All Chapters of KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU: Chapter 81 - Chapter 90

117 Chapters

Bab 81

Fahri berusaha menahan ibunya. "Tapi Fiona–""Gak usah mikirin istrimu. Dia bisa kok di rumah sendirian. Atau kamu mau ikut, Fiona?" tanya ibunya Fahri berbalik ke arah menantunya."Iya aku ikut," jawab Fiona cepat. Dia harus memastikan kalau Nazwa tidak memilih motor yang harganya mahal."Ck! Pisah sebentar pun kamu gak mau. Emang si Fahri bakal ngelirik perempuan lain apa," omel ibunya Fahri dengan suara lirih."Tapi aku siap-siap dulu. Kan gak lucu kalau aku pergi seperti ini." Fiona memang masih juga mengenakan piyama dan hanya mencuci muka tadi.Ibunya Fahri tidak berkata apa pun. Akan tetapi, dia harus setuju agar anaknya mau ikut dengan sukarela. Meski sebenarnya tidak begitu senang karena menantunya itu hanya menghambat saja.Tanpa persetujuan, Fiona gegas berlari menuju kamar untuk bersiap-siap.Sebuah pukulan dari ibunya mendarat di bahu Fahri. "Kenapa sih harus ajak istrimu, Fahri? Kan motor itu bisa dibeli walaupun dia gak ikut. Pergi sebentar aja kalian gak mau pisah. Pas
last updateLast Updated : 2022-10-14
Read more

Bab 82

"Kok kamu ngomong gitu, Fiona? Gak suka kamu sama pilihan kami?" Wajah ibunya Fahri tertekuk. Tidak senang dengan perkataan menantu barunya itu."Iya, Mbak. Ini udah yang paling bagus loh. Emang Mbak Fiona maunya aku beli motor yang seperti apa? Jangan pikir aku mau beli motor yang jelek ya. Bisa jadi bahan tertawaan aku," kesal Nazwa."Tapi itu harganya mahal banget, Bu. Bisa beli mobil loh itu.""Halah alasan saja kamu, Fahri. Bilang saja kamu gak mau beli motor buat adikmu. Padahal kalau Nazwa punya motor kan ibu juga yang enak.""Mas Fahri bukannya gak mau beli motor buat Nazwa, Bu. Kalau harganya yang agak murah boleh kok. Tapi yang Nazwa pilih ini bahkan lebih mahal dari mobil," terang Fiona berusaha menengahi."Masa sih harga motor ini mahal." Ibunya Fahri tampak tidak percaya. "Mbak, motor ini harganya berapa?" tanyanya kepada sales perempuan yang sedari tadi mengikuti mereka."Yang ini harganya 320 juta, Bu. Ini motor Tymax yang modelnya sporty dan gagah," jawab sales itu.M
last updateLast Updated : 2022-10-14
Read more

Bab 83

Sementara Fahri hanya bisa garuk-garuk kepala. Serba salah. Di satu sisi dia tidak ingin melukai hati ibu yang telah melahirkannya. Akan tetapi, di sisi lain apa yang dikatakan istrinya pun benar.Fiona menghentakkan kaki kesal, lalu meninggalkan suami, ipar, dan mertuanya itu. Dia kesal dengan sikap ibunya Fahri yang semena-mena. Akan tetapi, lebih kesal lagi dengan Fahri yang tidak bisa berkata apa-apa."Fiona, tunggu–""Mau ke mana kamu? Belum beli apa-apa loh kita, main pergi aja. Udah, biarin aja istrimu pulang. Dia bisa kok pulang sendiri. Kamu bawa kartu kredit atau atm nya kan?" sergah ibunya Fahri menarik tubuh Fahri."Tapi Fiona, Bu." Fahri memasang wajah iba. Mungkin dengan begitu ibunya akan meluapkan keinginan membeli kendaraan dan membiarkannya menyusul Fiona dan membujuknya."Kalau kamu pergi, jangan pernah temui ibu lagi."Pupus sudah harapan Fahri. Pilihan yang ada terlalu sulit. Tidak mungkin dia pergi dan membuat hubungan dengan sang ibu renggang. Akhirnya, dengan s
last updateLast Updated : 2022-10-14
Read more

