Home / Romansa / TAMU SELEPAS SUBUH / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of TAMU SELEPAS SUBUH: Chapter 131 - Chapter 140

180 Chapters

Bab 131

Bab 131Pov HasanHingga berumur setia ini, aku belum pernah merasakan senang ini. Bahkan ini rasanya lebih sakit dari ketika ditinggal oleh Dewi dan Fika. Sebuah kenyataan bahwa saat ini aku telah menikah dan menghampiri anak kandungku sendiri, sungguh membuat dada ini terasa sesak.Tak mampu lagi rasanya aku untuk berbicara. Rasanya lebih baik diam, karena meski aku berbicara seperti apa pun sungguh tak akan bisa mengubah segala suasana. Semua sudah hancur lebur berantakan."Semua ini salah kamu Mas! Sungguh aku tak akan pernah memaafkan kamu selamanya!" ucap Rini saat itu."Kamu seorang lelaki yang biadab! Bahkan sepertinya hewan saja lebih mulia dari pada kamu!" kata Dewi dengan mata berapi-api saat itu.Kuterima semua kemarahan orang lain padaku saat ini, karena memang aku bersalah saat ini. Kesalahan fatal yang aku pun tahu tak akan pernah bisa untuk dimaafkan.Selama ini aku memang sering tergoda dengan daun muda, tetapi tentu pikiranku masih normal untuk tak jatuh cinta pada a
last updateLast Updated : 2023-01-09
Read more

Bab 132

Bab 132Pov Hasan Namun begitu, setelah kenyataan seperti ini terjadi aku pun tentu harus berusaha menerima dengan lapang dada. Menguatkan hati, pikiran serta tubuhku untuk bisa menghadapi kenyataan.Percaya atau tidak, tetapi sebenarnya aku ini sangat sayang pada anakku. Fika, Lio dan yang baru diketahui adalah Nesya.Karena sebuah kesalahanku sendiri yang fatal di masa lalu, akhirnya saat ini aku pun harus menanggung karma dengan sedemikian rupa. Kini, rasa cinta yang sempat terbit karena nafsu pada Nesya sontak menghilang dalam diriku. Tetapi hal ini terserah juga kalian mau percaya atau tidak. Berganti dengan rasa sayang ayah pada anaknya.Aku telah menghancurkan masa depan Nesya dengan sedemikian rupa, jadi aku pun berharap bisa memperbaiki semuanya.'Kamu bisa memperbaiki ini semua Hasan! Jangan putus asa! Tuhan itu maha pemaaf yang pasti akan memberikan kesempatan lagi padamu. Tenang, semua akan baik-baik saja!' gumamku dalam hati yang terus memberi semangat pada diri sendiri
last updateLast Updated : 2023-01-09
Read more

Bab 133

Bab 133Pov HasanMeski sangat berat, tapi aku terus berusaha untuk membuka mata. Tak usah ditanya lagi bagaimana lagi rasanya sakitnya badan ini. Karena mungkin tadi aku telah mengalami kecelakaan yang hebat."Papa! Alhamdulillah akhirnya Papa siuman Ma!" Ada senyum lega ketika masih bisa mendengar suara Fika itu.Syukur juga, ternyata mata ini bisa melihat dengan terang sekarang.Fika berusaha untuk memeluk tubuhku saat ini. Kudengar suara isak tangis dari beberapa orang, tetapi rasanya kepalaku ini sudah tak bisa digerakkan. Jadi, hanya bisa melihat di satu sisi saja."Papa tenang ya. Dokter akan memberikan perawatan yang terbaik, yang akan membuat Papa kembali sehat! Nggak boleh menyerah pokoknya!" Fika menangis tersedu tetapi tetap memberikan semangat padaku.Kuangkat salah satu tangan, meski terasa sangat sulit, dan mengusap pucuk rambut putri sulungku itu.Meski dari luar dia kelihatannya memang cuek dan gampang marah, aku tahu jika dia sebenarnya gadis yang berhati lembut, tak
last updateLast Updated : 2023-01-09
Read more

