All Chapters of Ketika Si Jenius Menjadi Tokoh Antagonis : Chapter 61 - Chapter 70

160 Chapters

60th Story: Pembelaan Celzurunessi Roseary

Aku sedang mengintai aktivitas acara kelulusan akademi Diamond itu dari sebuah pohon besar dengan teropong. Langit malam yang gelap membuat sosokku tidak terlihat oleh penjaga akademi dan bahkan beberapa prajurit kerajaan hingga beberapa kesatria termasuk kakakku, Senrio yang ikut mengawasi pesta kelulusan ini.'Wanita itu!' aku menggigit bibir bawahku karena menahan kesalanku. 'Aku benar-benar tidak menyukai wanita ini! Ini berkebalikan dengan yang terjadi di novel. Viyuranessa mencoba membunuh Si Protagonis karena kekesalan dan rasa cemburu yang semakin menjadi. Namun, Viyuranessa hanya bisa mengenai lengannya karena hati lembutnya tidak bisa menyakiti orang lain. Lalu, Sang Pangeran segera memberi hukuman eksekusi di esok harinya.'"Nngh!!!" Tiba-tiba, aku merasa denyutan di kepalaku. Aku melihat hal terlintas di pikiranku. Aku memandangi sebuah pisau yang ku pegang dengan tangan yang bergetar. "Dengan cara ini aku akan menyusul kalian semua dan menyelamatkan Zu!" Ucapku di inga
Read more

61st Story: Mati Bersama?

Aku merasakan tubuhku bergetar hingga kakiku lemas. Aku terduduk di lantai dengan air mata yang mengguyur di wajahku. 'Ku mohon diriku! Bergeraklah Viyuranessa Roseary! A, a, adikku! Zu!''Ku mohon...! Bergerak!' Aku memaksakan tubuhku untuk berdiri, namun kecepatannya sangat lambat karena tubuh yang masih bergetar ini."Hanya!!? Kamu pikir nyawa ratu serendah itu bagimu!?" Ucap pangeran Agnreandel dengan emosionalnya yang sudah memuncak.Aku melihat pangeran Agnreandel sedang mengeluarkan pedangnya dari sarung pedangnya. Ia semakin mendekat ke posisi Celzuru yang sedang tidak sadarkan diri. Semua orang yang melihat pun tersentak, kecuali satu orang. Melihat ketidakberdayanya Celzuru, Jesshiena tersenyum.'Rasakan itu! Ia mengatakan kalimat terlarang itu dan kemudian pangeran marah, ini seperti di jalan cerita walaupun sedikit berbeda...''Wanita ini memang bodoh! Aku berhasil memancingnya!"Neanraken mencoba mendekati Pangeran Agnreandel dengan melawan sihir angin itu dengan tekatnya
Read more

62nd Story: Hal yang Sebenarnya

Nean segera menghampiri ketiga orang itu, namun ia juga terhalangi oleh dinding batu dan dinding semu tersebut. "Zu!" Saat itu Neanraken Oestiarl melihat mata Celzurunessi Roseary terbuka dan dengan cepat wanita bersurai pink sakura itu segera memeluk punggung kakaknya untuk menenangkan kakaknya."Tenanglah, Kak Yu!"Aku pun tersentak dan segera terduduk lemas di lantai dengan telapak tanganku yang menempel pada lantai. Aku bergumam dengan senyum kecil, "Sepertinya, aku hilang kendali lagi! Maaf, Zu!"'Lagi!?' batin pangeran Agnreandel. Ia mengingat kembali aku yang sedang menatap tajam dirinya. "Aku tak apa-apa, kak! Kak Yu tenanglah!" ucap Celzuru."Ya, aku tahu itu!" ucapku dengan sedikit tersenyum. Melihat Celzuru baik-baik saja, aku merasa sangat senang. "Bukankah, diriku memang cocok menjadi penjahat?"Pangeran Agnreandel pun menatap canggung kepadaku, 'Sekarang, matanya berubah...' Jantungnya berdebar saat melihat senyuman dari bibir lembutku yang basah karena aku banyak bica
Read more

