Cintya mengucapkan terima kasih sekaligus minta maaf. Setelah tamunya pulang, Cintya dan umi menangis tersedu. Mbah Yah yang mendengar ada keributan di luar, segera menghampiri. Dia kebingungan, melihat umi dan juga Cintya sama-sama menangis. "Umi, ada apa?" tanyanya bingung. "Bara ... dia kecelakaan," jawab umi terbata."Ya Allah," pekik mbah Yah sambil membekap mulutnya. Cintya kembali berpikir keras. Tidak ada gunanya hanya menangis di sini. Dia harus segera bertindak. Diputuskan, dia akan ke rumah sakit saat ini juga. "Mbah, temani umi, ya! Aku mau memastikan ke rumah sakit." "Umi ikut, Nduk!" sela umi tak mau. "Kita sama-sama, saja, Bu!" usul mbah Yah. Dia juga penasaran, bagaimana kondisi Bara. "Baiklah." Akhirnya, Cintya memutuskan kalau mereka bertiga pergi. Sebenarnya dia bisa meminta info keadaan Bara kepada Mela. Namun, karena sudah malam, dia urungkan. "Siap-siap, dulu!" Cintya segera ke atas, berganti baju dan memakai jilbab. Dia sudah tidak berpikir untuk dand
Read more