Share

166. Tolong Jangan Menghilang Lagi

Selang beberapa saat, sang dokter akhirnya mendesah, “Selesai!”

Kara langsung menjatuhkan pipinya di atas dada Frank. Ia menangis sejadi-jadinya. “Maafkan aku, Frank. Aku seharusnya lebih berhati-hati. Kalau saja aku tidak pergi seorang diri, kau tidak akan mengalami semua ini.”

Sambil membelai kepala Kara, sang pria tertawa samar, “Tidak apa-apa. Berkat kejadian ini, aku jadi mengerti kenapa Emily cengeng sekali. Dia mewarisi bakat itu dari ibunya.”

Kara sontak mencebik dan menyurutkan tangis. Setelah membantu Frank bangkit, ia berbisik, “Jangan pernah menantang bahaya lagi. Aku tidak sanggup melihatmu kesakitan begini.”

Frank menangkup pipi Kara dan menggeleng pelan. “Ini tidak seberapa jika dibandingkan penderitaanmu, Ratu Lebah. Melahirkan anak-anakku pasti jauh lebih sakit. Omong-omong, apakah kau sudah menelepon Louis dan Emily? Kita sudah lewat beberapa jam dari janji.”

Tepat ketika Kara hendak menjawab, seorang kru kapal menghampiri. “

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
rohmahh7778888
semoga saja rawon tua menyesali perbuatannya dan merestui Frank sama kara
goodnovel comment avatar
Binti Mucholifah
semoga rowan kena serangan jantung #ups...
goodnovel comment avatar
Yulie Dwiryanti
Terharu aq bacanya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status