Kurang lebih dua tahun sudah berlalu. Aku berada di kamar asrama, sedang menulis sebuah buku pengetahuan semua tentang tumbuhan ajaib dari beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan Derald Felixis dan kru-nya yang lain di laboratorium yang ada di ibukota. Peralatan laboratorium telah dilengkapi dengan bantuan Croinel. Mereka telah meneliti dan menguji bagaimana zat tumbuhan itu lebih cepat diserap oleh tubuh dan menyebar dengan pesat sebanyak ratusan kali. Aku beberapa kali mendatangi tempat itu, namun aku hanya mengunjunginya.Derald Felixis memintaku memberikan nama untuk tumbuhan itu dan yang kupikirkan yaitu Aureummagica. Aku memintanya tidak mengatakan siapapun kalau diriku yang menamainya.'Aku harus cepat menyelesaikannya!'Aku memang kekurangan tidur akhir-akhir ini karena sibuk memikirkan banyak hal yang mungkin terjadi beberapa hari lagi, bahkan Lina mengkhawatirkan diriku saat aku tidak fokus di pelajaran Mr.Xenanbert tadi pagi. Saat jam akademi sudah berakhir, Lina d
Aku bersama dengan adikku sedang makan siang bersama dengan pangeran Agnreandel dan juga Croinel di gazebo taman akademi. "Lady Viyura!" ucap Derald Felixis yang sedang menghampiriku. Ia sedang membawa sebuah buku catatan. "Bagaimana dengan resep obat ini!!""Aku rasa, itu sudah bagus," ucapku. 'Kemampuannya dalam ilmu pengetahuan khususnya biologi bahkan hingga kimianya semakin meningkat. Aku bahkan meminta nya membantuku membuat ramuan dari tanaman Aureummagica itu hingga ratusan penelitian dan percobaan yang telah mereka lakukan. Dan akhirnya... Mereka berhasil menyempurnakan dan mempercepat efeknya!'"Aku tidak terpikirkan kalau bebatuan dan yang lain selain tumbuhan juga bisa menjadi obat," ucap Derald. "Buku yang kamu berikan sangat luar biasa!""Untuk tentang obat-obatan, aku mendapatkannya dari seorang dokter. Aku juga tidak mengerti sepenuhnya. Aku bahkan tidak ahli dalam meresepkan obat-obatan. Obat-obat itu sendiri bisa ditentukan khasiat nya dari penelitian yang kalian la
Aku tidak bisa berkata-kata disaat jarinya sibuk memainkan bibirku. Aku merasakan heran meskipun jantungku berdegup kencang dan wajahku pun semakin merona merah. Namun, saat aku melihat sudut bibir pangeran Agnreandel naik, tatapanku kembali menjadi semakin datar."Apa yang sedang kamu lakukan!?" ucapku dengan kerutan di dahiku."Jika aku melakukan kebiasaanmu yang menekan-nekan bibirmu. Mungkin, tiba-tiba ada pengetahuan yang memasuki kepalaku." Jari Pangeran Agnreandel tidak henti menekan-nekan bibirku."Apaan tuh!? Itu terlalu konyol, bodoh! Hahahahaha!" Karena pemikiran konyol pangeran Agnreandel, sudut bibirku pun sedikit naik dan aku sedikit tertawa."..."Sang pangeran terus menatap manik blue diamond. Kemudian, tatapannya turun ke hidung hingga ke bibir. Dengan rasa penasaran, ia perlahan mendekatkan wajahnya hingga aku tersentak kaget.Pangeran Agnreandel memejamkan matanya. Lalu, ia menyentuh lembut bibirku dengan bibirnya. Aku merasa rangsangan lembut yang tiba-tiba terasa
Keesokan harinya saat di siang hari, aku dan Celzuru kembali ke kediaman kami. Saat kami tiba dan menginjakkan kaki kami di ubin batu di halaman mansion, Duchess Roseary yang bernama Silvriane Roseary sedang menunggu di sana dengan raut wajah yang bahagia, ia mengatakan,"Celzuru putriku! Kamu sudah mendapat surat lamaran pertunangan! Dan ayahmu sudah menyetujuinya!""Huh!?" Aku dan adikku tersentak."Tatatatapi, ibunda! Bukankah seharusnya meminta persetujuan dariku dulu!?""Kalau itu... Ibunda yang langsung menyetujuinya karena ibunda yakin kalau kamu akan menerimanya. Malam ini kalian bisa kenalan! Kalau memang tidak mau, kamu bisa menolaknya," ucap ibunda."Oh, baiklah kalau begitu!" Celzuru kembali bersemangat.***Aku dan Zu sudah memilihkan gaun yang akan kami kenakan pada pesta. Karena ini adalah pesta pertama kami saat berada di sini, untuk bangsawan muda yang diundang atas namanya setelah berumur tiga belas tahun, karena tidak alasan untuk menghadiri tahun sebelumnya, aku ti
