"Saudara Miftah, ada kerabat yang ingin bertemu!" Di balik jeruji besi dengan tahanan-tahanan khusus kasus pembunuhan itu Miftah berada. Sebelah alisnya terangkat naik saat melihat salah satu petugas polisi datang mengabari. Heran, sudah pasti. Karena baru beberapa hari lalu ibu dan adiknya mengunjungi, lantas siapa yang datang kini? "Mari!"Meski sempat kebingungan, Miftah tetap beranjak bangkit setelah dituntun salah satu petugas menuju ruang kunjungan, dahinya bertautan saat melihat wanita berambut sebahu dengan pakaian modis yang sudah duduk manis menunggu. "Ngapain lo ke sini, Nia!" sentak Miftah begitu duduk di hadapan kakak dari mantan istrinya tersebut. "Kalau mau bahas tentang Bila, lo bisa hubungi Mama."Nia melepas kacamata hitamnya, wanita cantik itu mendekatkan wajahnya, dan berguman tepat di hadapan Miftah. "Gue denger lo udah kasih keterangan ke polisi tentang motif pembunuhan Desi. Jadi, perselingkuhan motifnya?"Miftah menarik diri, lelaki itu mengerutkan kening,
Baca selengkapnya