Tiba-tiba terdengar keributan di area papan pengumuman kelas dua, kami segera ke lokasi tersebut. Aku melihat Celzuru sedang memarahi seseorang lady yang angkuh. Leitte bahkan sedang berdiri memperhatikan mereka."Ada apa, Zu!?" Aku segera menghampiri adikku dan berdiri di sisinya."Ia sengaja merusak gaun wanita itu!" ucap Celzuru. Celzuru menunjukkan lady tersebut dengan telunjuknya, "Hei kamu! Minta maaf padanya!" Seorang wanita rakyat jelata sedang berdiri di belakang Celzuru dengan iris matanya yang tidak henti bergetar. Tertampak robekan besar pada bagian lengannya.Putri Viscount Drean, satu angkatan dengan Celzuru, menunjukkan senyumannya yang angkuh, "Apa jangan-jangan anda sendiri yang telah merusaknya, lady Celzurunessi Roseary?!""Hah!!? Anda... Saya melihatnya sendiri anda sering mencelakai wanita itu! Berhentilah melakukan hal yang tidak berguna!" Ucap Celzuru dengan lantang.Aku memperhatikan sosok lady Drean yang masih terlihat percaya diri bahwa ia akan aman dari tud
Di perjalanan udara, Pangeran Agnreandel membawaku untuk kembali ke istana. Saat melewati hutan yang rimbun, aku tidak sengaja melihat cahaya di dasar hutan yang gelap.Aku segera mengaktifkan sihirku dan dengan cepat masuk ke hutan yang rimbun tersebut. Pangeran Agnreandel pun dikejutkan diriku yang tiba-tiba membebaskan diriku sendiri dari tangannya hingga jejak sosokku menghilang saat aku masuk ke hutan."Yu!?" Ia juga segera mengikuti diriku masuk ke dalam hutan. Tetapi tentunya ia kehilangan jejakku dan terus menelusuri hutan tersebut untuk menemukan diriku.Sedangkan diriku, aku telah sampai di tempat yang ku lihat tadi. Di dasar hutan yang memiliki pohon dengan tajuk daun yang lebar dan lebat hingga tidak ada catatan matahari yang masuk, tempat tersebut bercahaya.'Ini...!!?' Aku tersentak saat melihat banyaknya tanaman mawar berwarna-warni yang seluruh bagian tanaman tersebut bersinar di tengah hutan yang gelap tersebut.'Mawar-mawar berkelopak lebar dan terlihat lebih besar
Jesshiena Frossel tidak dikeluarkan dari akademi Diamond. Ia mengikuti ujian tertulis dan praktek di kediamannya. Saat ia sedang melakukan ujian praktek sihir dan menunjukkan sihir penyembuhannya pada guru penguji, ia berpikir, 'Kenapa yang terjadi pada ku ini berbeda dari kejadian itu!?''Viyuranessa dan adiknya yang malah menggeser posisiku dari peran protagonis...''Bukankah aku yang malah melakukan hal sebaliknya dari yang seharusnya yang terjadi?''Apakah aku terlalu sombong?''Padahal aku tahu pangeran Agnreandel tidak akan mencintai diriku dengan sebagaimana atau apapun yang ku lakukan!''Kenapa aku jadi serakah seperti ini?''Aku malah menghancurkan diriku sendiri!' 'Aku semakin menggali kehancuran untuk diriku sendiri...'Jesshiena Frossel menjatuhkan air matanya disaat ia sedang mencoba mengalirkan sihirnya pada bunga Lily yang sedang merunduk. Tiba-tiba terasa hal aneh pada kepalanya yang membuat guru pengujinya merasa heran pada dirinya."Ada apa, Lady Frossel?" Ucap Mr.