Bab 84

"Dasar gak tahu diri! Sudah numpang, gengsi pula."Fahri, Nazwa, dan ibunya sontak memandang ke arah sumber suara. "Fiona? Ngapain kamu balik lagi? Bukannya kamu tadi sudah pergi?!" cibir bu Yuni pada Fiona. Sedangkan Nazwa hanya mencebikkan bibirnya. "Kenapa memangnya? Aku ke sini nyamperin suamiku, takut kalau suamiku kelepasan dan gak bisa nahan keinginan kalian yang banyak maunya itu.""Lho Fahri kan anakku dan dia juga Kakaknya Nazwa, jadi wajar dong kalau kami minta sama dia. Di mana salahnya?""Salahnya adalah uang itu bersumber dariku. Tidak puaskah kalian dengan semua uang gaji Mas Fahri yang diberikan seluruhnya untuk kalian?"Kali ini Fiona benar-benar kesal pada mertua dan adik iparnya itu. Dia bukan Ayra yang bisa ditindas oleh mertua dan ipar. Fiona perempuan masa kini yang menjunjung tinggi nilai harga diri. Sedangkan Fahri, mau marah pada Fiona pun seolah-olah dia tak mampu. Fiona adalah mesin atm nya. Seandainya ia tidak lagi bekerja pun masih bisa Fiona menopang hi
last updateLast Updated : 2022-10-17
Read more

Bab 85

"Maksud kamu?""Ck! Masa gak paham sih! Mana sini ATM sama kartu kredit kepunyaanku yang kamu bawa.""Kok kamu minta?" Susah payah Fahri menelan salivanya. Sungguh ia tidak menyangka jika Fiona kini akan meminta apa yang sudah ia berikan pada Fahri. "Ya iya aku minta biar aku yang bayar soalnya kalau kamu yang bayar nanti menuruti keinginan keluargamu itu. Aku bukan Ayra yang bisa dijadikan jongos sama keluargamu. Cepat berikan!" Sekali lagi, mata Fiona melotot. Sungguh ia merasa kesal pada Fahri karena tidak bisa tegas pada ibu dan adiknya. Fahri akan luluh setiap kali sang ibu mengatakan durhaka jika tidak menuruti kemauan bu Yuni. "Buruan mana!" desak Fiona yang melihat Fahri tidak juga lekas mengambil apa yang ia minta. "Ck! Iya-iya sabar ini aku ambilin." Fahri pun memberikan apa yang Fiona minta, sedangkan bu Yuni yang sejak tadi memperhatikan apa yang dilakukan Fiona dan Fahri menunggu dengan resah. Dia dan juga Nazwa takut jika apa yang mereka inginkan tidak terkabul. "A
last updateLast Updated : 2022-10-17
Read more

Bab 86

"Jelas repot karena yang dia pakai itu uangku. Sekali lagi uangku!" ucap Fiona penuh dengan penekanan. "Kamu itu istrinya Fahri, jadi uangmu juga uang Fahri. Sedangkan surganya Fahri itu ada padaku jadi, sudah kewajiban dia menuruti apa yang aku mau dan sudah kewajiban dia untuk membuat Ibunya ini bahagia.""Dan mengorbankan kebahagiaan orang lain?""Orang lain bagaimana? Kamu dan Fahri kan suami istri jadi aku juga Ibumu. Sudah sepatutnya seorang anak menyenangkan orang tuanya bukan?""Yah patut asalkan orang tuanya itu tahu diri!" "Fahri! Apa maksudnya ini! Kamu dan istrimu nggak lupa kan kalau dulu janji kalian itu bagaimana?" "Eits jangan lupa juga Ibu mertua yang terhormat. Yang berjanji itu anakmu bukan aku.""Alah sama saja. Fahri! Pokoknya Ibu mau motor yang itu! Awas saja kalau gak kamu belikan!" "Memangnya kamu ada uang untuk membeli motor yang itu, Mas?" Fahri menggeleng dengan cepat menjawab pertanyaan Fiona. Mata bu Yuni mendelik mendengar ucapan dan jawaban dari anak
last updateLast Updated : 2022-10-17
Read more

