Home / Pernikahan / Warisan Istriku yang Mengejutkan / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Warisan Istriku yang Mengejutkan: Chapter 161 - Chapter 170

207 Chapters

Tanpamu

Denny mengerjai, ia merasa bermimpi saat mendengar bahwa Faza sungguh tau keberadaan Mira dan putranya. Apa dirinya sungguh berhalusinasi?"Kau...tau di mana Mira?""Kenapa? Apa kau tak percaya?"Denny termenung. Sekian lama tak bertemu Faza, tiba-tiba pria ini muncul memberinya harapan. "Apa yang harus aku sepakati? Aku rasa kau juga mempunyai masalah serius?""Benar, aku butuh ginjal untuk menyelamatkan istriku, kau harus mendapatkannya untukku! Bagaimana? Kau setuju?"Denny malah terkejut bukan main. Imas membutuhkan ginjal, apa yang terjadi sebenarnya?"Kau... serius?"Wajah Faza terlihat sangat murung. Ia teringat asal kejadian itu, di mana mereka memiliki anak ke dua sekitar dua tahun yang lalu. Sayangnya, Imas mengalami pre-eklampsia yang cukup serius. Ia terpaksa mengonsumsi pil penurun tekanan darah tinggi setiap hari yang ternyata berakibat ginjalnya mengalami kerusakan. Setelah putra kedua mereka lahir, Imas harus melakukan pencangkokan ginjal demi keselamatan hidupnya."
Read more

Siapa Dia

Mira menatap pada ekspresi Denny yang memohon padanya. Selalu saja hatinya merasa hancur dan sulit jika sudah melihat bagaimana pria ini memohon. Ia selalu saja tak bisa melupakanmu betapa dirinya yang masih sangat mencintai Denny.Untuk itu ia harus memalingkan wajahnya supaya tidak terpengaruh."Apa maksudmu, Mira? Bukankah kita bisa memulainya lagi dari awal? Kita bisa membangun itu semua dari kesalahan-kesalahanku yang telah lalu. Tidakkah itu lebih baik, Mira? Kita telah melaluinya, lalu aku menyadari semua kesalahanku kepadamu," kata Denny semakin mendesak Mira."Mas, aku harus berkemas sekarang. Kami bisa terlambat jika kau terus memperpanjang perbincangan ini. Maafkan aku, mungkin ini sangat tidak tepat waktunya, Mas."Denny tertegun, merasakan betapa dingin dan bekunya sikap Mira saat ini. Wanita itu beranjak dari duduknya, menunjukkan aura tidak bersahabat.Ia terpaksa berdiri, lalu melangkah mendekati Mira."Mira, berilah aku satu kesempatan lagi untuk bersamamu. Aku...'"M
Read more

Aku Ayahnya

"Kenapa kau bilang begitu? Toh selama ini kita tidak pernah tau ngapain saja Mira di Kalimantan. Sudah jelas sekarang kalau ada lelaki asing di dalam rumahnya, pasti mereka punya hubungan khusus." "Tidak mungkin! Mira masih terikat pernikahan denganku, mana bisa dia menikah begitu saja tanpa surat cerai dariku?" "Ah, apa kamu lupa bagaimana kayanya seorang Mira? Dia bisa saja membuat identitas palsu untuk menyamarkan jati dirinya? Itulah sebabnya kenapa sekarang Mira menolakmu bukan?" Wajah Denny makin serius dan kacau. "Mira tidak mungkin sanggup berbohong seperti itu, dia tidak akan melakukannya, Faza." "Bukankan kau pernah menuduhnya berzina? Bagaimana kalau ternyata dia memang menikah secara sah hukum negara?" "Tidak mungkin. Mira tidak mungkin menipu siapapun apalagi kalau sudah berkaitan soal agamanya, tidak mungkin!" Selagi berdebat, Andrean keluar dengan nampan berisi air putih, lalu mempersilahkan mereka untuk minum. "Maaf, kami kebetulan sedang berkemas untuk keberan
Read more

Bukan Suaminya?

