All Chapters of Ketika Si Jenius Menjadi Tokoh Antagonis : Chapter 11 - Chapter 20

160 Chapters

Eleventh Story: Dunia Lain?

"Permisi!" ucap orang yang memegang kotak musik itu."Maaf karena telah mengganggu jalan anda! Apa suara itu berasal dari kotak itu? Suaranya sangat indah!" ucap Celzuru."Iya," ucap orang itu. "Aku yang membuatnya." Dengan wajah tersipu, ia mengatakannya.Celzuru memegang kedua bahu orang itu, "Luar biasa! Bagaimana caramu bisa membuatnya?! Oh, namaku Celzuru! Namamu?""Croinel!" ucapnya."Croinel! Kakakku mencari orang berbakat sepertimu! Bagaimana kalau kamu menemuinya!?""Dengan senang hati! Tapi, orang-orang mengatakan kalau alat yang ku buat sangat meresahkan. Apa itu tidak apa-apa?""Tentu saja!" ucap Celzuru sambil tersenyum."Oi!" Pangeran Agnreandel menatap tajam Celzuru."Apa!?" ucap Celzuru."Apa yang akan dilakukan Yu kepada anak ini?""Bukan urusanmu!" ucap Celzuru.Pangeran Agnreandel menatap tajam Celzuru, "Tentu saja itu urusanku karena ia adalah tunanganku!""Kakakku tidak sebodoh yang kamu pikirkan!" ucap Celzuru yang segera menarik tangan Croinel untuk segera mengik
Read more

Twelfth Story: Pelajaran

Senrio dengan pakaian lengkap seorang kesatria sedang berpamitan dengan kedua saudarinya."Kak Sen pamit dulu, ya! Yu! Zu!" ucap Senrio sambil memeluk kedua adiknya."Iya, kak Sen! Hati-hati di jalan!" ucap Celzuru."Ini untuk kakak," ucapku sambil memberikan keranjang cantik yang berisi kue buatanku. "Dan.. Titip ini untuk pangeran Agnreandel!" Aku memberikan keranjang yang kedua."Untuk apa kak Yu membuatkan kue untuknya juga!? Lebih baik untukku saja!" ucap Celzuru."Tentu saja karena aku tunangannya! ... Aku hanya memberikan penghargaan karena ia telah berhasil mengatasi kasus penyakit itu."'Aku sangat senang hasil pemikiranku ini direalisasikan olehnya,' pikirku."Padahal, sebulan terakhir ini ia tidak menemui kakak," ucap Celzuru."Apa salahnya juga berbuat baik?" Aku tersenyum. "Dan anggap saja ucapan terima kasih karena sudah bersedia mengajak kita ke perkebunan kerajaan."Senrio hanya memandangi wajahku yang terlihat tulus. "Sepertinya, kamu sangat menyukainya, Yu!""Tentu
Read more

Thirteenth Story: Hari Pertama

"Heldrik Verk! Aku tidak segan keliling restoran ini untuk mencarimu, kamu malah bicara dengan seorang rakyat jelata!""Kak Genisya... Itu maaf, aku tadi tersesat!""Kenapa sih restoran yang baru mendapatkan bintang lima, malah ada rakyat jelata. Mengotori pemandangan saja! Nafsu makan ku bisa saja berkurang."Aku berpikir, 'Genisya Verk... Warna rambut yang sama dengan Heldrik dan mata Jingga Berliannya, itu pastinya dia. ia adalah putri Duke Verk. Ia pastinya tidak menyukai Viyuranessa karena ia merasa kalah saing mengenai status tunangan putra mahkota.'"Siapa anda?!" Ia melirik ku dengan tatapan sinis. Ia memperhatikan wajahku dan ia sadar akan identitasku. "Owh, owh, owh! Apakah anda Viyuranessa Roseary?"Aku menurunkan kain jubah di atas kepalaku hingga menutup poniku."Apa-apaan pakaian itu? Anda seperti rakyat jelata! Apakah anda tidak malu meyandang status tunangan putra mahkota?!""Maaf anda salah orang!" Aku segera menghilang dari hadapannya dengan sihir listrik ku. Karena
Read more

Fourteenth Story: Benci?

