Share

Bab 38. Ke Apotek

Dilan kemudian memeluk Desya untuk menenangkannya. Desya dengan wajah yang meringis menahan sesak di dadanya.

“It’s Okay Desya, tenanglah …” Dilan benar-benar sangat perhatian dengan Desya. Kali ini, Desya merasa lebih tenang dia memejamkan matanya kemudian menarik nafasnya panjang.

Dilan yang mengetahui bahwa Desya sudah tak panik kemudian melepas pelukannya dan menatap mata Desya penuh keyakinan agar Desya bisa lebih tenang lagi.

“Kamu tidak apa-apa, memang sulit, tapi saya, Ibu, dan Bapak akan selalu ada untuk kamu apapun kondisinya.”

Tak terasa air mata Desya menetes membasahi pipinya.

“Tak apa, menangislah sepuasnya,” ucap Dilan lembut.

Bu Ratna dan Pak Rehan lalu masuk dan memeluk Desya bersamaan. Desya benar-benar merasa sangat disayangi. sedikit demi sedikit dia menjadi lebih tenang dan dadanya sudah tak sesak lagi. Pandangannya sudah mulai jernih dan telinganya sudah bisa mendengar dengan jelas lagi.

“Terima kasih semuanya, aku tak tahu bagaimana cara membalas kebaikan kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status