Bab 134

Bab 134Pov Author "Papa! Papa!" teriakan Fika memenuhi ruangan itu. Ruangan dimana saat ini Hasan sudah terbujur kaku dengan tertipu selimut."Istighfar, Fik! Istighfar!" Bu Dewi pun mencoba menenangkan anaknya."Tidak Ma! Saat ini Papa belum boleh pergi! Masih banyak yang harus diperbaiki! Bangun Pa! Bangun!" Fika semakin histeris saja hingga dia pun berusaha membangunkan Hasan yang sudah meninggal.Dengan susah payah akhiranya Dewi dan Rini pun bisa membawa gadis itu keluar ruangan dan mengajaknya untuk duduk di ruang tunggu. Meski memang dia masih belum tenang saat ini."Ikhlaskan kepergian Papa, Fik. Doakan saja yang terbaik," ucap Dewi sambil terisak juga."Iya Fik. Ini Sudah menjadi takdir Papa kamu, Nak. Istighfar ya," timpal Rini yang juga menangis saat ini.Meski Hasan telah menyakiti hati kedua wanita dewasa itu sedemikian rupa, tetapi kematian Hasan yang mendadak dan tak terduga ini sungguh membuat keduanya merasa terpukul.Mereka memang membenci, tetapi bukan berarti in
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more

Bab 135

Bab 135Pov DewiInnalillahi wa innalillahi rojiun. Sungguh, aku sedikit pun tak pernah menyangka Mas Hasan akan pergi secepat ini. Pergi ketika semua masih berantakan dan sebenarnya masih sangat membutuhkan dia."Ma ... kenapa sih Papa pergi secepat ini? Meski Fika memang membenci dia, tetapi Fika tak ingin Papa pergi secepat ini," ucap Fika yang masih sesenggukan setelah acara pemakaman Mas Hasan usai."Ikhlaskan semuanya, Sayang. Memang hanya segini usai Papa kamu. Doakan saja semoga Allah mengampuni semua dosanya," ucapku sambil terus mengelus punggungnya.Aku hanya lah seorang manusia, rasanya sangat tak pantas untuk mengatakan tentang dosa. Tetapi memang aku menyesali kepergian Mas Hasan setelah membuat banyak dosa ini. Sepertinya dia pun pergi sebelum meminta maaf pada Allah. "Iya Ma. Tapi ... bagaimana dengan Nesya?" tanya Fika lagi dengan lirih.Kuhirup nafas panjang saat ini, rasanya hati aku sendiri saja masih sesak jika mengingat tentang Nesya."Mama tak tahu, Fika. Yang
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more

Bab 136

Bab 136Pov DewiMalam ini aku dan Fika memutuskan untuk tidur bersama tak lupa Lio pun berada diantara kami saat ini. Pasti karena sangat lelah, Fika pun akhirnya langsung tertidur beberapa menit setelah adik lelakinya terlelap. Sementara aku malah tak bisa memejamkan mata saat ini, pikiranku masih tertuju pada Nesya. Ada rasa iba teramat dalam saat ini padanya, karena tentu saja kenyataan ini tak ubah seperti pukulan telak baginya.Meski itu memang tak dipungkiri adalah sebuah karma, tetapi aku sungguh tak bisa membayangkan jika berada di posisi dia atau pun Bu Rini."Bu Rini sepertinya orang baik, semoga saja dia bisa menerima semua kenyataan ini. Dan, bisa membuat Nesya mengerti," gumamku sendiri lirih.Keberadaan Bu Rini kurasa beda dengan Adelia, Nesya , Sinta dan juga mungkin beberapa gadis muda lainnya yang pernah ada dalam hidup Mas Hasan. Karena dia dulu menjalin hubungan ketika tak tahu jika Mas Hasan sudah memiliki istri, intinya sama saja dia pun ditipu sepertiku. Jadi
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more

Bab 137

Bab 137Pov DewiPagi ini aku dan Fika akan segera berangkat ke rumah sakit menjenguk Nesya. Kabar dari Bu Rini semalam itu, sungguh membuatku sangat bersedih. Jadi, sudah kuputuskan sendiri untuk nanti akan membantu Bu Rini setidaknya hingga keadaan Nesya membaik.Saat ini aku pun sangat mengkhawatirkan keadaan bayi yang ada dalam kandungan Nesya, kalau tidak salah saat ini kandungan itu sudah berusia tujuh bulan bukan? Semoga tak terjadi apa pun pada bayi itu. Karena dia tak salah, seharusnya Allah terus menjaga dia. Meski sebenarnya ada juga rasa takut dan khawatir dalam hati ini.Aku pernah mendengar berita jika anak hasil hubungan sedarah itu biasanya akan lahir dengan kondisi yang cacat atau tak normal. Hal ini lah yang aku takutkan saat ini, tak bisa membayangkan seperti nanti hancurnya hati Nesya. Semoga Allah memberikan pengampunan pada bayi itu."Ma bentar ya, Fika mau ke kamar mandi bentar deh," ucap Fika sesaat sebelum kami akan berangkat."Ya sudah nyantai saja. Mama kal
last updateLast Updated : 2023-01-11
Read more