Pangeran Agnreandel segera menangkap tanganku dan memaksaku untuk mengikutinya dengan hentakan kaki yang kuat. Ia mencengkram pergelangan tanganku dengan kuat.'Kenapa ia terlihat kesal? Apa karena keberadaanku ini, membuatmu kesal seperti ini? Dan, kenapa aku kesulitan bicara?' Aku hanya merundukkan wajahku karena aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk menghadapi Sang Pangeran. Tubuhku terpaksa mengikuti langkah pangeran Agnreandel."Ya- Yang Mulia!? Kemana anda mau membawa saya?"Mendengar ku yang berbicara formal kepadanya, pangeran Agnreandel semakin kesal dan menggenggam tanganku semakin kuat hingga aku merasa sakit."Akh!"Pangeran Agnreandel mengabaikan rasa sakit di tanganku dan terus menariknya hingga kami berada di taman akademi. Sebuah pohon besar berada di tengah taman yang luas. Pangeran Agnreandel menarik tanganku dan mendorong tubuhku ke pohon."Bukannya menyapa tunanganmu, tetapi kamu lebih berbicara santai bersama pria lain!"Pangeran Agnreandel mengunci tub
Read more

Fifteenth Story: Makan Siang Bersama

Keesokan harinya, aku merasa tubuhku tidak kuat untuk bangkit.'Sepertinya, aku demam!'Seseorang mengetuk pintu kamarku. Lalu, aku segera beranjak dari tempat tidurku dengan lemas.Aku segera membuka pintu dan terlihat sosok Derald. "Maaf, Derald! Bisa kamu katakan pada guru yang mengajar bahwa aku sedang demam? Kamu tidak usah khawatir kepadaku karena aku hanya perlu istirahat." Aku menatap Derald dengan lesu. Lalu, aku segera menutup pintu itu dan menguncinya."Huh!!? Oi, lady Viyura! Bukankah seharusnya kamu segera dirawat?" ucap Derald sambil mengetuk-ngetuk pintu itu."Tidak usah! Lebih baik kamu tidak usah berisik! Aku mau tidur!!!" ucapku dari dalam dengan suara yang keras."Ya sudah!" Derald segera berbalik dan melangkah."Apa yang kamu lakukan disini, rumput!?" ucap pangeran Agnreandel yang tiba-tiba ada di belakangnya. "Maaf kelancangan saya, Yang Mulia! Saya hanya mencoba memanggil lady Roseary!""Seharusnya anda tidak mengunjungi kamar tunangan putra mahkota dan terlalu
Read more

Sixteenth Story: Kelas Sihir

Pangeran Agnreandel segera berjalan. Lalu, aku melihat punggung pangeran Agnreandel dengan wajah yang merona. Kemudian, pandangan ku jadi sedih, 'Aku sangat tidak ingin memanggilmu dengan nama itu.'Tidak lama kemudian, aku melihat Sang Protagonis di cerita itu sedang menghampiri pangeran Agnreandel. Aku segera memasuki kelas sebelum aku melihat hal yang akan menyakitkan hatiku. Tetapi, melihat kedua orang itu berdampingan, aku merasa seperti pernah melihatnya, 'Deja vu?''Seperti biasanya, aku hanya perlu kabur hal menyulitkan ini.'"Maaf atas kelancangan saya waktu itu, Yang Mulia!" Jesshiena Frossel membungkuk untuk minta maaf. "Ternyata, anda adalah putra mahkota. Maaf atas kelancangan saya di gerbang, Yang Mulia!"Pangeran Agnreandel hanya tersenyum kepada Jesshiena. Lalu, ia segera berjalan dan mengabaikan Jesshiena.'Hanya itu?' batin Jesshiena. Ia segera mengejar pangeran Agnreandel dan menyamakan langkahnya. "Yang Mulia! Apa yang harus saya lakukan sebagai permintaan maaf! Sa
Read more

First Side Story: Keseharian

Di universitas terbaik di sebuah kota yang megah, aku mampu berkuliah di sana dikarenakan kemampuan akademik dan non-akademik yang ku miliki ini mendukung diriku. Selain aku memiliki pengetahuan yang tinggi, aku lebih menyukai seni. Nilai kesenian yang ku miliki lebih tinggi, guru di sekolah sebelumnya menyarankan mengikuti beberapa lomba yang mereka rekomendasikan. Aku mengikutinya karena mereka telah menaruh kepercayaan dan harapan kepada diriku. Semenjak kuliah, jadwal yang ku miliki sangat padat karena tugas yang pastinya selalu datang di setiap harinya. Aku memilih fokus pada kuliah daripada kesukaanku pada seni. Tetapi, aku masih sering melakukan hobiku yang mana diriku ini suka bernyanyi dan tentunya memasak. Aku memasak makanan yang ku inginkan untuk mengurangi rasa stress dan menambah mood saat mengerjakan semua tugas kuliah.Kembali ke keseharianku saat kuliah, yang mana di setiap aku melintasi jalanan trotoar yang sudah biasa ku lewati dan juga jalan penghubung antara apart
Read more

