“Oh ya, aku lupa. Ada salam dari Meilia untuk Mama. Dia juga menitipkan sebuah hadiah untuk Mama.” Kuangsurkan sebuah kotak beludru hitam dan membuka isinya. Sejenak Mama tertegun, tentu saja tak ada wanita yang tak menyukai cincin semanis ini. “Makasih,” katanya sangat pelan.Keteguk minuman dingin yang terhidang di meja, bicara panjang lebar penuh semangat ternyata bikin haus. Kusandarkan badan ke kursi dengan nyaman, siap mendengarkan tanggapan Mama.“Mama bingung harus menanggapi bagaimana, bohong kalau Mama bilang tidak kecewa dan sangat terkejut.”“Apa Mama tidak setuju dengan keputusanku?”“Setuju atau tidak tak akan mengubah kenyataan, Agi. Mama tak dapat membayangkan seberapa hancurnya hati Lala, saat mengetahui dia kini memiliki madu. Bertahun-tahun dia sabar dalam serba kekurangan dan hinaan adik-adikmu, lalu bertahun-tahun juga dia berjuang mengumpulkan rupiah di negeri orang. Tujuannya hanya satu, membuat kel
Baca selengkapnya