Share

Kapokmu Kapan?

Nita meredam emosinya melihat status Wati yang bertebaran di WhatsApp. Tidak ada cara lain, satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk melindungi hati adalah dengan menyembunyikan status Wati agar berada di bagian bottom, yang paling bawah. Tidak akan terlihat jika memang tidak mau dilihat.

Karena kemarin sore Adam ada keperluan sehingga belum sempat menemui Paklik untuk membicarakan perihal uang sewa sawah, maka pagi ini setelah sarapan bersama Sang Istri, Adam menyempatkan diri mendiskusikan masalah sawah yang mereka kelola mengingat hari ini adalah hari libur, tentu saja Paklik ada di rumah. Pikir Adam.

"Yakin mau menemui Paklik, Mas?" tanya Nita ketar-ketir. "Kalau ternyata Paklik sudah ngasih uang sewa, gimana?"

"Maksudnya?"

"Y-- ya, maksudku ... maaf, kalau ternyata Paklik sudah mempercayakan uang sewa pada Bulik, bagaimana?"

"Dan Bulek menilap uang itu, begitu maksud kamu, Nit?"

Nita mengangguk ragu. "Maaf, Mas, bukannya aku menuduh Bulek ...."

"Ya bagus dong! Memang seharusn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status