All Chapters of Dibohongi Suami yang Ternyata Kaya: Chapter 261 - Chapter 270

282 Chapters

Bab 261

Helaan nafas panjang terdengar dari Natasya. Setelah sepersekian detik hanya suara mesin pendingin yang menderu memenuhi ruangan."Bagaimana apakah kamu mau menerimaku untuk menjadi suami kamu?" ucap Desta mengalihkan tatapannya kepada Natasya.Bibir Natasya bergetar. Membalas tatapan dalam Desta yang menghunus tepat di jantungnya. Lembaran demi lembaran bayangan' hari esok yang akan ia jalani bersama Desta dengan mudah terlukis di dalam benaknya. Bagaimana tidak, lelaki yang berasal dari keluarga sederhana itu tidak akan mungkin bisa memberikan apa yang Natasya inginkan, hidup yang layak karena Desta hanya bekerja sebagai pelayan kafe di sela-sela jadwal kuliahnya. Apalagi harus di tambah beban Hyura. Natasya tidak bisa membayangkan hal itu.Desta membuang nafas berat setelah cukup lama menunggu jawaban yang tidak kunjung terbalas."Aku tahu, pasti kamu akan memikirkan kehidupan kita kedepannya nanti." Suara Desta terdengar bergetar. Ekspresi wajah Natasya menunjukkan jika terkaan le
Read more

Bab 262

Mengalah adalah keputusan yang terbaik. Mundur dari persaingan sudah menjadi pilihan Wisnu. Agar tidak menimbulkan lebih banyak korban lagi dari dendam di masalalu.Wisnu telah melepaskan perusahaan Wisnu Hutama. Membiarkan kemenangan ada di tangan Danil dan membiarkan king golden memang tanpa perlawanan lagi.Semenjak pertemuannya dengan Danil di apartemen, sekalipun Wisnu tidak pernah bertemu lagi dengan lelaki itu. Kenyataan-kenyataan pahit tentang lelaki itu kerap kali keluar masuk dalam indera pendengarannya. Tetapi sedikitpun Danil tidak ingin membalas kejatahan Danil. Bagaimana mungkin seorang kakak akan tega menyakiti adiknya. Sekalipun banyak hal yang ia ketahui, termasuk kematian Tuan Sangir yang disengaja.Meskipun Wisnu tidak lagi menjadi direktur utama sebuah perusahaan. Pekerjaan barunya tidak kalah hebatnya. Menjadi konsultan cukup membuatnya melupakan masa lalu pahit yang pernah terjadi dalam tiap lembaran kehidupannya.____Waktu berjalan begitu cepat. Namun Wisnu tid
Read more

Bab 263

Pucuk-pucuk dedaunan mulai bermekaran. Sejauh mata memandang hanya warna hijau yang mendominasi. Musim semi telah datang tepat saat Gala harus kembali ke Jakarta. Setelah masa pengasingan yang cukup lama di negeri Belanda."Apa yang ingin kamu tunjukkan padaku, Frans!" protes Gala saat lelaki berkembangsaan Belanda itu terus menarik pergelangan tangannya menuju ruangan yang berada ada di sudut lantai atas. Selama ini Gala memang tinggal di asrama."Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan kepadamu," sahut Frans sekilas menoleh ke arah Gala dan terus menarik tangan pemuda tampan itu."Ck!" Gala berdecak kesal. Pasrah mengikuti langkah Frans menuju kamarnya. Setelah lelaki itu masuk ke dalam kamar, Frans melepaskan tangan Gala. Langkahnya tertuju pada laptop yang berada di atas meja belajarnya."Ada apa, Frans! Sepertinya sangat penting sekali." Gala mengeryitkan dahi, menjatuhkan tatapan penasaran pada lelaki yang duduk di depan layar laptop yang mulai loading."Yups, aku rasa informasi in
Read more

