Saat sarapan pagi, aku dan pangeran Agnreandel sarapan pagi bersama Duke dan Duchess Roseary. Setelah menghabiskan hidanganku, aku mengatakan pada ayahku, "Ayahanda! Putra Mahkota memintaku tinggal di istana karena jika aku tinggal di asrama, ia tidak bisa menjagaku! Ia juga mengatakan kalau posisi tunangannya ini banyak diluar sana yang mengincar nyawaku!""Ya, Viyura! Lalu, bagaimana dengan adikmu, Celzuru?""Hem, itu aku akan memintanya untuk tinggal di istana juga! Tapi, kalau ia tidak ingin, aku tidak bisa memaksanya, ayahanda!"Ayahku hanya mengangguk setuju. Seperti biasanya, ia membiarkan kami bebas dan pastinya ia akan selalu mengawasi kami.Aku berpikir, 'Untungnya kejadian di acara itu tidak tersebar luas hingga ke telinga ayah! Kejadian tersebut dibungkam karena tidak ingin hukuman pada Jesshiena Frossel dibesar-besarkan secara luas. Lagipula, tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut karena alibi Jesshiena Frossel yang hanya ingin membalas dendam pada adikku.'Setelah
Ia mendorong tubuhku hingga aku berbaring di ranjang dan dirinya berada di atas tubuhku dengan menumpu beban tubuhnya dengan lutut dan tangannya yang berada di samping sisi tubuhku. "Yu! ... Apa kamu masih ingat saat pertama kali kita bertemu... Ah, bukan, saat pertama kali kita berbicara!?""..." Aku terdiam dan kemudian teringat saat pertama kali Viyuranessa berbicara dengan putra mahkota disaat mereka masih anak-anak. Terbentuk rona merah di pipiku. Aku segera mengangguk pelan sambil melirik ke arah lain.Pangeran Agnreandel membentuk seringai pada bibirnya. Ia segera meraup bibirku sambil menatap lekat iris Blue Diamondku. Aku bisa melihat dari tatapannya yang tajam, terlihat sangat sedih. Di sela ciuman itu, aku segera menyelipkan tanganku ke sisi lehernya. Tangan kananku mulai naik menyentuh belakang kepalanya. Dan, tangan kiriku turun menyentuh lembut tengkuknya. Ia tersentak saat aku menyipitkan mataku sambil menarik dirinya hingga wajahnya terbenam di tubuh atasku."Apa ya
"Lalu, bagaimana dengan Si Protagonis?""Protagonis apaan sih, kak? Ia adalah karakter antagonis di cerita ini! Dan akhirnya, wanita itu menjadi tahanan rumah di kediamannya," ucap Celzuru. "Syukurin! Berengsek sialan!""Owh... Jadi, bagaimana setelah ini? Apa yang harus kita lakukan?" Ucapku. "Sepertinya, putra mahkota bahkan sudah mencurigai asal kita! Ia terus mempertanyakan kenapa aku pergi dari sisinya setelah ia mengatakan kalau ia mencintaiku!""Hemm.... Aku juga bingung, kak!" Celzuru menurunkan sudut bibirnya dengan matanya yang terbuka sangat lebar.Aku menghembuskan nafas panjang, "Ia bahkan menyalahkanku... Karena aku pergi melarikan diri darinya, ia jadi tidak segan membunuhmu! ... Kenapa ia jadi sangat terobsesi terhadapku?"Celzuru teringat suatu hal, "Ah itu! Ia pernah mengatakan padaku, ia menginginkan semuanya dari kak Yu saat kita pulang dari kediaman Count Lobart pertama kali!"Aku mengatakan, "Ia juga baru mengatakan hal itu padaku kemarin! Bukankah itu berarti ia
Mataku semakin terasa berat. Namun, iris Blue Diamond ku tertampak sempurna disaat ia tiba-tiba menampakkan iris Red Diamondnya. Aku tersentak dan sentak memundurkan wajahku. Namun, ia menahannya dan menarik tengkukku hingga dahi kami saling bersentuhan."Se sejak kapan...?!""Semenjak kamu mulai naik ke ranjang," pangeran Agnreandel menyeringai. Ia terlihat seperti sedang menyombongkan dirinya sendiri.'Kenapa kamu jadi menyombongkan dirimu hanya karena kamu berhasil mengelabuhiku? ... Tapi ini memalukan saja! Bukankah ini seperti aku mencoba menyerangnya!?' Wajahku memerah padam.Ia menyentuh wajahku dan ibu jarinya mengusap kelopak mataku. "Kamu belum tidur sama sekali?""Ya, aku baru menyelesaikannya. Aku baru mau tidur sekarang."Ia menarik tubuhku hingga aku mendekat padanya hingga wajahku terbenam pada tubuhnya. "Apa kamu tidak mengantuk di kelas nanti?""Ya, palingan nanti aku tiduran di kelas saat jam istirahat," ucapku dengan tersenyum kaku. Aku mengangkat tanganku hingga t
