"Nit, cuma lima ratus ribu ini, enteng lah buat kamu!" desak Mbak Wati, "Kamu gak kasihan sama aku, gimana kalau Bank Semok itu datang sewaktu ada Mas Hadi, mampus aku, Nit!"Nita menarik napas panjang. Baru dua hari merasakan hidupnya tenang tanpa ada suara Mbak Wati, kini ia datang membawa masalahnya untuk dibagi bersama Nita."Aku gak ada, Mbak. Uangnya dibawa Mas Adam semua," sahut Nita tidak jujur. "Kalau Mbak mau, tunggu Mas Adam pulang nanti, Mbak."Mbak Wati berkacak pinggang. Deru napasnya masih memburu mendengar penolakan dari bibir Nita."Kalau aku pinjam sama Adam, yang ada nanti ujung-ujungnya Mas Hadi tau, Nit! Kamu ini gak bisa diajak kerja sama banget sih sama ipar sendiri!"Nita meletakkan panci di tempatnya setelah ia cuci bersih sambil mendengarkan dongeng dari bibir Mbak Wati. "Kalau gak mau Mas Hadi tau, ya jangan hutang sembunyi-sembunyi dong, Mbak! Jadi ipar jangan ngajakin berbuat buruk, dosa!""Aku kepepet, Nit. Ck, ayolah!""Memang kurang jatah dari Mas Hadi
Terakhir Diperbarui : 2023-01-10 Baca selengkapnya