Deg! Ternyata benar, itu adalah Dinda. Semoga ia tidak melihatku. Aku malas ribut. Aku berusaha untuk tenang, dengan cara memilih baju-baju yang ada di depanku. Ternyata ada yang cocok, sesuai juga dengan isi kantongku."Mbak, aku ini saja ya?" kataku pada pegawai Mbak Rida."Mau dicoba, Bu?" "Boleh.""Mbak, dicoba saja di ruangan saya. Arum, antar Mbak Hanum ke ruangan saya, ya?" kata Mbak Rida yang tiba-tiba muncul di depanku."Iya, Bu. Mari Bu, saya antar," kata perempuan bernama Arum itu.Aku berjalan dengan deg-degan, jangan sampai Dinda melihatku. Sampai juga aku di ruangan Mbak Rida. Kulihat ada beberapa tumpuk baju yang masih dibungkus plastik. Aku segera mencoba pakaian yang tadi aku pilih. Setelah bercermin aku merasa cocok."Mbak, saya ambil yang ini, ya?" kataku."Baik, Bu." Kata Arum sambil keluar menuju ke kasir. Aku pun mengikutinya."Gimana Mbak Hanum? Cocok?" tanya Mbak Rida."Iya, Mbak. Saya ambil ini.""Hanum?" kata seorang perempuan, aku menoleh, ternyata Dinda. H
Last Updated : 2023-06-05 Read more