"Tuan Neanraken! Jangan bilang kalau..."Neanraken sedikit mengangguk dan mengatakan, "Orang tuaku yang memintaku untuk mengirimkan surat lamaran pertunangan kepada putri kedua Duke Roseary.""Owh..." Aku berbisik pada Celzuru, "Apa kamu tidak tahu, Zu! Dia adalah wakil ketua dewan siswa!"Celzuru tersentak, "Hekh!? Aku tidak melihatnya saat di dewan siswa!"Aku segera berbicara dengan Zu dengan berbisik, "Itu karena ia ada kegiatan diluar akademi. Dan, ia selalu sibuk dengan membantu ayahnya yang mengurus urusan kerajaan. Kamu tahu! Ia bahkan memiliki banyak penggemar hingga ada klub penggemar di akademi!"Lalu, aku menunjukkan pada Celzuru kalau banyak lady yang penasaran dan siap menguping pembicaraan kami. "Bersiaplah, Zu... Kamu akan banyak musuh yang mengincarmu!""Eh!? Hah itu... Siapa yang takut dengan mereka!!?" Celzuru berkacak pinggang."Oh, ya sudah, kalau begitu aku tinggal, ya!?" Aku juga segera berpamitan dengan Neanraken Oestiarl. "Kamu saja yang temani adikku, tuan N
'Yu!' Pangeran Agnreandel segera menghampiriku dengan langkah cepat hingga Jesshiena tidak bisa mengikutinya lagi. Namun, banyak para Lady yang mulai mengerumuninya hingga ia kesulitan keluar dari kerumunan itu.'Sialan!' cibirnya dalam batin.***'Apa mereka sudah selesai berdansa? Dan.... Kenapa kamu malah menghampiriku, bodoh!?' aku segera berbalik. Lalu, aku melihat kak Senrio sedang menghampiriku."Kak Sen!""Kenapa kamu tidak segera berdansa dengan Putra Mahkota, Yu?" ucap Senrio yang sedang menghampiriku. "Sepertinya, ia kelihatan sedang mencarimu.""Biarlah! Aku sedang tidak mood untuk berdansa! Aku kelelahan berjalan kesana kemari," ucapku. Aku tersenyum kaku saat berpikir, 'Aku mau mengumpulkan energiku dulu!' Lalu, kami mendengar teriakan orang-orang dan keramaian di dalam. 'Sudah dimulai?'"Apa yang terjadi di dalam!?" ucap Senrio yang sedang menghampiriku untuk sigap melindungiku.Pangeran Agnreandel yang sedang melangkah menghampiriku pun berhenti memperhatikan sekelili
Langit yang menghitam yang diterangi bulan purnama, aku sedang berlari menuju kamar ratu dengan kecepatan kilat. 'Aku harap, ini masih sempat!' aku segera melihat sekeliling dan tidak melihat ada siapapun di tempat itu. Lalu, aku segera terbang.Saat aku hampir sampai di tempat yang ku tuju. Segerombolan pelaku kedeta sedang menuju ke tempat tujuan yang sama denganku. Aku segera berhenti dan memberikan kejutan listrik kepada orang-orang itu hingga mereka jatuh terkapar.'Kejutan listrik itu cukup untuk melumpuhkan mereka setengah hari,' pikirku. Lalu, aku bergegas dengan kecepatan kilat untuk menuju kamar ratu. Hingga saat prajurit yang berjaga berpatroli, ia hanya akan melihat aliran listrik cepat di udara hingga mereka merasa salah lihat dengan hal itu. Saat aku tiba di kamar Sang Ratu, pintu terbuka lebar dan aku terkejut saat seseorang berhasil menancap pedang ke perut Sang Ratu. "Hentikan!" Aku segera menarik pedang itu dengan gaya tarikan dan dorongan yang ku buat dari sihir l
Ayah kami yaitu Duke Liyorenezzi Roseary dan istrinya tersentak atas kedua anaknya dipanggil. Duke Roseary segera menghadap Sang Raja."Jiwa sekeras berlian akan berkilauan! Mohon maaf sebelumnya, baginda! Saya ingin bertanya, apa yang telah dilakukan kedua anak saya sehingga anda meminta mereka menghadap anda!?"Sang Raja tersenyum ramah kepada Duke Roseary, "Hahaha... Putra dan putri anda sangat berjasa melindungi pada sandera dan bahkan mereka mampu melawan semua pemberontak! Sepantasnya mereka diberi apresiasi!""..." Tampang datar Duke pun iris Blue Diamond miliknya tertampak sempurna setelah mendengar hal tersebut. Pintu singgasana terbuka lebar, tertampak ketiga anaknya Duke Roseary oleh seluruh orang di ruangan tersebut. Kak Sen sedang membawa tubuhku yang sedang tertidur pulas di pelukannya."Apa yang terjadi dengan Viyura!?" Ayahku segera menghampiri kami."Viyura hanya kelelahan, ayahanda!" Senrio segera menyerahkan tubuhku ke ayah."Syukurlah kalian selamat!" Duchess Sil