Share

Bab 42A

"Kamu tahu hari yang paling membahagiakan aku adalah di mana aku dipanggil papa sama Kai tadi."

Tanpa ditanya, Mahendra mencurahkan isi hatinya. Ia tak bisa menyembunyikan bunga-bunga yang sedang bermekaran di hatinya. Jujur, ia ingin membagikan rasa itu, hanya bersama ibu dari putranya.

Tak menggubrisnya, Hana membuang pandangan ke luar restoran berlogo manggok besar di mana mereka berada sekarang.

"Hei, Cantik." Pria itu mencolek hidung sehingga tubuh Hana tersentak kaget terkena serangan dadakan.

"Apaan, sih?" Berpura-pura kesal, padahal dalam hati Hana serasa dihinggapi beribu-ribu kupu-kupu. Malu-malu tapi suka dengan sikap Mahendra saat menggodanya.

"Aku lagi ngomong, kamu dengar nggak?"

Menaikkan kedua bahu, Wanita berambut gelombang itu mendengar tetapi kesannya masa bod-0h dengan apa yang dirasakan pria bergelar papa.

"Pa, aku mau ayam itu." Kai yang mendadak lengket kayak perangko dengan Mahendra, menunjuk aya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status