Tiba-tiba terdengar keributan di area papan pengumuman kelas dua, kami segera ke lokasi tersebut. Aku melihat Celzuru sedang memarahi seseorang lady yang angkuh. Leitte bahkan sedang berdiri memperhatikan mereka."Ada apa, Zu!?" Aku segera menghampiri adikku dan berdiri di sisinya."Ia sengaja merusak gaun wanita itu!" ucap Celzuru. Celzuru menunjukkan lady tersebut dengan telunjuknya, "Hei kamu! Minta maaf padanya!" Seorang wanita rakyat jelata sedang berdiri di belakang Celzuru dengan iris matanya yang tidak henti bergetar. Tertampak robekan besar pada bagian lengannya.Putri Viscount Drean, satu angkatan dengan Celzuru, menunjukkan senyumannya yang angkuh, "Apa jangan-jangan anda sendiri yang telah merusaknya, lady Celzurunessi Roseary?!""Hah!!? Anda... Saya melihatnya sendiri anda sering mencelakai wanita itu! Berhentilah melakukan hal yang tidak berguna!" Ucap Celzuru dengan lantang.Aku memperhatikan sosok lady Drean yang masih terlihat percaya diri bahwa ia akan aman dari tud
Di perjalanan udara, Pangeran Agnreandel membawaku untuk kembali ke istana. Saat melewati hutan yang rimbun, aku tidak sengaja melihat cahaya di dasar hutan yang gelap.Aku segera mengaktifkan sihirku dan dengan cepat masuk ke hutan yang rimbun tersebut. Pangeran Agnreandel pun dikejutkan diriku yang tiba-tiba membebaskan diriku sendiri dari tangannya hingga jejak sosokku menghilang saat aku masuk ke hutan."Yu!?" Ia juga segera mengikuti diriku masuk ke dalam hutan. Tetapi tentunya ia kehilangan jejakku dan terus menelusuri hutan tersebut untuk menemukan diriku.Sedangkan diriku, aku telah sampai di tempat yang ku lihat tadi. Di dasar hutan yang memiliki pohon dengan tajuk daun yang lebar dan lebat hingga tidak ada catatan matahari yang masuk, tempat tersebut bercahaya.'Ini...!!?' Aku tersentak saat melihat banyaknya tanaman mawar berwarna-warni yang seluruh bagian tanaman tersebut bersinar di tengah hutan yang gelap tersebut.'Mawar-mawar berkelopak lebar dan terlihat lebih besar
Jesshiena Frossel tidak dikeluarkan dari akademi Diamond. Ia mengikuti ujian tertulis dan praktek di kediamannya. Saat ia sedang melakukan ujian praktek sihir dan menunjukkan sihir penyembuhannya pada guru penguji, ia berpikir, 'Kenapa yang terjadi pada ku ini berbeda dari kejadian itu!?''Viyuranessa dan adiknya yang malah menggeser posisiku dari peran protagonis...''Bukankah aku yang malah melakukan hal sebaliknya dari yang seharusnya yang terjadi?''Apakah aku terlalu sombong?''Padahal aku tahu pangeran Agnreandel tidak akan mencintai diriku dengan sebagaimana atau apapun yang ku lakukan!''Kenapa aku jadi serakah seperti ini?''Aku malah menghancurkan diriku sendiri!' 'Aku semakin menggali kehancuran untuk diriku sendiri...'Jesshiena Frossel menjatuhkan air matanya disaat ia sedang mencoba mengalirkan sihirnya pada bunga Lily yang sedang merunduk. Tiba-tiba terasa hal aneh pada kepalanya yang membuat guru pengujinya merasa heran pada dirinya."Ada apa, Lady Frossel?" Ucap Mr.
Putri Ellaineandel tiba-tiba membuka pintu dan kami terdiam. Ia melihatku memeluk Croinel lalu pandangannya beralih ke adikku. Lalu, ia segera menghampiri Celzuru. "Nona Celzurunessi! Waktu kejadian di pesta itu anda bertarung sangat mempesona seolah-olah menari di aula itu! Itu kata orang-orang, sih!""Heh!? Hahaha, apa benar begitu!?" Ucap Celzuru dengan percaya diri."Idungnya mekar, mulai sombong nih bocah!" Ucapku dengan tatapan datar."Haha, aku memang cantik, anggun, mempesona dan hebat!" Celzuru menepuk bahu putri Ellaineandel. "Mau aku ajari!?""Tentu saja mau! Kata kakakku mau mengajariku, tapi sampai saat ini ia sibuk di ruangan kerjanya!" Ucap Ellaineandel dengan mata yang berkaca-kaca. "Panggil aku Ellaine saja nona Celzurunessi!""Bagaimana kalau Ella saja!? Kamu bisa panggil aku Zu!""Ella? Itu terdengar bagus, Zu!" Ucap Sang Putri."Ya, kan!? Dan kakakku juga! Kamu bisa panggil kak Yu seperti yang ku panggil!""Kak Yu..." Ucap Ellla dengan ragu. Ia menunjukkan pipinya