Seventeenth Story: Musuh atau Kawan

Saat ini di ruangan dewan siswa, pangeran Agnreandel sedang membacakan jabatan dan tugas-tugas yang dibagikan pada kami berlima.Selagi mata orang-orang sedang mengarah pada ketua dewan, mataku tidak henti bergeser memperhatikan ruangan dan orang-orqng di dalam. 'Akademi ini memiliki enam tingkatan kelas, jadi jika dijumlahkan terdapat tiga puluh anggota dewan siswa.''Aku menjadi wakil bendahara?' pikirku setelah mendengar pembagian jabatan yang dibacakan oleh pangeran Agnreandel.Ketua dewan bahkan mengatakan untuk berapa hari kedepan, semua anggota dewan siswa akan pergi ke suatu penginapan."Yoho Viyura! Kita bertemu lagi!" Ucap Leitte Verk dengan bersemangat. "Kamu menjadi wakil bendahara, bukan!? Kalau aku jadi wakil sekretaris!""Ya, aku tahu itu," ucapku."Tapi, sayang sekali kita tidak sekelompok di pelajaran Mr. Xenanbert! Padahal, aku berharap aku bisa sekelompok denganmu!"Leitte Verk menoleh pada wanita bersurai merah bergelombang,
Read more

Eighteenth Story: Musuh atau Kawan (2)

"Aku menang!" Croinel segera menurunkan pedangnya."Hahaha! Kamu mengejutkanku!" Celzuru tertawa. Lalu, ia mengatakan, "Itu hebat, Croinel!""Bukannya kamu sendiri yang terlalu mudah terkejut!?"Adikku yang maniak pink itu tersentak saat ia melihat ku sedang menghampirinya."Kak Yu? Dan..." Pandangan Celzuru fokus ke sosok orang yang ada di dekatku. Celzuru menunjukkan senyuman fake kepadanya. "Ho... Sudah lama tidak melihat anda, tuan Rean... Saya kira anda sudah tidak berada di dunia ini lagi!""Mulut anda sangat kasar seperti biasa, lady Zu!" Pangeran Agnreandel menyeringai dan menatap Celzuru dengan tatapan tajam.Croinel menghadap pangeran Agnreandel. Croinel menyentuh dadanya sendiri dan membungkuk sedikit. Ia mengatakan,"Jiwa sekeras berlian akan berkilauan! Selamat datang di kediaman Duke Roseary, yang mulia pangeran Agnreandel!"Pangeran Agnreandel mengatakan, "Jadi kamu yang namanya Croinel!"Celzuru menarik lengan Croinel hingga Croinel sedikit menjauh dari pangeran Agnrea
Read more

Nineteenth Story: Kediaman Duke Oestiarl

'Jangan bilang kamu ingin aku menjadi tumbal untuk membuat pelakunya keluar!?''Segitu bencinya kamu terhadap diriku! Bahkan di cerita itu, tidak ada peristiwa seperti ini! Jangan bilang kamu ingin aku mati lebih cepat!?' pikirku dengan tersenyum kaku.Aku segera mengatakan, "Jadi... Kapan kita akan mulai?""Tentu saja malam ini," ucap pangeran Agnreandel dengan seringai khasnya.Aku pun hanya pasrah menerima permintaan dari Neanraken Oestiarl dan pangeran kejam ini.***Di ruangan dewan siswa yang sangat luas ini, terdapat tiga buah meja berbentuk persegi panjang besar yang dikelilingi sepuluh kursi, sebuah meja yang ditempati ketua dewan dan dilengkapi beberapa sofa. Dikarenakan bagian tugas ku telah selesai, aku segera membaca sebuah buku cerita misteri di sofa. Di ruangan ini, semua orang sibuk mengerjakan tugas mereka masing-masing dengan serius."Lady Viyuranessa Roseary! Sebisanya anda duduk santai seperti itu!" Lagi-lagi Genisya Verk ingin mengusikku."Saya lagi ingin fokus b
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status