Share

Bab 44A

"Hana!"

Panggilan itu menghentikan langkahnya yang terkesan buru-buru. Sebenarnya ia sedang menghindari seseorang yang menawarkan diri untuk menjemputnya pulang. Sayangnya, hari itu dia tidak membawa motor karena kendaraan tersebut tidak mau diajak gelut. Lalu, ia tak punya alasan untuk menolak, jadi satu-satunya yang bisa dilakukan adalah pulang sesegera mungkin sebelum orang itu datang ke kantor.

Tubuh Hana berbalik dan mendapatkan seseorang sedang berlari kecil, menghampirinya. Aduh, ketahuan.

"Apa kamu buru-buru?" tanya si pria setelah berdiri di depannya sambil mengatur napas yang sedikit tergopoh-gopoh.

"Ya, aku harus pulang."

Spontan kalimat itu keluar dari bibir tanpa dipikir panjang, Hana sedikit risih dengan tatapan mata dari orang yang tak sengaja melintas. Dia tak mau menjadi buah bibir lagi setelah peristiwa dengan sang atasan. Belum satu bulan dia bekerja di sana, tetapi sudah menjadi bahan omongan yang viral sekantor.

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status