Andai saja bisa memutar waktu, Septian tidak akan masuk begitu saja ke dalam ruangan sang atasan yang juga ruangannya. Namun, semua sudah terlambat. Dia terlanjur melihat adegan dewasa yang di peragakan oleh Bumi dan Lunar. "Ehem, ma-maafkan saya, Tuan. Lain kali saya akan ketuk pintu setiap masuk," seru Tian merasa kikuk. "Tidak perlu!" sahut Bumi yang masih duduk di singgasananya. "Mulai sekarang, tempat kerjamu akan di luar dan Lunar akan berada di sini!"Lunar yang berada di samping lelaki ity segera menatap dengan tidak percaya. Mana ada sekretaris yang satu ruangan dengan atasannya? Jika berita itu sampai di telinga karyawan lain, pasti mereka akan semakin curiga padanya yang punya hubungan dengan Bumi. "Em, Tuan. Apakah tidak sebaiknya Septian di luar bersama saya saja? Setahu saya, yang namanya sekretaris selalu berada di depan ruangan atasannya. Kalau saya di dalam, yang ada karyawan lain akan menilai kita kurang baik," ucapnya berharap sang atasan mau mengerti. "Kamu pik
Baca selengkapnya