“Spesial? Tapi aku yakin kau bisa mendapatkan yang lebih baik dariku Mas, sayang sekali kau cukup berkualitas untuk diriku yang hanya seorang janda miskin yang tak punya apa-apa bahkan, aku juga tak tahu apakah aku bisa mendapatkan keturunan, kau tahu itu Mas?”Desya merendahkan dirinya di hadapan Dilan ia merasa seperti daun yang tertiup angin, tak berharga sedikitpun.“Aku tak peduli.” ungkap Dilan serius.Desya menatap wajah lelaki itu penuh haru dan rasa tak percaya. Sejujurnya ia juga sangat menyayangi Dilan namun ia merasa tak pantas ia merasa takut mengecewakan Dilan dan trauma di masalalunya masih ada di dalam hatinya.“Aku mencintaimu Desya, bukan masa lalumu, bukan fisikmu apalagi hartamu. Aku mencintai kamu apa adanya,” tegas DilanDesya menangis tak percaya, ia menumpahkan air matanya di pelukan Dilan. “Aku ingin mendengarnya darimu,” “Iya, Iya Mas, aku juga mencintaimu,” Desya menangis tersedu, namun Dilan tersenyum lega bahwa Desya memiliki perasaan yang sama dengann
Baca selengkapnya