Share

#Season 2 Part 18

Aku berlalu tanpa menanggapi ucapan dari Mas Arhab. Selain aku tidak bisa menjawab apa-apa, rasanya terlalu tiba-tiba dia datang lagi ke duniaku. Sesuatu yang tak bisa kupikir dengan benar untuk sekarang.

Begitu sampai di ruang kerja aku sibuk membenahi draft latihan soal yang akan digunakan para mentor. Kurva-kurva juga angka-angka yang tiga tahun ini menjadi teman setia kuotak atik kembali. Ada rasa senang yang menjalar saat aku bisa mencoba mengerjakan ulang soal-soal itu.

"Draftnya udah jadi, Amira?" tanya Mas Haris yang mendekat ke meja kerjaku.

"Bentar lagi, Mas. Kalau sudah langsung saya prin."

"Oke. Buat yg bahasa inggris gimana, Rin?" Mas Haris juga menanyakan pada Rini yang duduknya di seberang kami.

"Beres. Udah nitip Amira buat ngeprin."

"Loh!" protesku. Aku bertugas khusus mata pelajaran matematika. Sesuai kesepakatan seperti itu kenapa jadi berubah?

"Udah sih. Lagian dari awal kamu di sini kan tukang ngeprin. Toh soal khusus matik udah ditangani Arun."

"Iya beres, Mbak.
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status