Bab 46BLima belas menit kemudian, kesabaran Mahendra pun mulai diuji, pesan yang dikirim belum mendapatkan balasan. Dia sempat menduga bisa jadi jalanan macet sehingga wanita itu belum juga sampai. Akhirnya ia menghubungi Pak Dadang untuk memastikan keberadaannya."Sudah sampai dua puluh menit yang lalu?"Mata Mahendra menyapu ke sekeliling mencari sosok Hana dengan ponsel masih menempel ke telinga."Ok, makasih, Pak Dadang."Panggilan itu terputus dan Mahendra menyeret langkah ke bagian lobby, berharap menemui Hana yang sudah menunggunya. Kecemasan dan prasangka pun mulai merajai hati. Lalu, ia berinisiatif untuk mencarinya ke lantai lima."Barang kali dia belum baca pesanku dan langsung ke atas setelah sampai ke rumah sakit." Dia membatin. Kembali dia menjejaki kaki menuju lift dan barharap memang wanita itu sedang berada di sana. Jarinya terus mengusap dan menekan tombol panggilan untuk Hana."Angkat dong, Han. Kamu lagi apa dan di mana? Aku tidak mau kamu bertemu mereka."Lagi, s
Read more