Author's POV"Saya akan berangkat ke kantor. Lain hari, saya akan mengajak Embun dan Kalandra ke sini." Andrean bicara sambil menggenggam tangan Bu Salwa. Wanita itu menjawab ucapannya dengan anggukan kepala.Kemudian Andrean bangkit dari duduknya dan pamitan pada papa dan adiknya."Terima kasih, Mas, sudi datang," ucap Hendriko saat mengantar kakaknya hingga sampai di teras."Ya," jawab Andrean sambil tersenyum. "Kamu tidak kerja hari ini?""Kerja. Ini mau ganti baju dulu."Andrean menepuk bahu sang adik, setelah itu melangkah menuju mobilnya yang terparkir di halaman depan.Belum sempat masuk mobil, papanya muncul di teras dan memanggilnya. Lelaki itu tergesa-gesa menghampiri putranya."Terima kasih, kamu mau datang, Ndre. Maafkan papa." Lelaki itu memeluk tubuh tegap putranya sambil menahan sesak dalam dada."Maafkan papa.""Sudah kumaafkan. Saya berangkat ke kantor dulu, Pa." Andrean pamit, karena tidak ingin banyak basa-basi. Pak Darmawan mengangguk sambil menepuk bahu putranya.
Terakhir Diperbarui : 2022-12-06 Baca selengkapnya