Share

Hanya Kebetulan Saja

Memasuki kamar perawatan Naufal, aku dikagetkan dengan kehadiran Mas Hanif. Kupikir Mas Hanif kerja, ternyata ia ada disini.

"Mas Hanif nggak kerja?" tanyaku.

"Izin, Num. Kamu sudah pulang dari sekolah?" sahut Mas Hanif.

"Iya, Mas. Langsung kesini." Aku pun segera duduk di sofa yang tersedia.

"Mbak Sarah kemana?" tanyaku karena aku tidak melihat sosok perempuan lembut nan bersahaja itu.

"Sedang ke kamar mandi."

"Oh…."

"Num, apa dokter Ray yang menangani Naufal itu, Ray yang waktu itu?" tanya Mas Hanif. Mbak Sarah yang keluar dari kamar mandi langsung berkomentar.

"Sepertinya ada sesuatu yang tidak aku ketahui?" tanya Mbak Sarah.

"Hanum pernah kencan dengan Ray." Mas Hanif berkata pada Mbak Sarah.

"Bukan, Mbak. Hanya kebetulan saja." Aku berusaha menjelaskan, takut terjadi kesalahpahaman.

"O ya? Kebetulan katamu? Kemarin Mas lihat kamu boncengan motor berdua dengan Ray," kata Mas Hanif sambil menatapku, membuatku sangat gugup.

Aku kaget, berarti Mas Hanif kemarin melihatku. Mukaku mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status