"Apa, Yas? Aku?" tanyaku dengan menunjuk diri sendiri. Qhiyas menatapku lekat sambil mengangguk pelan. Astaga Tuhan ... bagaimana bisa Qhiyas jatuh cinta padaku padahal kami baru berkenalan? Dan apa yang membuat dia mencintaiku? Bukankah selama ini aku hanya memperlakukan dia bak teman biasa? Tidak ada perlakuan istimewa yang kuberikan. Tapi bagaimana bisa dia menjatuhkan hatinya padaku? "Yas, bercandamu nggak lucu deh," ucapku lalu tertawa hambar. Karena Qhiyas tidak menanggapi dan hanya melihatku saja, akhirnya kuputuskan untuk meneguk teh tanpa gula yang tidak lagi hangat. Untuk menutupi kegugupan yang menguasai diri ini. "Yas, jangan lihatin aku kayak gitu." "Kenapa? Kan ceritanya untuk saat ini aku hanya bisa memandang kamu tanpa bisa menyentuh." "Hah?!" "Nanti kalau udah sah, baru aku boleh apa-apain kamu kan, Ly." Kepalaku menggeleng lalu tersenyum bingung. Sungguh, Qhiyas adalah lelaki yang bertolak belakang dari sifat seorang Lois. Dia jauh lebih ekspresif, tida
Last Updated : 2024-01-04 Read more