Pak Agung menatap Dilan serius, sepertinya Dilan ingin membicarakan sesuatu yang penting.“Silahkan, apa yang ingin Pak Dilan katakan?”“Jadi, sebenarnya Desya belum sepenuhnya sembuh, anda ingat saat saya datang kesini bersama Desya membeli obat untuk dia?”“Ya, ingat” Pak Agung menatap Dilan seksama, “Itu karena mentalnya sedang terguncang, dan pagi tadi dia mengalami gejala yang sama. Saya takut kalau dia bekerja, dia stres, dan akhirnya kambuh lagi.”ucap Dilan khawatir.“Kalau soal itu, Pak Dilan tenang saja. Disini ada saya, dan rekan-rekan yang lainnya. Kami akan briefing agar mereka juga bisa memberi support untuk Desya dan tidak ada yang mengganggunya.”“Kalau memang begitu, saya menjadi lebih tenang. Saya percayakan Desya yah Pak, jaga dia selagi berada disini.”Dilan begitu serius, Pak Agung pun tersenyum seolah ingin mengetahui ada apa sebenarnya antara Dilan dan Desya.“Pak Dokter ini perhatian sekali dengan Mba Desya, ada hubungan spesial ya?” ejek Pak Agung dengan senyu
Read more