Bab 264

Satu tangan Gala membungkam mulutnya yang menganga. Tanpa ia sadari, sudut matanya telah besar. Cepat Gala mengusap cairan itu. Entah mengapa mendengar kematian Asma, hatinya teramat pedih dan sakit."Gala, kamu baik-baik saja, kan?" celetuk Danil menyeret Gala dari lamunannya."Oh, iya, aku baik-baik saja, Ayah!" balas Gala cepat. Senyuman getir terukir pada bibirnya untuk menunjukkan jika ia baik-baik saja."Aku hanya terkejut saja. Aku tidak menyangka jika Bik Asma akan pergi secepat itu," imbuh Gala. Suaranya terdengar sangat berat.Danil mengusap wajahnya yang sedikit kacau. Lelaki itu sengaja berpura-pura agar Gala percaya dengan ceritanya."Semuanya adalah salah Wisnu, Gal!" lirih Danil."Maksud Ayah?" Lagi-lagi Gala dibuat penasaran dengan cerita Danil. Ia sedikit beringsut mendekati Danil yang duduk pada bangku di sebelahnya."Saat Asma hamil besar, Danil justru menikah lagi dan Asma tahu akan hal itu. Terjadilah pertengkaran yang hebat antara Asma dan Wisnu di kantor Wisnu H
Read more

Bab 265

Mobil yang harusnya melaju menuju kantor harus berputra balik menuju rumah sakit. Sesekali Danil memburui supir yang mengendari mobilnya. Danil melangkahkan kakinya cepat. Wajahnya terlihat sangat panik setelah mendengar kabar jika motor yang Bianca kendarai mengalami kecelakaan. Terlebih ia sangat mengkhawatirkan keadaan putra semata wayangnya."Bagaimana dengan keadaan pasien, Tuan?" tanya Danil pada suster yang kebetulan keluar dari ruang UGD. Setelah tiba di rumah sakit' Danil segera mencari ruangan Alvaro. Ternyata bocah lelaki itu berada di ruang ICU."Kondisi pasien masih sangat kritis sekali, Tuan!" jawab wanita berseragam putih yang berjalan cepat meninggalkan ruang UGD. Ia teramat buru-buru sekali.Bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar itulah mengalami luka yang cukup parah. Sementara Bianca hanya mengalami sedikit luka-luka kecil dan kini masih berada di ruang penangan."Ya Tuhan, bagaimana ini!" keluh Danil menghempaskan tubuhnya duduk pada bangku yang berada di
Read more

Bab 266

"Maaf tadi aku sangat ...!" ucapan Danil terbata. Lelaki bertubuh jangkung itu seperti kesulitan untuk mengungkapkan kalimatnya. Ada kekesalan yang teramat dalam yang baru saja menusuk-nusuk dadanya.Gala membuang nafas berat. Padahal ia sama sekali tidak memikirkan keadaan yang baru saja terjadi pada Danil. Lelaki yang memilih untuk meninggalkan Hanum itu sedikit terkejut dengan kemunculan Wisnu bersama Hanum."Iya Ayah, tidak apa-apa, aku mengerti," balas Gala setelah beberapa saat ia duduk pada bangku yang berada di samping Danil. Tatapannya tertuju pada kaca yang berada di samping mobil dengan wajah berpikir.____Rumah tidak lagi seramai biasanya. Setelah mengetahui jika Alvaro bukanlah darah daging Danil. Lelaki itu segera mengusir Bianca dan menceraikannya. Sama persis seperti apa yang Danil katakan pada Bianca saat di rumah sakit. Sebenarnya Danil juga merasa iba pada Alvaro. Bocah lelaki yang baru keluar dari rumah sakit itu harus mendapatkan kenyataan pahit, perpisahan Bian
Read more

Bab 267

"Gala!" cetus Hanum menarik tubuh Gala hingga berputar ke arahnya.Kedua mata Hanum membulat. Seperti kecurigaannya pemuda yang mengenakan Hoodie dan menabrak Tuan Wisnu adalah Gala, sahabatnya di masalalu."Anda siapa?" Kalimat itu terlontar dari bibir Gala dengan nada suara yang sangat pelan sekali. Untuk menutupi kesengajaannya, Gala terpaksa berpura-pura tidak mengenali Hanum."Gala, apakah ini kamu?" Wisnu tertegun. Menyeret langkah kakinya mendekati Gala. Menepuk lembut bahu kekar pemuda berwajah tampan yang sangat mirip sekali dengannya.Seperti tertangkap basah tidak mungkin Gala berpura-pura tidak mengenali Wisnu. Karena sebelumnya mereka sudah saling mengenal."Oh, tadi Tuan Wisnu. Maaf Tuan, tadi aku sama sekali tidak tahu jika aku sudah menabrak Tuan," ucap Gala memasang wajah penuh penyesalan. Diikuti senyuman paska pada bibirnya.Senyuman tersungging dari kedua sudut bibir Wisnu. "Tidak masalah. Aku sudah memaafkan kamu," jawab Wisnu. "Lagipula aku juga tidak apa-apa," i
Read more

