sergah Farrel tak mau kalah. Aruni memang sangat dekat dengan cucu-cucunya. Tak ayal

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 37

    Darren Dash merasa menyesal telah membawa istrinya ke kantor polisi. Pada akhirnya Mariyam Nuha, istrinya terlihat begitu sedih dan kecewa setelah mengetahui siapa otak dari dalang penculikan anak kesayangan mereka. Mau tak mau ia mendengarnya langsung dari hasil investigasi.Nuha menunduk dalam sembari menatap secarik foto salah satu asisten rumah tangga terbaik yang pernah mengasuh ke dua anak kembarnya. Dialah Mbak Ratih!!Nuha selalu menyimpan fotonya di dalam dompetnya untuk mengenang kebaikannya.Naasnya, pelaku yang berusaha menculik putrinya ialah anak sulungnya Mbak Ratih. Nuha tak habis pikir, mengapa putra sulung Mbak Ratih bisa berbuat senekad itu. Padahal ia merasa telah berbuat baik pada mereka. Setiap bulan ia meminta suaminya untuk mengirimkan uang untuk mereka, menanggung biaya hidup mereka termasuk pendidikan mereka sebagai bentuk tanggung jawab mereka.Sebetulnya insiden bom yang menewaskan Mbak Ratih sebuah kecelakaan murni. Hanya saja, Nuha dan Darren ikut bertangg

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 38

    “Yeay, aku bisa pulang!!”Farah berseru saat mendengar hasil terakhir pemeriksaan dokter bahwa ia bisa pulang hari itu. Ia senang sekali bisa menghirup udara bebas. Selama di rumah sakit ia merasa seperti berada di ruangan sempit yang membosankan.“Farah, senang?” tanya Nuha dengan mengusap-usap kepala Farah dengan lembut. Ia begitu bersyukur karena akhirnya bisa bersama lagi dengan putrinya. Tak terbayangkan jika Farah benar-benar menghilang, ia pasti terpukul sekali. Apalagi ada banyak peristiwa yang telah mereka lewati bersama.Nuha mengecup kening putrinya dengan penuh perasaan cinta kasih. Air matanya menggenang di pelupuk matanya karena perasaan yang mengharu biru.Darren Dash yang sedang mengemudi sesekali melihat interaksi yang dilakukan antara istri dan putrinya. Kini mereka berada dalam perjalanan pulang ke rumah. Sebagai seorang ayah, Darren pun merasa bersyukur atas keselamatan Farah. Sebagai ungkapan rasa syukurnya, Darren Dash akan memberikan santunan bagi anak yatim.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status