Share

Nita yang Serakah

"Ya, sepertinya aku memang serakah, Bulek," aku Nita bangga. "Saking serakahnya aku, sampai-sampai sawah milik mendiang Ibu Mas Adam saja terjual dua petak, belum lagi ada satu sawah yang ingin aku kuasai, juga satu kebun berukuran lebar yang disewakan pada orang lain. Wah, hebat sekali aku ya, Bulek. Sangat serakah!"

Wajah Bulek Murni memerah. Bibirnya mencap-mencep mendengar sindiran yang keluar dari mulut Nita.

"Lancang kamu, Nit! Kalau bukan karena Adam, kamu mana bisa hidup terjamin begini!" hardik Paklik sengit.

Nita lagi-lagi hanya manggut-manggut. "Ya, benar sekali!" Istri Adam itu menjentikkan jarinya. "Seharusnya Paklik sama Bulek juga berkaca, jika bukan karena harta kedua orang tua Mas Adam dan Bang Hadi, Paklik sama Bulek mana bisa menikmati hidup dari hasil berbuat culas pada keponakan sendiri. Betul apa betul?"

"Diam kamu, Nita!" bentak Bulek Murni. Telunjuknya mengarah tepat di wajah Nita, namun Adam tiba-tiba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status