Share

173. Apakah Kita Kurang Ajar?

Mendengar pembelaan tersebut, napas Rowan mulai bergemuruh.

"Berpikirlah lebih bijak, Anak-Anak. Kita sedang membicarakan masa depan, bukan masa lalu. Kalau kalian ingin mendapat kehidupan yang lebih baik, kalian harus lepas dari ibu kalian dan memilih bersama aku dan Frank."

"Kakeklah yang seharusnya berpikir lebih bijak. Kami adalah anak yang baik. Anak yang baik tidak pernah meninggalkan orang tuanya."

Emily mengangguk tipis. "Louis benar. Lagi pula, Papa juga sudah berjanji akan menikahi Mama. Kakek tidak boleh memisahkan kami dengan Mama!"

Sementara Rowan menggertakkan rahang, Frank menurunkan si Kembar dari ranjang. "Anak-Anak, bagaimana kalau kita pergi sekarang? Biarkan kakek buyut kalian beristirahat dulu supaya pikirannya jernih."

"Pikiran Kakek benar-benar butek, Papa. Entah bagaimana kita bisa membersihkannya," celetuk Louis seraya melirik sinis.

"Sudahlah, Louis. Kita tidak usah memikirkan Kakek lagi. Aku sudah lelah. Kita sebaiknya memikirkan hal yang lebih bergun
Pixie

Hai, hai! Terima kasih buat teman-teman yang selalu setia nungguin chapter terbaru dari cerita ini. Pixie doakan semoga kalian semua sehat-sehat selalu, yaa. Rejeki lancar dan kaki-kakinya bertambah kuat untuk menempuh lika-liku kehidupan, seperti Kara dan si Kembar.

| 5
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Sitti Aisah Icha
semoga proyeknya berhasil
goodnovel comment avatar
Pixie
Halo, Kakak. Buku ini masih ongoing. Ceritanya diupdate 3 chapters setiap hari, dibagi pagi, siang, sore. Mohon menunggu untuk chapter selanjutnya. :) Terima kasih.
goodnovel comment avatar
Mazlan Kanun
kenapa lg xdpt ke bab seterusnya ya???
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status