Aruna duduk bersila di sebuah balai-balai. Saling berhadapan dengan Ki Prabangkara. Semua sudah direncanakan dengan matang. Pemuda itu membantu ayahandanya untuk terlepas dari raga dan berjumpa dengan Ki Daksa. Sedang ia bersiap untuk memulai latihannya.“Sebelum memulainya, apa saja yang sudah kau kuasai, Nak?” tanya Ki Prabangkara.“Selain ilmu pengobatan, aku menguasai Meraga Sukma dan Lembat Brabat, Ki,” jawab Aruna datar.“Hmm, aku anggap itu sebagai satu ilmu. Lembat Brabat adalah lanjutan dari Meraga Sukma, bukan?” ucap Ki Prabangkara tenang. Ia seperti kebanyakan pimpinan sebuah padepokan, pengetahuannya tentang berbagai macam ilmu terbilang bagus.“Apa aku bisa mulai pelatihannya, Ki?” tanya Aruna. “Ayahanda tak bisa berlama-lama dalam wujud halusnya,” tambahnya.“Aku mengerti, Nak. Aku hanya ingin memastikan kau akan siap menerima Ajian Dasa Daraka. Tahap pertama ini akan berlangsung singkat,” ucap Ki Prabangkara dengan senyum mengembang.Pria tua berjanggut lebat itu tampak
Baca selengkapnya