All Chapters of Ketika Si Jenius Menjadi Tokoh Antagonis : Chapter 31 - Chapter 40

160 Chapters

30th Story: Pertunjukan di Desa

"Kalau begitu... Ku rasa Lady Viyura yang menentukannya!" Ucap Leitte Verk dengan penuh percaya diri."Huh!?" Aku tersentak."Aku juga setuju kalau Lady Roseary yang menentukannya!" Ucap Alfrelina Yarne."A, aku juga!" Ucap Finne.Dengan tatapan datar, aku mengatakan, "Bukankah kalian yang menginginkan kemenangan ini!?""Kami hanya menginginkan kemenangan, dan tidak peduli dengan hukuman itu. Pesonaku akan semakin tenar karena rumor kemenangan ini," ucap Derald Felixis sambil unjuk gigi."Aku hanya ingin menang," ucap Leitte Verk.'Ya mereka adalah tipe orang yang menginginkan kemenangan,' pikirku sambil menghela nafas. "Baiklah! Kalau begitu... Hukuman untuk yang kalah itu..."Aku berpikir sejenak dan setelah menentukan hukuman mereka, aku mengatakan, "... Menghibur semua penduduk pada desa itu! Misalnya pertunjukkan bernyanyi, menari, drama monolog, dialog atau apalah itu! Atau unjuk kemampuan kalian seperti pertunjukan sihir! Atau bahkan mempertunjukkan pertarungan sihir! Pokoknya
Read more

31st Story: Gua di Jurang

Meskipun ia mendengar ucapan Genisya Verk, Pangeran Agnreandel segera mengabaikannya dan pergi ke menelusuri jurang itu. Saat ia masuk ke jurang, ia melihat cahaya menyilaukan yang berasal dari suatu gua.'Apa ia yang membuat cahaya itu!?' pikir pangeran Agnreandel. Ia segera menuju gua itu dan memasukinya dan masuk lebih dalam. Ia tertegun saat ia melihat keindahan di dalam gua itu. Sebuah danau terbentang luas tertampak dengan kilauan berbagai jenis permata di dalamnya.Saat aku menyadari seseorang sedang berdiri di pintu masuk tempat ini, aku segera menoleh ke dirinya. Hingga saat itu, tatapannya berhenti ke sosokku yang sedang duduk santai di atas batu datar dan bersandar di dinding gua."Yu!" Ia segera menghampiriku dan duduk di sebelahku. "Aku mencarimu dan saat aku dengar dari wanita itu, ia mendorongmu ke jurang.""Ah, iya... Aku tidak sengaja menemukan gua ini dan segera masuk ke sini," ucapku. "Disini lumayan nyaman untuk menghindarinya!"Ia memperhatikan setiap seluk beluk
Read more

32nd Story: Rencana

Semua anggota dewan siswa sudah kembali ke akademi. Saat aku memasuki kamar ku dan mengunci pintu, aku segera merebahkan diriku di kasur dan menghela nafas."Haaa... Ini melelahkan!"Belum puas aku berbaring, seseorang mengetuk pintuku. Dengan berat hati aku segera beranjak dan menuju pintu. Saat aku membukanya, tertampak seorang gadis berambut lurus sebahu berwarna toska."Selamat malam, Lady Viyuranessa Roseary!""Selamat malam, Lady Frossel!"Ia menunjukkan padaku sebuah surat undangan. "Ini undangan ulang tahun saya yang akan diadakan beberapa hari lagi! Saya harap anda dapat meluangkan waktu anda untuk menghadirinya!"Aku segera mengambil undangan tersebut, "Terima kasih atas undangannya!""Baik, kalau begitu saya permisi!" Jesshiena Frossel segera berbalik. Setelah itu, ia melihat pangeran Agnreandel yang sedang menuju ke kamarnya. Ia segera menghampirinya dan memberikan surat undangan itu. Setelah melihat mereka, aku segera berbalik dan memasuki kamar dengan wajah yang murung.
Read more