Bab 268

"Hah!" Gala membuang nafas berat untuk menghilangkan kegugupan. Sedikit ia merubah posisi duduknya. "Tidak Om, aku sudah tidak memiliki siapapun di sana. Semua keluargaku sudah meninggal," ucap Gala. "Ya, aku hanya ingin berlibur saja. Aku rindu dengan suasana di sana," imbuh Gala seraya menyungingkan senyuman hangat. "Tidak ada salahnya kan kita mengenang masalalu?" Gala menaikan kedua alisnya."Oh!" Wisnu mengangguk lembut menatap pada Gala sesaat._____Hanya jaket hitam dan celana jeans, serta sepatu berwarna senada yang melekat pada tabuh Gala. Ia tidak membawa apapun seperti layaknya orang-orang yang hendak berpergian pada umumnya. Tentunya agar Danil tidak mencurigainya jika ia akan pergi ke Sumatra untuk membuktikan kebenaran berita tentang ibunya.Tetapi sayangan, lelaki bertubuh jangkung itu sejak pagi belum juga keluar dari kamar. Padahal Gala harus segera pergi ke bandara sebelum pukul tujuh. Karena pesawat yang akan ia tumpangi, berangkat pukul setengah sembilan pagi."Ah
Read more

Bab 269

"Kamu yakin akan sendirian di sini?" Hanum menaikan kedua alisnya saat Gala menolak ajakannya untuk meninggalkan bandara bersamanya."Iya Hanum!" Gala mendengus berat. Beberapa kali ia mengatakan kepada Hanum agar gadis itu meninggalkannya di bandara."Tapi Gala!" Hanum terus mendesak. Menatap kesal pada Gala."Tapi kenapa?" Gala menaikan kedua alisnya. Menatap serius pada Hanum dengan gemas."Rumah kita kan masih satu kabupaten. Kenapa kita tidak pulang bersama saja," debat Hanum melipat kedua tangannya di depan dada. Matanya sedikit mendelik pada Gala."Iya aku tahu, Hanum. Tapi aku masih ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan," tutur Gala. "Memangnya kamu mau ikut?" celetuk Gala.Sejenak Hanum menatap kesal pada Gala. "Baiklah, dua hari lagi kita akan kembali ke Jakarta," cetus Hanum memberikan penekanan pada setiap kalimatnya."Iya, nanti aku akan menghubungi kamu kalau urusanku sudah selesai," jawab Gala asal."Oke, aku tunggu! Awas kalau kamu berbohong!" ancam Hanum menga
Read more

Bab 270

"Rahasia apa, Bu?" Gala memasang wajah serius. Menarik tubuhnya sedikit mendekat meja. Sorot matanya melihat serius ke arah Nada.Beberapa kali Nada menghela nafas panjang. Ia tampak ragu untuk menceritakan semua rahasia yang ia sendiri saja bersumpah untuk menyimpannya hingga maut menjemput. Akan tetapi pelajaran hidup cukup membuatnya sadar, jika ia tidak ingin mati membawa dosa dan menangis dalam kematian. Jeruji besi yang menghukumnya hampir tujuh tahun cukup memberikannya pelajaran hidup.Mata Nada berkaca-kaca. Menatap dalam pada sorot mata pemuda yang selama ini sudah ia anggap seperti anaknya sendiri. Ia bisa merasakan jika pemuda yang duduk di depannya semakin kuat mengertakkan genggaman tangannya. Entah apa yang ada di dalam pikiran Gala saat ini."Katakanlah, Bu! Rahasia apa yang sudah ibu sembunyikan dariku," lirih Gala menatap serius. Ucapan terdengar mendesak, tidak sabar.Helaan nafas panjang Nada memecah keheningan yang tercipta. Wanita dengan kerudung hitam itu membua
Read more
PREV
1
...
242526272829
DMCA.com Protection Status