"Res, masa ibu..." Nadia belum meneruskan ucapannya saja, Resti sudah mendengus kesal. Dia mengusap wajahnya dengan kesal dan kemudian berkacak pinggang."Jadi, maksud kamu itu aku yang nyuri uang toko ?" Tanya Resti membuat Nadia langsung mendongak dan menggeleng."Bukan begitu, Res.""Nad, aku tau kamu itu sayang sama itu si ibu tiri. Tapi, mereka belum tentu mempunyai perasaan yang sama, sama kamu. Dan lagi, kalau saja memang aku sama Fani atau aku sendiri yang ngambil uang toko, udah aja kali aku gak perlu kerja lagi hari ini. Mendingan kabur sama anak aku yang jauh bawa uang itu. Tapi ini enggak, dan malah si ibu tiri sama anaknya yang ngilang. Udah ah, terserah kamu. Kalau bahkan kamu lapor polisi pun aku gak takut, bahkan aku bakalan dukung kamu." Resti kemudian meninggalkan Nadia yang masuh termenung di kursinya dan melanjutkan membuat kue dengan resep yang memang sudah tertera di dinding dapur. Resti sangat kecewa dengan Nadia. Iya, memang dia tau sifat Nadia yang kelewat p
Baca selengkapnya