33rd Story: Red Diamond

Akhirnya kami tiba di depan toko perhiasan yang kami kunjungi sebelumnya."Yosh! Aku akan meminta pemilik toko ini membuat perhiasan untuk kudaku!" Celzuru segera turun dari kereta ini."Terserah apa mau mu, Zu."Di dalam toko, Celzuru sedang bicara dengan tuan Tron, pemilik toko mengenai perhiasan yang ingin ia inginkan lagi. Tuan Tron malah tidak segan meladeninya hingga ia meminta pendapat Celzuru mengenai gambar desain perhiasan yang telah ia buat. Celzuru telah memakai jam tangan pesanannya. Desain jam tangan yang ia gambar sebelumnya sudah diaplikasikan oleh tuan Torn dengan hiasan permata yang didominasi warna pink peach. Jam tangan itu sudah melekat dan menghiasi pergelangan tangannya.Di sisi lain, aku sedang mencari perhiasan sebagai hadiah untuk hari ulang tahun Si Protagonis. Pangeran Agnreandel yang dari tadi mengikutiku pun heran padaku karena aku berjalan ke sana kemari seperti sedang mencari sesuatu."Apa kamu ingin membeli perhiasan, Yu?"Aku mengangguk. Iris Blue Di
Read more

34th Story: Tekanan

Melihat ekspresi yang ku tunjukkan, pangeran Agnreandel menyeringai seolah seperti memenangkan sesuatu. Lalu, ia segera mengambang ke udara dan melaju menuju istana. Aku dan Celzuru segera mulai memasuki mansion sedangkan Croinel menuju tempat bekerjanya."Zu! Aku tidak mengerti dengan semua yang telah terjadi!" Aku menyentuh anting itu dan mengelusnya dengan lembut untuk membayangkan bentuk ornamennya. "Aku tidak bisa lepas dari perasaan ini! Meskipun dengan banyak kemungkinan yang akan terjadi, aku juga ingin ia berbalik memiliki perasaan yang sama terhadapku!""... Kak Yu tidak usah lebay! Dia itu pangeran kejam!" Celzuru menunjuk sosok pria yang sudah terlihat mengecil di udara."... Ya, aku tahu... Kamu yang tidak pernah mengetahui perasaan yang namanya cinta, tidak akan mengerti!""Cinta!? Aku juga ingin merasakannya! Meskipun belum ada yang bisa membuat ku mengenal kata itu, aku sedikit tahu seperti apa itu. Tapi... Kakak yakin kalau perasaan kak Yu sendiri benar-benar cinta!?"
Read more

35th Story: Romansa

"Te, terima kasih, tuan Leitte!" Finne menundukkan tubuhnya di hadapan Leitte Verk. Lalu, gadis itu mulai menjatuhkan air matanya dari sudut matanya. Leitte Verk hanya memberikan senyuman kepada Finne. Finne ikut menunjukkan senyuman yang lebih lebar."Finne!"Iris biru dongker gadis itu tertampak sempurna saat ia melihat seorang gadis bersurai merah bergelombang sedang menghampirinya."Lady Alfrelina? Ada apa?""Panggil aku Lina saja! Lalu, kenapa kamu menangis!?" Lina menoleh pada Leitte Verk. "Jangan bilang kalau kamu-!"Leitte menghadap Lina dan menatap lekat mata Lina, "Apa yang membuat kamu yakin kalau aku yang membuatnya menangis!?"Lina berpikir sejenak, lalu ia mendapatkan kesimpulan, "Kamu telah menolak perasaan cinta Finne!"Leitte Verk dan Finne tersenyum canggung dan begitu juga denganku."Bu, bukan- ..." Leitte membungkam ucapan Finne dengan menyela dan langsung mengatakan, "Kenapa anda bisa berpikir seperti itu, Lady Alfrelina Yarne!?""Di belakang gedung, lalu dua or
Read more

36th Story: Khawatir

Kurang lebih dua tahun sudah berlalu. Aku berada di kamar asrama, sedang menulis sebuah buku pengetahuan semua tentang tumbuhan ajaib dari beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan Derald Felixis dan kru-nya yang lain di laboratorium yang ada di ibukota. Peralatan laboratorium telah dilengkapi dengan bantuan Croinel. Mereka telah meneliti dan menguji bagaimana zat tumbuhan itu lebih cepat diserap oleh tubuh dan menyebar dengan pesat sebanyak ratusan kali. Aku beberapa kali mendatangi tempat itu, namun aku hanya mengunjunginya.Derald Felixis memintaku memberikan nama untuk tumbuhan itu dan yang kupikirkan yaitu Aureummagica. Aku memintanya tidak mengatakan siapapun kalau diriku yang menamainya.'Aku harus cepat menyelesaikannya!'Aku memang kekurangan tidur akhir-akhir ini karena sibuk memikirkan banyak hal yang mungkin terjadi beberapa hari lagi, bahkan Lina mengkhawatirkan diriku saat aku tidak fokus di pelajaran Mr.Xenanbert tadi pagi. Saat jam akademi sudah berakhir, Lina d
Read more