63rd Story: Biarkan Aku Pergi

Pandanganku lurus kedepan tanpa mengarah ke dirinya. Aku mengatakan, "Ya, aku memang marah! Tetapi, aku tidak akan pernah bisa membencimu... Ngh!" Tiba-tiba kepalaku berdenyut dan sebuah ingatan singkat tergambar di pikiranku. Melihatku yang tiba-tiba bereaksi memegang kepalaku dengan terlihat dari wajahku sedikit menahan kesakitan, pangeran Agnreandel segera berada di hadapanku dan bertanya tentang keadaanku. Terlihat dari wajahnya yang penuh kekhawatiran hingga ia memeluk tubuhku dengan erat dengan kepala yang menyelip di sisi leherku. Tangan yang lebar memegang belakang kepalaku dan mengelusnya perlahan."Yu! Katakan apa yang terjadi!""Kak Yu!" Zu juga ikut khawatir pun menghampiriku. Tidak hanya dia, Lina yang jauh dari posisi kami pun segera berlari mendekatiku.Tentunya saja kalau tubuhku sedang tidak bereaksi karena pikiranku fokus melihat gambaran ingatan tersebut.Yang ku lihat di ingatanku yaitu disaat diriku, Viyuranessa Roseary berada di tengah pesta, ia membawa sebuah p
Read more

64th Story: Menurut Padanya

"Bagus! Menurutlah padaku, Yu! Kamu milikku yang berharga bahkan lebih dari kerajaan ini!" Ia pun berdiri sambil mengangkat tubuhku."Huh!? Aku bisa berdiri sendiri!"Banyak orang-orang yang mengucapkan maaf padaku karena mereka tidak memiliki kesempatan meminta maaf saat kejadian di festival. Kebanyakan dari mereka berpikir agar aku tidak merasa terpuruk hingga kembali melarikan diri dari sisi Putra Mahkota. Pangeran Agnreandel pun membiarkanku berdiri tegak untuk meladeni orang-orang.Aku hanya mengangguk sambil tersenyum sebagai tanda minta maaf mereka diterima.Lina menghampiri dan segera memelukku sambil menangis, "Viyura! Jangan pernah mencoba menghancurkan dirimu lagi!""Ah, iya maaf membuat mu khawatir, Lina!" Aku segera menyentuh ubun-ubunnya dan mengelusnya dengan lembut."Syukurlah kamu baik-baik saja, lady Viyura!" Ucap Leitte Verk yang juga menghampiriku. Aku tersenyum dengan raut yang bersemangat, "Haha, terima kasih, tuan Leitte!"Jauh dari sana, Derald Felixis hanya t
Read more

65th Story: Enggan Melepaskanku

Keesokan harinya, aku terbangun dan tersentak saat pandangan pertama saat bangun adalah wajah pria yang ku cintai.'Wajahnya yang terlihat tenang sungguh menawan, apalagi terlihat dari sedekat ini!' batinku. Wajahku memanas disaat merasakan nafasnya. 'Aku ingin menyentuhmu...'Tiba-tiba aku bergumam, "Re..." Aku terdiam dan mengunci rapat mulutku. 'Jika aku menyebut nama itu, aku...!'Aku segera menuruni ranjang dan tentunya berniat membuka gorden jendela. Namun, aku merasakan sebuah tangan menggenggam pergelangan tanganku. Saat aku menoleh, tangannya segera menarik tanganku hingga aku merangkak di atas ranjang. "Kamu mau kemana, Yu?"Aku mengerutkan dahiku disaat melihat matanya masih terpejam."Kamu ini masih tidur atau sudah sadar, sih?" Ucapku. Ia masih terpejam dan aku melihat kelopak matanya sedikit ada pergerakan. Tatapanku menjadi semakin datar. "Kalau mau pura-pura tidur tidak usah digerakkan juga bola matamu itu!"Ia pun perlahan membuka matanya. "Hoo... seperti itu car
Read more

66th Story: Keterpaksaan

Pangeran Agnreandel tersentak disaat diriku menatap dirinya dengan iba. Ia lebih dikejutkan dengan aliran air yang mulai turun dari sudut mataku.Pria di hadapanku merasa heran, "Bisa kamu jelaskan kenapa kamu menangis? Jangan bilang kalau kamu sendiri juga tidak tahu, seperti yang biasa kamu katakan."Aku menggelengkan kepalaku, wajahku mulai naik dan bibirku menyentuh lembut bibirnya. Lalu, aku menatap lekat sepasang iris Red Diamondnya."Aku teringat hal menyedihkan... Kemungkinan itu hanya mimpi. Tapi..."Aku melingkarkan lenganku pada lehernya dengan kepala yang mulai masuk ke sela leher dan bahunya, "...Hal tersebut terasa nyata.""Apakah aku boleh tahu hal apa itu?" Ucapnya dengan rasa yang sangat penasaran meskipun ia tahu kalau aku tidak akan mengatakannya."Tentu saja tidak!" Lalu, aku segera melepaskan pelukanku dan duduk di sisi ranjang dengan kakiku yang menyentuh lantai. "Aku mau berdiskusi dengan Zu dulu! Baru aku bisa memutuskan harus mengatakan rahasia besar kami pada
Read more

67th Story: Kencan?