"Kamu adalah ayahnya? Ah, benar juga. Kamu ayahnya setelah lembaran kertas rumah sakit itu keluar. Tapi, bagaimana kamu bisa yakin kalau itu lembaran asli? Bisa saja sebuah kertas dibeli dengan uang. Tau dari mana kalau Azrah itu anakmu?"Denny sudah tak tahan lagi. Ucapan Andrean sangat lihai dalam memprovokasi amarahnya. Tangannya sungguh sudah terangkat untuk menghantam wajah Andrean, tapi Faza menahannya dengan kuat.Denny terus berontak untuk dilepaskan dari cekalan Faza, tapi Faza sekuat tenaga menahannya."Denny, hentikan! Kita bertamu, jangan sampai urusan ini diselesaikan polisi di sini, ini sangat memalukan!" kata Faza mengingatkan untuk bisa mengendalikan emosi."Sebaiknya kalian pulang, karena...sekali lagi maaf, kami harus bersiap untuk pergi."Beberapa saat kemudian, otot lengan Denny mengendur, iapun akhirnya mereda dan Faza melepaskannya. Meskipun tatapan membunuh masih terus terlihat di sorot matanya. Rasa marah dan benci sangat jelas terlihat.Faza membawa Denny untu
Read more

Karena Apa

Faza menyeringai, mentertawakan gegabahnya pria bernama Denny Nurdiansyah ini, pria yang begitu menjadi idola Mira. Dia kira, pria pujaan Mira ini begitu sempurna sampai -sampai Mira selalu menolaknya. Cinta memang aneh!"Ternyata selain tidak memahami Mira kau juga tidak punya kedekatan dengan keluarga Mira. Pantas saja kalau Mira sudah bosan denganmu," gerutunya namun jelas terdengar di telinga Denny."Bukan begitu, aku sangat sibuk di Jakarta," kilahnya."Sibuk selingkuh!" cerca Faza tapi Denny hanya pasrah. "Sekarang, baru ada lelaki asing yang belum jelas siapa saja kamu sudah emosi, dasar tak tau malu!" Ah, mumpung bisa memaki, Faza memakai kesempatan ini untuk menyudutkan Denny."Hei, jangan mengungkit masa lalu, aku sudah tobat. Aku serius mencintai Mira, apalagi Azrah adalah anakku, aku harus bisa membuat mereka menerimaku, dan hidup bersamaku.""Bagus. Semoga saja belum terlambat. Kau terlalu berlama-lama menyadari betapa pentingnya hati seorang wanita itu untuk dijaga, buka
Read more

Semoga Beruntung

Tentu saja ini bukan karena uang, akan tetapi Mira tidak berniat untuk menjawab semua pertanyaan tidak penting itu. Baginya, mencintai Denny sudah seperti harga mati, hanya saja ia masih menunggu saat yang tepat untuk membuka diri. Ia ingin tahu, sampai mana Denny berjuang."Mbak, bisa saja Ayah dari putraku ternyata orang yang justru lebih tulus dariku, dan masalah uang itu bukan lagi prioritas untuk dibicarakan diantara kami. Akan tetapi yang paling penting sekarang ini adalah do'a dari kalian semua sebagai keluargaku. Jangan sampai aku menjadi orang yang terdampar lagi di lautan tak bertepi, Mbak."Lina faham, terlalu berliku apa yang dialami Mira dan selama ini segalanya ia rahasiakan begitu apik. Hampir seluruh keluarga menganggap Mira sempurna dan baik-baik saja dalam hidup rumah tangganya. Nyatanya, kehidupan Mira sangat menyedihkan.***Denny menyusun rencana untuk mencari tahu siapa Andrean sebenarnya. Untuk itu ia harus mencari Mira di kampung halamannya. Hal yang ia pikirka
Read more

Penginapan Abadi

Sesampainya di desa Mira, Denny sedikit bingung. Ia mencoba mencari tempat paling ramai di desa itu akan tetapi semua sudut desa terlihat sama saja. Dengan menyewa tukang ojek kampung, pria itu berkeliling ke seluruh desa."Kenapa balik sini lagi?" protes Denny sama tukang ojek itu. "Bapak ini mau ke mana? Bapak tunjuk arah sana ya saya manut, tunjuk sana saya juga manut dan inilah akhirnya, kita kembali lagi di sini," jawab tukang ojek dengan wajah mulai emosi.Akhirnya Denny merasa ngeri melihat si tukang ojek yang mulai marah itu."Ya sudah, berapa saya harus bayar?""Tiga ratus ribu, kalau orang sini mah saya mahalin pak, berhubung bapak orang Jakarta, ya sudah saya minta tiga ratus ribu saja," ujarnya."Hah? Tiga ratus ribu? Yang bener aja? Ini kan kampung pelosok, kok mahal bener?""Halaah, anggap saja sedekah pak, memakmurkan masyarakat desa, biar jangan cuma orang kota saja yang dibayar mahal. Kalau semua orang seperti bapak ini sering datang ke desa, saya yakin desa saya ini
Read more