37th Story: Hal yang Akan Terjadi

Aku bersama dengan adikku sedang makan siang bersama dengan pangeran Agnreandel dan juga Croinel di gazebo taman akademi. "Lady Viyura!" ucap Derald Felixis yang sedang menghampiriku. Ia sedang membawa sebuah buku catatan. "Bagaimana dengan resep obat ini!!""Aku rasa, itu sudah bagus," ucapku. 'Kemampuannya dalam ilmu pengetahuan khususnya biologi bahkan hingga kimianya semakin meningkat. Aku bahkan meminta nya membantuku membuat ramuan dari tanaman Aureummagica itu hingga ratusan penelitian dan percobaan yang telah mereka lakukan. Dan akhirnya... Mereka berhasil menyempurnakan dan mempercepat efeknya!'"Aku tidak terpikirkan kalau bebatuan dan yang lain selain tumbuhan juga bisa menjadi obat," ucap Derald. "Buku yang kamu berikan sangat luar biasa!""Untuk tentang obat-obatan, aku mendapatkannya dari seorang dokter. Aku juga tidak mengerti sepenuhnya. Aku bahkan tidak ahli dalam meresepkan obat-obatan. Obat-obat itu sendiri bisa ditentukan khasiat nya dari penelitian yang kalian la
Read more

38th Story: Ciuman

Aku tidak bisa berkata-kata disaat jarinya sibuk memainkan bibirku. Aku merasakan heran meskipun jantungku berdegup kencang dan wajahku pun semakin merona merah. Namun, saat aku melihat sudut bibir pangeran Agnreandel naik, tatapanku kembali menjadi semakin datar."Apa yang sedang kamu lakukan!?" ucapku dengan kerutan di dahiku."Jika aku melakukan kebiasaanmu yang menekan-nekan bibirmu. Mungkin, tiba-tiba ada pengetahuan yang memasuki kepalaku." Jari Pangeran Agnreandel tidak henti menekan-nekan bibirku."Apaan tuh!? Itu terlalu konyol, bodoh! Hahahahaha!" Karena pemikiran konyol pangeran Agnreandel, sudut bibirku pun sedikit naik dan aku sedikit tertawa."..."Sang pangeran terus menatap manik blue diamond. Kemudian, tatapannya turun ke hidung hingga ke bibir. Dengan rasa penasaran, ia perlahan mendekatkan wajahnya hingga aku tersentak kaget.Pangeran Agnreandel memejamkan matanya. Lalu, ia menyentuh lembut bibirku dengan bibirnya. Aku merasa rangsangan lembut yang tiba-tiba terasa
Read more

39th Story: Persiapan

Keesokan harinya saat di siang hari, aku dan Celzuru kembali ke kediaman kami. Saat kami tiba dan menginjakkan kaki kami di ubin batu di halaman mansion, Duchess Roseary yang bernama Silvriane Roseary sedang menunggu di sana dengan raut wajah yang bahagia, ia mengatakan,"Celzuru putriku! Kamu sudah mendapat surat lamaran pertunangan! Dan ayahmu sudah menyetujuinya!""Huh!?" Aku dan adikku tersentak."Tatatatapi, ibunda! Bukankah seharusnya meminta persetujuan dariku dulu!?""Kalau itu... Ibunda yang langsung menyetujuinya karena ibunda yakin kalau kamu akan menerimanya. Malam ini kalian bisa kenalan! Kalau memang tidak mau, kamu bisa menolaknya," ucap ibunda."Oh, baiklah kalau begitu!" Celzuru kembali bersemangat.***Aku dan Zu sudah memilihkan gaun yang akan kami kenakan pada pesta. Karena ini adalah pesta pertama kami saat berada di sini, untuk bangsawan muda yang diundang atas namanya setelah berumur tiga belas tahun, karena tidak alasan untuk menghadiri tahun sebelumnya, aku ti
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status