All Chapters of Ketika Si Jenius Menjadi Tokoh Antagonis : Chapter 51 - Chapter 60

160 Chapters

50th Story: Menenangkan Diri

Saat matahari terbenam, aku masih berada di atap gedung sekolah yang paling tinggi sambil bersenandung. Pangeran Agnreandel sedang berada di belakangku bersembunyi di balik tembok dan ia melihat punggungku. Ia sudah datang tidak lama semenjak aku sudah disini. Saat itu, aku mengeluarkan suaraku dan mulai bernyanyi dengan nada rendah..."I'm herealone...pour out the sorrowI try to be happybut i can'tit's hard... Ha..."'Bahasa apa yang ia gunakan?' pikir pria itu.Aku berhenti bernyanyi, aku menjadi kesal mengingat tadi hingga aku segera berdiri tegak dan menginjak-nginjak atap sekolah dengan hentakan yang kuat. Ekspresiku saat ini sangat marah dan sangat kesal."Apa-apaan wanita itu!? Sifatnya menggelikan! Untuk apa juga ia pura-pura jatuh dan menuduhku mendorongnya!? Berniat massa mencemooh ku, hah!?"Aku pun berhenti sejenak, "Tapi, dengan itu aku bisa melihat sifat aslinya!"Lalu, aku kembali kesal, "Kamu pikir, aku akan kalah dengan hal itu!!? Ya enggaklah! Ambil saja pangera
Read more

51st Story: Kepercayaan

'Tapi dengan ini, mungkin aku bisa melarikan diri dari sini!' pikirku dengan senyuman kaku."Siapa yang peduli tentang cinta!? Aku memang menyukainya karena ia kebetulan dia tipeku! Lagipula, banyak pria tampan disini.""Kalau di akademi ini banyak yang tampan. Kalau ketampanan aku hanya mengambil sekitar tiga lima hingga empat puluh lima persen. Sisanya tergantung pandanganku. Tapi tipeku tidak ada selainnya. Derald terlalu narsis, Croinel terlalu polos, kakakku terlalu ngenes dan Nean juga kebetulan tipenya Zu meskipun aku senang saat bicara dengannya. Aku cukup tertarik dengan Leitte, tetapi ia sudah milik Lina! Bahkan adiknya juga lumayan, ia bahkan berani melamarku dulu!""Ya... Kalau aku lebih berpetualang, aku bisa menemukannya. Mungkinkah, aku bisa jadi kesatria setelah pertunangan ini dibatalkan!"'Dan juga ini hanya kebetulan! Kalau ia...' tatapanku turun.Pangeran Angreandel tersentak dan mengepal tangannya kuat-kuat. Tatapannya sangat tajam dan ia tersenyum kaku.'Aku jang
Read more

52nd Story: Kembang Api

"Dari dulu hingga saat ini, aku hanya mencintaimu, Yu! Jangan mengatakan hal itu!""Huh!?"Aku terkejut, 'Kamu bilang kalau kamu mencintaiku?!'Tanpa sadar air mataku akan jatuh."...""Yu..." Pangeran Agnreandel mendekat dan memelukku erat.Aku meremas pakaian pangeran Agnreandel untuk menahan rasa sakit saat membayangkan mimpi ini akan segera pudar. 'Perasaan Viyuranessa sangat kuat terhadap perkataan itu, bagaimana bisa aku tidak menangis!? Dan...'Pangeran Agnreandel melihat diriku mulai mengangkat wajahku. Namun mulutku terkunci.'Tidak bisa! .... Karena anda bukan takdirku, Yang Mulia! Aku merasa senang dengan ini. Walaupun, ini hanya untuk hari ini karena akan ada hari perpisahan yang menyakitkan,' wajahku menjadi semakin merah karena menahan tangisan yang tidak ingin ku turunkan lagi.Akhirnya aku mulai mengatakan, "Jangan katakan hal itu padaku!" Ucapku dengan tatapan sedih.Pangeran Agnreandel merasa heran, "Kenapa!? Aku benar-benar mencintai mu!""Bukankah Anda menyukai Jes
Read more

53rd Story: Tinggal Bersamanya?

