Pria yang sedang mengemudikan mobil dapat membaca ekspresi kebingungan Hana. Wanita itu sedari tadi menoleh ke belakang jok penumpang, seperti sedang mencari sesuatu."Bunga Lily yang tadi aku taruh ke plastik merah, ke mana, ya?""Bunga?" Pria itu menggaruk kepala yang tiba-tiba gatal, berpura-pura tidak mengerti bunga yang dimaksud."Bunga dari Kak Jonathan. Perasaan tadi aku lihat kamu bawa sama tas hitamnya kamu, kan?" Sesekali Hana masih menoleh ke belakang, memastikan keberadaan benda tersebut. Mula dirinya yang menenteng plastik merah, tetapi Mahendra menawarkan diri untuk membantu membawakannya."Iya, tadi aku yang bawa dan aku taruh di belakang. Kok, bisa nggak ada, ya?" Pintar sekali ia berakting. Padahal, sebenarnya bunga itu sudah ia buang di tong sampah pada saat mereka menuju ke parkiran. Ia merasa beruntung melintasi tempat sampah, dengan cekatan plastik merah tersebut dimasukkan ke sana tanpa sepengetahuan Hana. Mahendra tak suka wanitanya menerima barang orang lain,
Baca selengkapnya