Suasana malam ini cukup berbeda. Di tengah ketidaknyamanan yang ada aku dan Teo menyempatkan diri untuk makan malam di rumah. Penat dan kantuk kami abaikan demi kebersamaan bersama orang-orang tersayang."Ibu yakin gak mau nambah hari?" tanya Teo di sela menghabiskan makanan di piringnya. Ia tahu bahwa membujuk ibu tidaklah mudah tapi ia tetap mencoba."Ndak, Teo. Ibu mau pulang sama Martia saja. Kalian tidak perlu repot-repot mengantar sampai desa.""Mana ada repot, Bu. Teo tiap hari nyantai kok. Cuma ibu ndak jadi nemenin Akila di sini dulu?" tanya Teo lagi. Ia menikmati obrolan ringan yang tercipta. Sambil berusaha meyakinkan ibu untuk menunda kepulangan."Ada kalian berdua, jadi ndak perlu lah ibu di sini. Ibu biar di kampung saja. Toh, Akila sekolah, kamu kerja, Amira juga sama. Sendirian nanti ibu," kelakar ibu. "Maksudnya biar lebih ramai, Bu.""Kalau mau nambah rame ibu doakan segera datang adiknya Akila. Usahanya dimaksimalkan," pungkas ibu dengan senyum yang dikulum. Tampak
Terakhir Diperbarui : 2023-03-19 Baca selengkapnya