Bab 138

Bab 138Pov Dewi"Maaf, Pak. Tadi Pak Supar bilang apa ya?" Sengaja aku pun menanyakan hal ini lagi, karena jujur saat ini aku masih tak bisa mempercayai jika Bu Supar telah meninggal dunia.Pak Supar terdengar kembali menghela nafasnya kasar."Tujuh hari yang lalu, ada acara syukuran tiga bulan anak saya. Si bugsu itu kami beri nama Anita. Disaat yang bahagia itu, malah sebuah kejadian memalukan terjadi. Istri saya malah ketahuan sedang bermesraan dengan tetangga sebelah di dalam kamar, Bu." Pak Supar pun menjeda ucapnya.Ya Allah kabar baru apa lagi ini? Kenapa banyak kabar seperti ini yang harus aku terima. Aku mencoba tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Pak Supar ini, tetapi hati kecilku mengatakan jika ini adalah sebuah kebenaran. Setahuku pun ayahanda Adelia ini bukan orang yang suka berbohong."Saat itu kampung itu langsung geger, Bu. Pun dengan saya yang tak menyangka jika istri akan berkhianat. Karena emosi, saya pun langsung mengucap talak padanya. Karena b
last updateLast Updated : 2023-01-11
Read more

Bab 139

Bab 139Pov Dewi Pagi ini aku kembali mendapatkan sebuah berita yang tak terduga. Setiap hari rasanya jantungku terus mendapatkan shock terapi. Tak apa lah bismillah semoga saja semua ini bisa membuatku makin sehat dan kuat."Ma, jadi besok pagi kita langsung ke rumah Pak Supar gitu?" tanya Fika sambil fokus menyetir mobil.Aku pun mengangguk dengan cepat. "Iya Fika. Sekalian kita takziah," jawabku singkat.Dalam hati sejak tadi terus berdoa agar tak ada lagi berita yang menyedihkan di sekitar aku ini. Setelah banyaknya kejadian tak terduga ini, aku berharap jika hanya Akan ada kabar kebahagiaan setelah ini."Menurut Mama, apa yang dialami oleh Bu Supar itu juga sebuah karma?" tanya Fika Lagi secara tiba-tiba. "Maksudnya?" tanyaku balik dengan nada yang datar. Aku memang sengaja ingin melihat seperti apa maksud dari Fika."Gini sih Ma. Awal bertemu dulu sih Fika merasa respect sama si Bu Supar itu, karena dia kehilangan kedua puterinya di saat yang bersamaan. Tetapi kemudian pandang
last updateLast Updated : 2023-01-11
Read more

Bab 140

Bab 140Pov Bu DewiKali ini bukan hanya Bu Rini saja yang berteriak, tetapi aku dan semua orang yang berada di sini. Kami semua menuju ke tempat jatuhnya Nesya yang dalam posisi tengkurap."Ya Allah, Nesya!" teriakku yang sangat panik.Petugas pun dengan sigap langsung menolong dengan mulai membawa bantuan. Yang lebih menyedihkan adalah, darah segar mulai mengalir disana.Astaghfirullah! Aku hanya terus berharap semoga bayi dalam kandungan Nesya itu bisa selamat. Meski jika dilihat dari kondisinya sebelum diangkat ke ruang UGD, rasanya sudah tak mungkin sekali. Namun, tak ada yang tak mungkin bukan jika Allah menghendaki?"Tolong selamatkan anak dan cucu saya, Pak! Tolong Pak selamatkan mereka!" Bu Rini terus berteriak pada petugas hingga akhiranya ruang UGD itu ditutup."Istighfar ya, Bu. Sabar dulu," ucapku sambil berusaha untuk menenangkan Bu Rini.'Ya Allah, semoga sampai kapan pun hal seperti ini jangan sampai terjadi padaku!' pintaku dalam hati.Air mata pun tentu saja langsung
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
18
DMCA.com Protection Status