Pangeran Agnreandel melangkah menghampiri diriku. Ia melihat para maid. "Kenapa mereka hanya berdiri disana?"Semua maid tersentak dan tubuh mereka semakin bergetar apalagi tatapan mengintimidasi Sang Pangeran mengarah ke mereka."Aku hanya tidak ingin disentuh banyak orang," ucapku yang segera beranjak dari kursi. Mendengar jawabanku, para maid terlihat sedikit lebih lega.Bukannya menghadap pangeran Agnreandel, aku malah menghadap Sang Putri. "Kalau ia tidak mau, aku bisa mengajarimu!" Aku mulai tersenyum dengan tulus. Putri Ellaineandel tersentak lalu tatapannya turun memikirkan hal tersebut."Apa yang kalian bicarakan?" Ucap pangeran Agnreandel penasaran.Ellaine segera menghadap sosok kakaknya, "Kakanda! Ajari aku cara untuk bertarung!"Ia melirik diriku dan aku segera menoleh ke arah lain dengan tersenyum kaku, "... Kalau kamu memang ingin melindungi dirimu sendiri, baiklah! Kamu bisa mengikutiku saat aku berlatih sendiri!"Aku melihat Ellaine sangat bersemangat. Ia segera memel
"Kenapa kamu jadi sering naik darah akhir-akhir ini?"Aku menunjuk tanganku yang enggan ia lepas pegangannya dari tadi. Aku mengatakan, "Karena kamu sering memegang tanganku, jantungku terus berdetak lebih cepat dari biasanya! Aliran darah cepat mengalir di peredaran darah dan tentunya membuat tubuhku memanas! Tentu saja tekanan darah naik! Aku berkeringat dan aku lapar lagi! Dah lah, abaikan!"Ia melihat wajahku yang cemberut. Entah apa yang dipikirkannya, ia mencubit pipiku dan menariknya sedikit."Kalau marah kamu jadi mengatakan semua yang kamu pikirkan," ucapnya sambil terkekeh. Aku mengerutkan dahiku hingga jarak sepasang alisku saling mendekat ke mata. Aku membuang muka hingga cubitannya pada pipiku terlepas, "Hemph!""Ya... mungkinkah kamu ingin pergi makan, Yu?" ucapnya.Aku mengangguk dengan bersemangat, "Melihat matahari sudah ada tepat di atas kepala, aku putuskan untuk makan siang di restoran Roseary!" Tanpa sadar, aku menarik tangannya untuk mengikuti langkahku untuk se
Saat sarapan pagi, aku dan pangeran Agnreandel sarapan pagi bersama Duke dan Duchess Roseary. Setelah menghabiskan hidanganku, aku mengatakan pada ayahku, "Ayahanda! Putra Mahkota memintaku tinggal di istana karena jika aku tinggal di asrama, ia tidak bisa menjagaku! Ia juga mengatakan kalau posisi tunangannya ini banyak diluar sana yang mengincar nyawaku!""Ya, Viyura! Lalu, bagaimana dengan adikmu, Celzuru?""Hem, itu aku akan memintanya untuk tinggal di istana juga! Tapi, kalau ia tidak ingin, aku tidak bisa memaksanya, ayahanda!"Ayahku hanya mengangguk setuju. Seperti biasanya, ia membiarkan kami bebas dan pastinya ia akan selalu mengawasi kami.Aku berpikir, 'Untungnya kejadian di acara itu tidak tersebar luas hingga ke telinga ayah! Kejadian tersebut dibungkam karena tidak ingin hukuman pada Jesshiena Frossel dibesar-besarkan secara luas. Lagipula, tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut karena alibi Jesshiena Frossel yang hanya ingin membalas dendam pada adikku.'Setelah
Ia mendorong tubuhku hingga aku berbaring di ranjang dan dirinya berada di atas tubuhku dengan menumpu beban tubuhnya dengan lutut dan tangannya yang berada di samping sisi tubuhku. "Yu! ... Apa kamu masih ingat saat pertama kali kita bertemu... Ah, bukan, saat pertama kali kita berbicara!?""..." Aku terdiam dan kemudian teringat saat pertama kali Viyuranessa berbicara dengan putra mahkota disaat mereka masih anak-anak. Terbentuk rona merah di pipiku. Aku segera mengangguk pelan sambil melirik ke arah lain.Pangeran Agnreandel membentuk seringai pada bibirnya. Ia segera meraup bibirku sambil menatap lekat iris Blue Diamondku. Aku bisa melihat dari tatapannya yang tajam, terlihat sangat sedih. Di sela ciuman itu, aku segera menyelipkan tanganku ke sisi lehernya. Tangan kananku mulai naik menyentuh belakang kepalanya. Dan, tangan kiriku turun menyentuh lembut tengkuknya. Ia tersentak saat aku menyipitkan mataku sambil menarik dirinya hingga wajahnya terbenam di tubuh atasku."Apa ya