Putri Ellaineandel tiba-tiba membuka pintu dan kami terdiam. Ia melihatku memeluk Croinel lalu pandangannya beralih ke adikku. Lalu, ia segera menghampiri Celzuru. "Nona Celzurunessi! Waktu kejadian di pesta itu anda bertarung sangat mempesona seolah-olah menari di aula itu! Itu kata orang-orang, sih!""Heh!? Hahaha, apa benar begitu!?" Ucap Celzuru dengan percaya diri."Idungnya mekar, mulai sombong nih bocah!" Ucapku dengan tatapan datar."Haha, aku memang cantik, anggun, mempesona dan hebat!" Celzuru menepuk bahu putri Ellaineandel. "Mau aku ajari!?""Tentu saja mau! Kata kakakku mau mengajariku, tapi sampai saat ini ia sibuk di ruangan kerjanya!" Ucap Ellaineandel dengan mata yang berkaca-kaca. "Panggil aku Ellaine saja nona Celzurunessi!""Bagaimana kalau Ella saja!? Kamu bisa panggil aku Zu!""Ella? Itu terdengar bagus, Zu!" Ucap Sang Putri."Ya, kan!? Dan kakakku juga! Kamu bisa panggil kak Yu seperti yang ku panggil!""Kak Yu..." Ucap Ellla dengan ragu. Ia menunjukkan pipinya
Lina, Leitte, Derald, Riliana, Finne dan kekasihnya datang di jamuan yang ku siapkan untuk mereka. Ella, Zu, dan Croinel sudah menempati kursi mereka."Finne, bukankah tidak seharusnya kita berada disini?" Ucap kekasih Finne yang sudah berumur dua puluh tahun."Tenang saja, John! Lady Viyura sangat baik meskipun ekspresinya sangat dingin. Ini... Ia bahkan tidak keberatan mengundang kita ke istana."Senrionesse Roseary berdiri jauh di sekitar meja jamuan yang tatapannya terlihat mengintimidasi kekasih Finne."Hum... Finne...... Bukankah kesatria itu terus melototiku dari tadi!?" John berkeringat dingin sambil menunjukkan orang yang dimaksud dengan arah iris matanya."Itu kakaknya Viyura, ia baik loh!" Ucap Lina dengan bersemangat. "Hello, kak Senrio!" Lina melambai pada Senrio.Senrio tersenyum lebar sambil melambai pada Lina. John hanya memaksakan senyumannya disaat Senrio meliriknya lagi dengan dingin.Diriku sedang berjalan ke tempat jamuan yang diadakan di taman. Aku mengenakan seb
Suatu hari pada jam makan malam di istana, aku ikut makan malam bersama keluarga kerajaan. Saat ini, kami sedang memakan makanan penutup."Luar biasa!" ucap Sang Raja, Leondeandel Leansane Diamondver. "Makan malam kali ini, membuatku terasa lebih muda," ucapnya saat ia mencoba sesendok sponge cake di piring kecilnya."Ya! Rasanya manis dan lembutnya memenuhi mulutku," ucap Ella sambil tersenyum. "Apa kakanda Agnre menyukainya juga!?""Ya... ini lumayan," ucap pangeran Agnreandel. 'Kue yang biasa Yu buat lebih nikmat.'"Kenapa kak Agnre terlihat biasa saja?" gumam Ella."Aku sudah biasa memakannya.""Makanan ini berbeda dengan yang biasanya. Apa kalian mengganti chef kerajaan?" ucap Raja Leonreandel kepada pelayan pribadinya."Tidak, Baginda! Hanya saja, mereka telah dibantu oleh Putri Duke Roseary. Ia bahkan mengirimkan banyak peralatan yang terlihat seperti benda sihir untuk para chef istana," ucap salah satu pelayan."Oh," Sang Raja tiba-tiba mengarahkan iris Red Diamondnya ke arahk
"Bukan apa-apa," ucap pangeran Agnreandel. Ia segera berbaring di kasur besar miliknya. Sedangkan diriku, aku segera meletakkan buku-buku itu ke atas meja. "Cepatlah kemari!" perintah pangeran Agnreandel."Apa aku harus tidur bersamamu terus? Bukankah kita belum menikah? " ucapku dengan ragu. Lalu, aku menundukkan kepalaku, "Kenapa sih aku harus tidur seranjang denganmu terus? Apa yang kamu inginkan dari ini?"Ck! Ini perintah, Yu! Cepatlah!" ucap pangeran Agnreandel dengan memasang wajahnya yang mengintimidasi.Aku segera naik ke atas ranjang itu dan berbaring memunggungi pangeran Agnreandel. Saat itu, ia mendekatkan tubuhnya ke tubuhku, aku merasakan tangan pangeran Agnreandel memeluk pinggangku yang ramping.'Jantungku terus berdetak lebih kencang! Bagaimana aku bisa langsung tertidur jika ia terus memelukku seperti ini!?' batinku. Aku segera berbalik dan berbaring menghadap pangeran Agnreandel. 'Dia sudah tidur!?' Aku tersenyum saat melihat wajah damai pangeran Agnreandel saat
"Kenapa anda tidak berusaha untuk hidup?""..."Pandangan Leondeandel memudar saat seorang wanita bersurai hitam sedang mendarat di hadapannya. Hingga akhirnya, pandangannya menjadi gelap.Leondeandel terbangun, ia tidak merasakan rasa sakit lagi pada tubuhnya meskipun ia tidak mampu bangkit karena energi yang belum tercukupi untuk menggerakkan tubuhnya. Ia hanya mampu menggerakkan mata dan mulutnya."Ah, anda akhirnya bangun!""Apa aku sudah mati? Bahkan ada seorang malaikat cantik di hadapanku!"Brak!Wanita bersurai hitam tersebut memukul meja dengan kuat. Ia menatap pria bersurai kuning keemasan tersebut dengan tatapan yang tajam."Berhentilah bergurau dengan namanya kematian! Saya sudah memberikan anda ramuan dari tanaman ajaib. Dan langsung saja, anda sudah tertidur selama sebulan, Yang Mulia!"Leondeandel tersentak, "Anda tahu siapa saya?""Tentu saja! Saya telah memperhatikan peperangan tersebut di udara!""Kenapa anda menyelamatkan saya?""Ayahku dibuang oleh kerajaan Lezario