Share

Minta Maaf

Aku terkejut bukan kepalang mendengarkan perkataan Adiva. Hatiku tersayat-sayat, tidak mungkin aku sanggup menyerahkan Adiva pada ayahnya. Sedangkan ayahnya sekarang sedang bergulat dengan masalahnya sendiri. Mataku mulai berembun.

"Jadi kamu menyesal tinggal dengan Ibu? Kamu mau tinggal dengan Ayah? Tapi ayahmu sekarang tinggal di rumah Yang Ti, kamu mau tinggal di sana? Silahkan kalau kamu mau kesana. Ayo telpon ayahmu, supaya ayahmu menjemput. Kalau kamu pergi kesana sendiri, tidak Ibu izinkan. Tapi kalau dijemput ayahmu, akan Ibu izinkan. Nih ponselnya, silahkan telpon ayahmu," tanyaku dengan tegas sambil menyerahkan ponselnya.

Adiva mengambil ponsel yang aku berikan, tapi ia masih terdiam.

"Kenapa nggak jadi menelpon? O, Ibu tahu, kamu malu ya menelpon ayahmu kalau ada Ibu. Oke, Ibu keluar. Nanti kalau ayahmu menjemput, panggil Ibu." Aku berkata sambil menahan sesak di dadaku. Rasanya mau menangis saat ini juga. Aku keluar dari kamar dan masuk ke kamar mandi, menangis sepuasnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
bertemu si brengsek Dinda
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status