Share

#Season 2 Part 15

Aku tak berharap banyak pada Teo. Apalagi setelah fajar dia tak kunjung datang. Pasti ada alasan tersendiri sampai-sampai Teo tak sempat kembali memenuhi janjinya atau sekadar membalas pesan yang kukirimkan.

[Sudah sampai?]

Kembali kubaca pesan itu dan hanya berbalas hampa. Akhirnya kuputuskan menyibak selimut, lalu turun dari ranjang yang besar ini. Aku tak boleh terlihat berantakan apalagi kesepian karena ditinggal suami beberapa jam saja.

“Sudah bangun, Mir?” tanya Ibu yang rupanya sudah lebih dulu sibuk di dapur.

“Ibu ngapain?”

Ibu tersenyum kecil. “Kebiasaan, Mir. Susah hilangnya.”

“Tapi ini gak kotor, Bu. Semalem juga sudah Amira gosok,” ucapku seraya berjalan mendekat. Kuraih spot kawat yang ibu gunakan untuk membersihkan sink. Beliau memang memiliki kebiasaan semacam itu sejak dulu.

“Biarin aja, Mir. Sebelum ibu pulang seenggaknya ngelakuin apa buat kamu.”

Aku menggeleng. Aku tak sependapat dengan ucapan ibu. “Sekarang ibu balik ke kamar istirahat. Biar sarapan Amira yang siap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status