Aku hanya berdiam diri di pojok kamar dengan wajah yang penuh merona merah.'Kenapa ia malah membawaku ke kamarnya!?' batinku bertanya-tanya.Pangeran Agnreandel sedang duduk santai di kasur mewah miliknya. Ia menatap datar tunangannya yang sangat waspada terhadap dirinya."Kemarilah, Yu!" ucap pangeran Agnreandel."Untuk apa kamu membawaku kemari!?" Aku memasang kuda-kuda untuk bersiap kabur."Mendekatlah jika kamu ingin tahu!" Pangeran Agnreandel menunjukkan senyuman khasnya."Aku tidak mau tahu! Jadi, aku disini saja!"Pangeran Agnreandel pun menjadi kesal, ia segera mendekatiku."Anda tidak seharusnya membawa saya ke tempat ini, Yang Mulia! Biarkan saya kembali!"Pangeran Agnreandel semakin kesal, ia semakin mempercepat langkahnya. Ia sengaja memperbesar langkahnya, hingga ia berada di hadapanku. Ia menempelkan telapak tangannya di dinding untuk mengunci pergerakanku. Aku tersentak kaget hingga mataku terbuka lebar saat pangeran Agnreandel sedang menatapku dengan tajam."Menurutla
Read more

54th Story: Selamat Tinggal

Sebelum matahari terbit, aku terbangun. Aku segera melepaskan pelukan pangeran Agnreandel dengan hati-hati dan segera duduk di tepian ranjang. 'Aku harus segera pergi dari sini dan mengucapkan selamat tinggal pada sosok Viyuranessa Roseary.' Aku memperhatikan wajah tampan pangeran Agnreandel saat tertidur.'Maaf! Saat kamu mengungkapkan perasaanmu padaku, aku sangat senang. Namun, aku belum tahu alasanmu ingin membalas dendam padaku. Jadi, untuk menghindari kehancuran orang-orang terdekatku dan juga dirimu, aku harus segera pergi!'Aku mendekatkan wajahku ke wajahnya, "Terima kasih untuk semuanya," ucapku dengan suara kecil. "Aku mencintaimu dan mungkin selamanya akan mencintaimu, Rean!" lanjutku. Aku mencium bibir pangeran Agnreandel sambil meneteskan air dari sudut mataku."Ku harap kamu bahagia!" Aku tersenyum dan segera beranjak dari tempat tidur. Lalu, aku mengganti pakaianku dan meletakkan pakaian yang ku gunakan sebelumnya di atas meja."Selamat tinggal!" Aku segera menggunak
Read more

55th Story: Kota Utara

Aku menyewa kamar di sebuah hotel di kota Utara. Disini suhu udara lebih rendah sehingga aku harus menggunakan baju yang lebih tebal dari biasanya. Di kamar yang aku tempati, seseorang mengetuk pintu dan memanggilku."Yui!""Ya, aku segera datang!"Disini aku mengekspresikan diriku menjadi sosok gadis yang ceria. Meskipun aku menjadi lelah karena harus beraktivitas sambil berakting, aku harus bisa menjadi seseorang yang berbeda dari sosok Viyuranessa Roseary. Aku bahkan menggunakan make up yang membuat bentuk wajahku berbeda dari biasanya dan terlihat lebih bersinar.Aku segera membuka pintu dan tertampak seorang wanita bersurai coklat dan beriris mata jingga. Ia lebih tua tiga tahun dariku."Kamu sangat cantik dan ceria seperti biasanya, Yui!""Hn! Terima kasih, Kela! Kamu juga cantik, kok!"Kela menunjukkan wajah yang cemberut, "Bahkan pelanggan di restoran selalu melirikmu saat kamu lewat padahal kamu selalu berada di dapur! Padahal aku yang melayani mereka, pun tidak dilirik sedi
Read more

56th Story: Alasan

"Lalu, bagaimana kondisinya saat ini?" Aku menanyakan tentang pria yang selalu ada di pikiranku."Ya... kondisi emosinya memuncak dan ia bahkan mengintimidasi siapapun yang mengganggunya terutama saat ia melihatku. Tatapannya sangat tajam hingga terasa dahiku jadi jebol!"Aku segera menyentuh kedua bahu adikku, tanpa sadar tanganku bergetar. "Jangan dekati dia, Zu! Tolong menjauh darinya bahkan jangan berbicara satu kata pun dengannya!""Ya, kak! Aku selalu waspada! Kenapa kak Yu jadi khawatir berlebihan?""Entahlah, jauh di dalam alam sadarku, aku tidak ingin membiarkan dirimu mendekat padanya! ...!?"Tiba-tiba sebuah ingatan terlintas di pikiranku, sebuah ujung pedang yang mengarah ke diriku. Dan, aku melihat ekspresi yang sangat kejam dari pria di hadapanku.Celzuru memperhatikan diriku yang tiba-tiba terdiam sambil menyentuh dahiku sendiri."Kak Yu! Ada apa? ... Kok diam saja?"Ia melihat air mataku mulai turun dan tubuhku bergetar. Aku mengatakan, "Tolong, Zu! Sedikitpun, jangan
Read more

57th Story: Cemburu?