"Lalu, bagaimana dengan Si Protagonis?""Protagonis apaan sih, kak? Ia adalah karakter antagonis di cerita ini! Dan akhirnya, wanita itu menjadi tahanan rumah di kediamannya," ucap Celzuru. "Syukurin! Berengsek sialan!""Owh... Jadi, bagaimana setelah ini? Apa yang harus kita lakukan?" Ucapku. "Sepertinya, putra mahkota bahkan sudah mencurigai asal kita! Ia terus mempertanyakan kenapa aku pergi dari sisinya setelah ia mengatakan kalau ia mencintaiku!""Hemm.... Aku juga bingung, kak!" Celzuru menurunkan sudut bibirnya dengan matanya yang terbuka sangat lebar.Aku menghembuskan nafas panjang, "Ia bahkan menyalahkanku... Karena aku pergi melarikan diri darinya, ia jadi tidak segan membunuhmu! ... Kenapa ia jadi sangat terobsesi terhadapku?"Celzuru teringat suatu hal, "Ah itu! Ia pernah mengatakan padaku, ia menginginkan semuanya dari kak Yu saat kita pulang dari kediaman Count Lobart pertama kali!"Aku mengatakan, "Ia juga baru mengatakan hal itu padaku kemarin! Bukankah itu berarti ia
Mataku semakin terasa berat. Namun, iris Blue Diamond ku tertampak sempurna disaat ia tiba-tiba menampakkan iris Red Diamondnya. Aku tersentak dan sentak memundurkan wajahku. Namun, ia menahannya dan menarik tengkukku hingga dahi kami saling bersentuhan."Se sejak kapan...?!""Semenjak kamu mulai naik ke ranjang," pangeran Agnreandel menyeringai. Ia terlihat seperti sedang menyombongkan dirinya sendiri.'Kenapa kamu jadi menyombongkan dirimu hanya karena kamu berhasil mengelabuhiku? ... Tapi ini memalukan saja! Bukankah ini seperti aku mencoba menyerangnya!?' Wajahku memerah padam.Ia menyentuh wajahku dan ibu jarinya mengusap kelopak mataku. "Kamu belum tidur sama sekali?""Ya, aku baru menyelesaikannya. Aku baru mau tidur sekarang."Ia menarik tubuhku hingga aku mendekat padanya hingga wajahku terbenam pada tubuhnya. "Apa kamu tidak mengantuk di kelas nanti?""Ya, palingan nanti aku tiduran di kelas saat jam istirahat," ucapku dengan tersenyum kaku. Aku mengangkat tanganku hingga t
Tiba-tiba terdengar keributan di area papan pengumuman kelas dua, kami segera ke lokasi tersebut. Aku melihat Celzuru sedang memarahi seseorang lady yang angkuh. Leitte bahkan sedang berdiri memperhatikan mereka."Ada apa, Zu!?" Aku segera menghampiri adikku dan berdiri di sisinya."Ia sengaja merusak gaun wanita itu!" ucap Celzuru. Celzuru menunjukkan lady tersebut dengan telunjuknya, "Hei kamu! Minta maaf padanya!" Seorang wanita rakyat jelata sedang berdiri di belakang Celzuru dengan iris matanya yang tidak henti bergetar. Tertampak robekan besar pada bagian lengannya.Putri Viscount Drean, satu angkatan dengan Celzuru, menunjukkan senyumannya yang angkuh, "Apa jangan-jangan anda sendiri yang telah merusaknya, lady Celzurunessi Roseary?!""Hah!!? Anda... Saya melihatnya sendiri anda sering mencelakai wanita itu! Berhentilah melakukan hal yang tidak berguna!" Ucap Celzuru dengan lantang.Aku memperhatikan sosok lady Drean yang masih terlihat percaya diri bahwa ia akan aman dari tud
Di perjalanan udara, Pangeran Agnreandel membawaku untuk kembali ke istana. Saat melewati hutan yang rimbun, aku tidak sengaja melihat cahaya di dasar hutan yang gelap.Aku segera mengaktifkan sihirku dan dengan cepat masuk ke hutan yang rimbun tersebut. Pangeran Agnreandel pun dikejutkan diriku yang tiba-tiba membebaskan diriku sendiri dari tangannya hingga jejak sosokku menghilang saat aku masuk ke hutan."Yu!?" Ia juga segera mengikuti diriku masuk ke dalam hutan. Tetapi tentunya ia kehilangan jejakku dan terus menelusuri hutan tersebut untuk menemukan diriku.Sedangkan diriku, aku telah sampai di tempat yang ku lihat tadi. Di dasar hutan yang memiliki pohon dengan tajuk daun yang lebar dan lebat hingga tidak ada catatan matahari yang masuk, tempat tersebut bercahaya.'Ini...!!?' Aku tersentak saat melihat banyaknya tanaman mawar berwarna-warni yang seluruh bagian tanaman tersebut bersinar di tengah hutan yang gelap tersebut.'Mawar-mawar berkelopak lebar dan terlihat lebih besar