Warung Makan

"Penginapan?" yang ditanya malah bingung. Ia juga mengikuti arah yang di tunjukkan Denny ke suatu arah di belakangnya sana di mana ia sering memangkas rumput untuk makanan ternak."Iya, Pak. penginapan itu namanya penginapan Abadi, apa saya salah arah?""Kalau arah sana bukan penginapan, Pak. Ke sana itu cuma ada kuburan. Selain itu di desa ini nggak ada penginapan," terangnya, lalu pria itu mengangkat rumputnya kembali dan melangkah pergi."Kuburan?" Denny mengernyit. "Tidak ada penginapan?" gumamnya lagi. "Apa aku dikerjain?" Ia mulai mengaitkan antara penginapan abadi dengan kuburan dan bulu kuduknya mulai berdiri."Sial, aku salah mengartikan kalau penginapan abadi itu adalah kuburan?" ujarnya lalu melihat ke sekelilingnya yang sunyi senyap, hanya ada pepohonan besar di sana-sini.Langkahnya berbalik arah menuju arah lain, padahal ia susah sangat kelelahan. Lalu iapun melihat sebuah warung kecil yang ditutup tenda produk obat sakit kepala di bagian atasnya. Ia mengira itu adalah
Read more

Cari Kontrakan

Kesalahan yang telah ia perbuat pada Mira adalah kesalahan paling besar dalam hidupnya. Akan tetapi, Mira meninggalkan kesuksesan itu pada dirinya. Segala kesuksesan itu menjadi pelajaran berharga bahwa sebenarnya Mira bukanlah wanita menyedihkan seperti yang dulu ia dan keluarganya kira.Bahkan dirinya yang selalu bersikap rendahan dan menyedihkan. Bukankah begitu?Uhuk uhuk uhuk!Tiba-tiba Denny tersedak dan terbatuk-batuk karena terlalu serius memikirkan dirinya sendiri. Terlalu menyakitkan rasanya saat rasa cabe rawit membuatnya tersedak di kerongkongan."Aduuh, pedes ya?" tanya wanita tuan rumah menunjukkan raut muka cemas melihat wajah putih Denny yang memerah seperti kepiting rebus."Ekheem, iya Bu, pedes banget rasanya...eh, maksud saya ... " hatiku yang pedes, Bu, lajutnya dalam hati."Oooh, maaf ya, saya nggak tau kalau nggak doyan pedes."Malu banget rasanya, tapi bagaimana lagi...Selain kelaparan, pikirannya juga nggak fokus gegara ucapan ibu tadi.Denny sekuat hati mengh
Read more

Kebun Kelapa

Sulit mengungkapkan apa yang sedang ia rasakan saat ini, sehingga Denny cuma bisa tergagap menjawabnya sambil menyeret tukang ojek itu pergi."Ayo, Mas. Kita ke rumah yang di dekat kebun kelapa saja. Sepertinya lebih enak," ujarnya sambil sesekali melihat ke arah rumah Mira."Emang kenapa, Pak. Kok bapak kayak lihat hantu?" kata tukang ojek tersebut heran."Betul, hantu besar, Mas. Aku nggak bisa ke situ."Seolah tukang ojek itu percaya dengan ucapan Denny, iapun manggut-manggut dan berkata, "Ooh, pantas saja bisa kaya mendadak, emang bapak lihat penunggunya ya?" si ojek penasaran, pemikiran seperti itu sangat santer juga si sebagian penduduk desa yang menganggap Mira punya tuyul sehingga mereka tiba-tiba menjadi kaya.Mendengar itu Denny jadi bingung, "Penunggu apa? Pesugihan maksudmu?" sontak Denny menjadi marah."Loh, tadi bapak ketakutan bukannya lihat tuyul? Atau babi ngepet?"Astaga, reaksinya yang berlebihan ternyata membuat si ojek menyimpulkan sesuatu yang berlebihan juga "T
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
21
DMCA.com Protection Status