"Putra mahkota mengatakan alasannya membiarkan lady Frossel mendekatinya karena ia telah menyelamatkan ratu?"Aku mengangguk, "Ya karena itulah agar hal itu tidak terjadi, aku akan melarikan diri! Lagipula, aku juga tidak mau diduakan!" Lalu, aku terkekeh."Apa mungkin kamu ingin ia terlihat tertekan karena tanpa dirimu di sisinya?""Hem... Mungkin saja itu salah satunya! Di lubuk hatiku, aku juga ingin ia merasakan bagaimana tiada orang yang dicintai di sisinya. Bukankah aku terlihat jahat? Melarikan diri setelah ia mengatakan kalau ia mencintaiku. Haha.""Ya, ia sangat kesal dan tatapannya lebih mengintimidasi dari sebelumnya saat di akademi. Tapi akhir-akhir ini, ia masih mengurus persiapan peperangan di istana, jadi kami bekerja keras untuk mengurus tugas dewan siswa.... Hemm... Kalau tanpa Lina di sisiku, pastinya aku akan lebih kesal lagi dibanding dirinya!""Hahaha, waktu kamu pertama kali mengungkapkan perasaanmu pada Lina, aku terkejut! Apalagi kamu tiba-tiba sangat agresif m
Read more

58th Story: Peperangan di Perbatasan Utara

'Aku juga harus membantu mereka!' pikirku. Aku segera turun dari pohon dan memakai pakaian dan armor prajurit kerajaan Diamondver yang ku dapatkan dari kakakku. Helm zirah ini membuat wajahku hanya terlihat bagian mata.Dengan kecepatan maksimal dan hawa keberadaan yang sengaja ku hilangkan, aku segera masuk ke pasukan kakakku. Di belakang kakakku, aku mensuport dirinya saat ia menyerang semua musuh. Karena elemen sihir yang ku miliki mirip dengan kakakku, mereka bahkan tidak menyadari kalau beberapa serangan dilakukan olehku. 'Pengalaman kak Sen di medan perang membuat sihirnya lebih kuat dari diriku dalam hal fisik. Untuk teknik sihir, ia hanya melakukan pergerakan yang cepat,' batinku. Aku melihat kakakku bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dariku hingga ia berhasil menebas pasukan depan musuh dengan sangat cepat.***Beberapa jam sudah berlalu, akhirnya pangeran Agnreandel berhasil membuat lawan menyerah setelah ia menjatuhkan pemimpin mereka. Pasukan musuh dipimpin
Read more

59th Story: Pesta Kelulusan

Di tengah malam, aku terbangun. Aku tersadar bahwa diriku sedang berada di gua yang mana aku sedang berduaan dengan pangeran Agnreandel. Aku segera duduk dan menoleh ke belakang untuk melihat apakah keberadaan pria itu masih ada disini.'Ia masih ada di sini... Aku harus berpamitan padanya dulu! Jika aku tiba-tiba pergi dari sini, ia mungkin akan mencurigaiku.' Aku segera merangkak untuk mendekatinya yang sedang tertidur dengan posisi duduk dan bersandar pada dinding gua. Sebelum berniat membangunkannya, aku menatap lekat wajahnya karena aku merasa sangat merindukannya.Tatapan lembut terbentuk di mataku, aku mulai menepuk-nepuk pelan wajah pria itu. Saat ia terbangun, aku tersentak karena ia tiba-tiba memelukku."Yu!""...." Aku terdiam dengan iris unguku yang mulai turun. "...Jangan pergi dariku!""...!? Hem... Rean!?" Aku tersentak hingga aku tersadar bahwa aku harus menyadarkan dirinya bahwa diriku bukanlah wanita yang ia cari. "Hemm.... Rean! Kamu kesurupan apa hingga memelukku
Read more
PREV
1
...
45678
...
16
DMCA.com Protection Status