Pangeran Agnreandel melangkah menghampiri diriku. Ia melihat para maid. "Kenapa mereka hanya berdiri disana?"Semua maid tersentak dan tubuh mereka semakin bergetar apalagi tatapan mengintimidasi Sang Pangeran mengarah ke mereka."Aku hanya tidak ingin disentuh banyak orang," ucapku yang segera beranjak dari kursi. Mendengar jawabanku, para maid terlihat sedikit lebih lega.Bukannya menghadap pangeran Agnreandel, aku malah menghadap Sang Putri. "Kalau ia tidak mau, aku bisa mengajarimu!" Aku mulai tersenyum dengan tulus. Putri Ellaineandel tersentak lalu tatapannya turun memikirkan hal tersebut."Apa yang kalian bicarakan?" Ucap pangeran Agnreandel penasaran.Ellaine segera menghadap sosok kakaknya, "Kakanda! Ajari aku cara untuk bertarung!"Ia melirik diriku dan aku segera menoleh ke arah lain dengan tersenyum kaku, "... Kalau kamu memang ingin melindungi dirimu sendiri, baiklah! Kamu bisa mengikutiku saat aku berlatih sendiri!"Aku melihat Ellaine sangat bersemangat. Ia segera memel
Read more

68th Story: Kencan? (2)

"Kenapa kamu jadi sering naik darah akhir-akhir ini?"Aku menunjuk tanganku yang enggan ia lepas pegangannya dari tadi. Aku mengatakan, "Karena kamu sering memegang tanganku, jantungku terus berdetak lebih cepat dari biasanya! Aliran darah cepat mengalir di peredaran darah dan tentunya membuat tubuhku memanas! Tentu saja tekanan darah naik! Aku berkeringat dan aku lapar lagi! Dah lah, abaikan!"Ia melihat wajahku yang cemberut. Entah apa yang dipikirkannya, ia mencubit pipiku dan menariknya sedikit."Kalau marah kamu jadi mengatakan semua yang kamu pikirkan," ucapnya sambil terkekeh. Aku mengerutkan dahiku hingga jarak sepasang alisku saling mendekat ke mata. Aku membuang muka hingga cubitannya pada pipiku terlepas, "Hemph!""Ya... mungkinkah kamu ingin pergi makan, Yu?" ucapnya.Aku mengangguk dengan bersemangat, "Melihat matahari sudah ada tepat di atas kepala, aku putuskan untuk makan siang di restoran Roseary!" Tanpa sadar, aku menarik tangannya untuk mengikuti langkahku untuk se
Read more

69th Story: Trauma Saat Kecil?

Saat sarapan pagi, aku dan pangeran Agnreandel sarapan pagi bersama Duke dan Duchess Roseary. Setelah menghabiskan hidanganku, aku mengatakan pada ayahku, "Ayahanda! Putra Mahkota memintaku tinggal di istana karena jika aku tinggal di asrama, ia tidak bisa menjagaku! Ia juga mengatakan kalau posisi tunangannya ini banyak diluar sana yang mengincar nyawaku!""Ya, Viyura! Lalu, bagaimana dengan adikmu, Celzuru?""Hem, itu aku akan memintanya untuk tinggal di istana juga! Tapi, kalau ia tidak ingin, aku tidak bisa memaksanya, ayahanda!"Ayahku hanya mengangguk setuju. Seperti biasanya, ia membiarkan kami bebas dan pastinya ia akan selalu mengawasi kami.Aku berpikir, 'Untungnya kejadian di acara itu tidak tersebar luas hingga ke telinga ayah! Kejadian tersebut dibungkam karena tidak ingin hukuman pada Jesshiena Frossel dibesar-besarkan secara luas. Lagipula, tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut karena alibi Jesshiena Frossel yang hanya ingin membalas dendam pada adikku.'Setelah
Read more
PREV
1
...
56789
...
16
DMCA.com Protection Status