Suara teriakan dan tangisan Natasya membuat Wisnu terhenyak. Lelaki itu segera melepaskan genggaman tangan Asma dan berhambur menuju ke arah pintu kamar."Astagfirullahaldzim, Natasya!" Wisnu berdecak dengan wajah terkejut. Degupan jantungnya berpacu dua kali lebih cepat, melihat Natasya bersimpuh di atas lantai, bersimbah darah tidak jauh dari depan pintu kamar Natasya."Mas, cepat tolong aku Mas!" rengek Natasya berurai air mata. Ia sadar jika sesuatu yang buruk telah terjadi pada dirinya."Ya Allah, Natasya. Bagaimana bisa semua ini terjadi!" Wisnu berlari cepat menghampiri Natasya.Lelaki berlesung pipi itu tampak bingung. Ia segera menggendong Natasya ke dalam pelukannya dan membawa wanita itu menuju mobil yang terparkir di garasi rumah."Mas, cepat Mas! Ini sangat sakit sekali," rengek Natasya merintih. Wajahnya meringis menahan kesakitan. Satu tangannya memegangi bagaian punggungnya."Ah, sial!" Wisnu berdecak. Ia lupa juga telah mencabut kunci mobilnya."Tunggu Nat, aku ambil
Read more