Halo, my lovely readers, mohon maaf baru update. Untuk season 3 , diusahakan update per satu bab karena ada novel lain juga yang sedang digarap karena mengikuti event. Makasih Pengertiannya.
Hari itu semua orang yang berada di rumah terlihat panik setelah mendengar kabar bahwa Farah diculik oleh komplotan penculik yang terkenal tak terkecuali. Suasana menjadi genting dan tegang. Nuha langsung dilarikan ke rumah sakit karena setiba ia di rumah mendengar kabar bahwa putri kesayangannya telah diculik. Nuha yang pernah mengalami trauma akibat peristiwa ledakan beberapa tahun silam langsung terserang panic attack setelah mendengar kabar buruk yang menimpa putrinya. Ia tak kuasa mengendalikan dirinya.Kini ia terbaring di rumah sakit dan ditemani oleh sang ibu tercinta. Sementara itu Darren Dash tak tinggal diam. Ia langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan detektif untuk menyelidiki kasus penculikan Farah yang seolah terorganisir dan dilakukan oleh seorang profesional.Sore itu, Darren Dash pergi menuju kantor polisi untuk mengetahui perkembangan kasus putrinya bersama Asyraf. Di sanalah, ia dipertemukan dengan Yusuf dan kawan-kawannya yang sedang diinterogasi oleh p
“Nuha, makanlah Nak! Kalau kau tidak makan kau tak bisa pulang dari rumah sakit. Anak-anak membutuhkanmu,”Aruni dengan sabar menasehati putrinya. Ia bahkan rela menunggui putrinya yang saat ini tengah terbaring di rumah sakit. Nuha langsung drop mendengar Farah diculik untuk ke dua kalinya.Wanita berlesung pipi itu tidak menyahut perkataan ibunya. Ia hanya menahan kelu di lidahnya. Wajahnya sudah pucat pasi dengan air mata yang mengering. Ketika ia merasa syok, sebaliknya air mata Nuha selalu mengering saking memikul kesedihan yang teramat dalam. Baru beberapa hari Farah hilang, Nuha sudah bagaikan mayat hidup.Aruni menaruh kembali sendok pada mangkuk bubur yang dipegangnya dan masih utuh. Ditaruhlah kembali makan malam Nuha di atas meja. Beberapa kali Aruni menarik nafas dalam. Ia cukup bersabar menghadapi putrinya. Padahal di rumah suaminya, Shafea dan Shakira tengah membutuhkannya. Saat ini mereka diurus oleh dua orang babysitter.Naufal Alatas justru menugasinya untuk menungg
Di sebuah motel yang terletak dekat dengan pelabuhan Tanjong Priok, seorang wanita paruh baya berseragam maid sedang membujuk seorang anak gadis untuk makan. Namun ia tidak berhasil karena gadis itu selalu menolak. Jelas saja, ia menolak karena gadis itu merupakan korban penculikan. Rupanya, Farah sudah berada di luar kota. Sang ketua penculik membawanya ke sana karena sudah berniat akan menjual Farah. Misi utamanya sebenarnya ialah membuat keluarga Darren Dash menderita. Caranya ialah ia akan membuat putri kesayangannya juga menderita dengan cara memisahkannya dari keluarganya. Namun, tak hanya itu, otak licik dan cerdiknya ikut berperan dan segera mengambil kesempatan! Ia akan mengambil keuntungan pula dari aksinya tersebut. Gadis itu ibarat berlian yang sangat berharga maka ia akan menjualnya.Di tempat tersebut, ia sudah mendapatkan tawaran pertama dari seseorang yang terobsesi menginginkan gadis itu.“Nona cepatlah makan! Kalau Nona tidak makan nanti Bos semakin marah pada Nona.
