Frank sontak mengulum senyum. Sambil mencondongkan badan ke depan, ia menyipitkan mata. “Jadi, Mama kalian ini berbakat dalam berbisnis?” “Eng!” Si Kembar kompak mengangguk. “Mama sering bercerita tentang ide-ide dalam kepalanya. Aku sering terispirasi dari situ.” “Terinspirasi, Louis,” koreksi Emily dengan suara manisnya yang memikat hati. Louis sontak memasang tampang lesu. “Ya, itulah maksudku.” Setelah tertawa singkat, Frank mengembalikan tatapannya kepada wanita yang mematung di samping. “Jadi, apa ide bisnismu, Ratuku?” Napas Kara berubah berat. Ia tahu, Frank pasti akan mewujudkan apa pun yang ia sebut. “Aku tidak yakin jika ini bisa mendatangkan keuntungan,” ringisnya. “Tidak masalah. Beberapa proyek Savior lebih mengedepankan manfaat.” Sudut bibir Kara perlahan kembali ringan. Sambil menarik napas dalam-dalam, ia mulai membayangkan idenya. "Sebenarnya, ada satu yang paling ingin kuwujudkan. Membuat aplikasi yang dapat mempermudah pekerjaan ibu-ibu di seluruh dunia."
Baca selengkapnya