Malam hari. Di sebuah rumah kecil tak jauh dari Batavia. Jampang, Pitung, dan Rais sedang duduk di ruang tengah beralaskan tikar sambil menikmati kopi. Mereka sedang menunggu Ji’i yang sedang pergi untuk mencari makanan.“Ah, mana Ji’i kok belum dateng juga, laper nih,” kata Jampang mengeluh.“Sebentar lagi juga datang, sabar,” jawab Pitung.“Habiskan aja kopinya,” kata Rais.“Ah, kopi mulu, kembung perut gue,” jawab Jampang.“Aha, itu dia!” kata Pitung saat melihat Ji’i datang dengan tergesa-gesa, ditangannya ada bungkusan makanan.“Lama amat?” kata Jampang.“Ada berita penting,” kata Ji’i dengan serius.“Nanti aje, kita makan dulu,” kata Jampang yang langsung mengambil makanan dari tangan Ji’i.Tindakan Jampang langsung diikuti Pitung dan Rais, keduanya mengambil makanan dari tangan Ji’i dan langsung memakannya.“Berita penting apa,” kata Jampang sambil menguyah makanan.“Pasukan Mataram sudah mendarat di Batavia,” kata Ji’i.“Apa!!” nasi yang dimakan Jampang meloncat keluar.“Ya, b
Read more