Share

172. Tinggalkan Ibu Kalian

“Aku juga! Aku akan menjadi cicit yang baik,” Louis mengangguk-angguk, tak kalah semangat.

Rowan tiba-tiba tertawa hangat. Setelah sekian lama, Frank akhirnya kembali mendengar suara itu. Getarannya meringankan banyak beban dari hatinya. Diam-diam, ia menghela napas lega. Pesona si Kembar memang terlalu memikat untuk diabaikan. Sekarang, ia tinggal mendekatkan sang kakek dengan Kara.

“Aku senang sekali kalian mau berjanji seperti ini. Tapi, apakah kalian tahu bagaimana cara menjadi cicit yang baik?” Pria tua itu menaikkan alis.

Louis dan Emily bertatapan. Mata mereka membulat, berkomunikasi lewat telepati.

“Kami harus rajin belajar,” ujar Emily seraya menaikkan alis.

“Menjadi anak yang pintar,” lanjut Louis dengan gestur yang sama.

“Lalu kita akan menjadi pebisnis yang sukses seperti Papa!” Si Kembar kompak berseru dengan wajah ceria.

Melihat semangat yang menggebu-gebu itu,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Nanda Ajach
rowan rowan knp gk mati aja,,uda tuwa ngeyel kali,,uda jgn di urusin tu pk tua,,biar sendiri tnpa cicit,,
goodnovel comment avatar
Mazlan Kanun
napa xdpt buka sambungannya ya??? sdh topup
goodnovel comment avatar
BhiWie Handayani
Rowannnn.... napas tinggal sejengkal aja masih gak mau tobat... ampunnn dah...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status