Satu tangan Gala membungkam mulutnya yang menganga. Tanpa ia sadari, sudut matanya telah besar. Cepat Gala mengusap cairan itu. Entah mengapa mendengar kematian Asma, hatinya teramat pedih dan sakit."Gala, kamu baik-baik saja, kan?" celetuk Danil menyeret Gala dari lamunannya."Oh, iya, aku baik-baik saja, Ayah!" balas Gala cepat. Senyuman getir terukir pada bibirnya untuk menunjukkan jika ia baik-baik saja."Aku hanya terkejut saja. Aku tidak menyangka jika Bik Asma akan pergi secepat itu," imbuh Gala. Suaranya terdengar sangat berat.Danil mengusap wajahnya yang sedikit kacau. Lelaki itu sengaja berpura-pura agar Gala percaya dengan ceritanya."Semuanya adalah salah Wisnu, Gal!" lirih Danil."Maksud Ayah?" Lagi-lagi Gala dibuat penasaran dengan cerita Danil. Ia sedikit beringsut mendekati Danil yang duduk pada bangku di sebelahnya."Saat Asma hamil besar, Danil justru menikah lagi dan Asma tahu akan hal itu. Terjadilah pertengkaran yang hebat antara Asma dan Wisnu di kantor Wisnu H
Read more