Yusuf seketika bersemangat saat melihat denah di mana lokasi Farah berada. Ia baru teringat jika ia diam-diam memasang aplikasi pelacak pada ponsel Farah. Karena panik dan ketakutan, ia akhirnya lupa.Yusuf baru mengingatnya setelah mengikuti mobil polisi yang mengintai anak buah penculik tersebut. Saat itu mungkin ponsel Farah bisa saja terjatuh atau hilang. Namun tepat pukul tiga dini hari, akhirnya Yusuf bisa menemukan titik koordinat di mana Farah berada atau ponselnya berada. Ada dua kemungkinan yang terjadi.Yusuf sengaja tidak menelepon Farah, khawatir ponselnya itu memang sudah direbut oleh penculik. Ia hanya menggunakan petunjuk itu untuk mendekati lokasi tersebut.Remaja itu pun berusaha mengabari kepolisian soal lokasi Farah berada. [Farah berada di motel sekitar dermaga Tanjung Priok.]Yusuf menghubungi pihak kepolisian. Naasnya, ia menggunakan ponsel lain bukan ponsel yang biasa digunakan. Oleh karena itu, ia dianggap penipu. Apalagi ia menelepon saat pagi buta.Tut, tut
Yusuf buru-buru memakai masker dan topinya agar tidak dikenali oleh para anak buah penculik tersebut. Rupanya di luar dugaan mereka, para anak buah pria juga ikut masuk namun mereka seolah disebar di kabin yang berbeda agar tidak terlihat mencurigakan.Yusuf berusaha membaringkan Farah yang berada dalam setengah sàdar. Ia pun ikut berbaring di sampingnya seolah mereka suami istri agar tidak dicurigai. Sebelumnya, Yusuf memesan kabin eksekutif namun ketika ia menemukan anak buah penculik itu berada di sekitar sana, sudah barang tentu sangat membahayakan.Ia menukar kabinnya dengan penumpang kelas ekonomi, sepasang suami istri. Mereka sangat berterima kasih pada Yusuf. Yusuf hanya meminta bayaran kerudung dan celana panjang untuk bisa dikenakan oleh Farah. Kini Farah sudah berada dalam keadaan tertutup. Ia pun memasangkan masker pada gadis itu.Usaha Yusuf melindungi Farah dengan begitu hebatnya. Ia akan berkorban apapun untuk menyelamatkannya.Waktu seakan berjalan lamban. Yusuf menata
Farah segera meminum obat demam yang diberikan oleh Yusuf. Namun, rupanya tidak mempan. Suhu tubuhnya tetap saja sangat panas. “Yusuf, aku dingin. Apa aku akan mati di sini?” imbuh Farah menggertakan giginya beberapa kali. Farah menjadi mengalami kecemasan. Mungkin karena demam, ia mulai meracau tak karuan. Melihat kondisi Farah membuat Yusuf menjadi semakin panik. Namun ia berusaha mengontrol kepanikannya. Jika ia sama panik dengan Farah mereka akan kesulitan sendiri.Yusuf berkata dengan tenang. “Sabar ya! Kalau sudah tiba di pelabuhan kita akan pergi ke rumah sakit.”Yusuf semakin menarik tubuh gadis itu untuk dipeluknya. Lagi, ia hanya ingin membuatnya hangat. Waktu berlalu cepat, Farah dan Yusuf pun merasa mulai mengantuk. Yusuf yang tidak tidur semalaman demi mengintai Farah dan Farah yang tertidur karena obat.Seorang wanita bernama Anisa membangunkan mereka berdua yang tengah duduk bersebelahan. Yusuf tidur dengan posisi merangkul pundak Farah di sisinya. Kepala Farah berlabu
Setelah mendapat telepon dari Yusuf, Darren Dash dan anak buahnya bergegas menuju rumah sakit yang dituju. Ketika kehilangan kontak saat di motel, Tanjung Priok, Jakarta utara, ia dan timnya tak mengambil tempo, langsung terbang menjemput mereka. Sisi lain, Maesarah Basri dan Muhammad Attar memilih menunggu di pelabuhan. Mereka mempercayakan pada tim Darren Dash untuk menyelamatkan ke dua anak remaja itu. Pada saat itulah mereka menepikan ego mereka demi sebuah aksi penyelamatan.“Nah, Sayang, ternyata Allah sudah mengabulkan doa kita.”Darren Dash berkata pada istrinya yang duduk di sampingnya sembari berderai air mata. Namun tangisan Nuha kali ini tangisan penuh syukur dan haru, akhirnya putri kesayangannya selamat dan ditemukan. Kendati hatinya berdebar-debar karena mereka belum bisa langsung menemui mereka. Saat ini mereka masih berada di dalam taxi menuju ke rumah sakit. Dengan kekuasaan yang dimiliki Darren Dash, ia langsung meminta pertolongan pada pihak kepolisian di sana un
“Yusuf, apa? Cepat katakan!! Mau bicara apa?” Farah yang tak sabaran langsung menyerbu Yusuf dengan pertanyaan. Sungguh Yusuf merasa malu mengatakannya. Namun jika ia tidak mengatakannya, maka kapan lagi? Remaja lelaki itu sudah tidak memiliki waktu. Yusuf berkeringat dingin. Jantungnya berdebar-debar. Ia tak pernah nembak seorang gadis sebelumnya. Ia pun menguatkan hatinya. Ia begitu takut jika cintanya ditolak oleh Farah lalu Farah justru bersikap berbeda padanya karena mereka terjebak dalam friendzone.“Farah, aku harap, kau tidak akan marah setelah mendengarnya. Aku harap kita akan tetap berteman,” imbuh Yusuf dengan berhati-hati. Ia mengusai rambutnya beberapa kali dan menarik nafas dalam.“Mengapa aku harus marah padamu Yusuf? Memang apa sih??” desak Farah dengan agak kesal. Ia dilanda penasaran. Yusuf seperti sedang memberinya tebak-tebakan.Eh hem, Yusuf berdehem untuk mengusir rasa canggung di antara mereka. Ia menegakan tubuhnya dan menatap Farah yang juga sedang duduk me