bab 87

"Lho gak bisa gitu dong. Antarkan kami pulang dulu kok malah mau nyelonong saja.""Apa lagi? Kan sudah aku turuti kemauan membeli motor impian kalian.""Impianmu bukan impian kami.""Ah sama saja, seharusnya kalian bersyukur karena itu pun harganya cukup mahal. Yaudah yuk, Mas, kita pergi aku mau ke suatu tempat soalnya.""Bu maaf ya, kali ini Ibu pulang naik taksi online saja.""Eh eh kamu mau kemana?! Gak mau! Antarkan dulu Ibu dan Nazwa pulang. Lho Fahri, Fiona jangan pergi!" pekik bu Yuni. Ia benar-benar definisi manusia gak punya malu sebab sejak tadi teriak-teriak dan dilihat banyak orang. Bahkan, petugas penjual motor itu saja sampai menggelengkan kepalanya melihat tingkah bu Yuni. "Udah deh, Bu, kita pesan taksi online saja. Malu tuh dilihatin banyak orang," tegur Nazwa dan akhirnya mampu membuat bu Yuni terdiam. ***"Kita mau kemana ini, Dek?""Mau ke rumah Papi.""Mau ngapain?" Fahri sesekali menoleh melihat ke arah Fiona dan arah jalan karena ia juga harus fokus menyetir.
last updateLast Updated : 2022-10-17
Read more

bab 88

"Ya sama suami kamu lah, kan kami sudah menikah jadi itu ya tanggungjawab suami kamu dong."Fiona mendelik mendengar perkataan papinya. Tidak ada angin maupun hujan, tetapi entah kenapa papinya itu berubah. Mengherankan."Kenapa harus sama Mas Fahri sih, Pi? Selama ini kan Papi selalu kasih aku jatah bulanan. Kenapa sekarang tiba-tiba suruh minta ke Mas Fahri sih?" protes Fiona tidak terima."Fiona, Fiona ... kamu kok lucu banget sih. Di mana-mana perempuan itu kalau sudah menikah tanggung jawabnya sudah beralih ke suaminya. Jadi, mulai sekarang kamu jangan minta uang jatah bulanan ke papi lagi, tapi ke suamimu itu," tunjuk Ibra mengecilkan jarinya dapatkah arah Fahri.Kedua sudut bibir Ayra tertarik sempurna meski meski telah berusaha sekuat tenaga ditahannya. Pilihannya untuk menikahi Ibra memanglah sangat tepat. Dia bisa menyaksikan setiap kejatuhan dan penderitaan dari pasangan tidak tahu malu, Fahri dan Fiona. Ya, sepertinya ungkapan jodoh adalah cerminan diri adalah benar adanya
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

bab 89

"Papi jahat! Tega sama aku! Kenapa pein lebih sayang sama dia dibanding aku? Aku anak kandungmu, Pi. Kenapa kamu biarkan perempuan miskin itu menikmati semua hartamu sedangkan aku gak?"Ibra hanya geleng-geleng kepala mendengar penuturan putrinya itu. Matanya telah tertutup oleh uang. Segala sesuatu diukirnya dengan benda itu."Papi bukannya jahat, Fiona. Tapi, kamu bukan lagi tanggung jawab papi. Sekarang kamu tanggung jawab Fahri," ucap Ibra melirik sekilas ke arah Fahri yang masih berdiri mematung di tempatnya. "Dan soal siapa yang bisa menikmati harta papi, semua itu tergantung papi, dong," imbuh Ibra dengan begitu santainya.Fiona mengalihkan pandangan ke arah Fahri dan menatapnya dengan tajam. Mungkin dia tidak pernah mengira jika keputusannya untuk menikahi pria itu justru menutup salah satu pintu rezekinya. Memang akta orang, jika pintu satu tertutup maka pintu lain akan terbuka. Akan tetapi, di mana dia bisa menemukan yang seperti papinya?Ibra menatap Fahri. "Bukannya kamu
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

bab 90

"Kamu mau bilang apa pun, keputusan papi gak akan berubah. Daripada teriak-teriak di sini dan habis energi, mending kamu putar otak biar kebutuhanmu dan Fahri bisa tercukupi."Ibra menggenggam tangan Ayra dan segera meninggalkan ruang keluarga. Langkahnya menyusuri anak tangga dengan cepat, setapak demi setapak. Tidak peduli meski Fiona tetap memanggilnya.Fiona yang masih tidak terima dengan keputusan Ibra akhirnya menyusul menaiki tangga. Namun, entah dari mana seorang security tiba-tiba saja menghalangi jalannya bersamaan dengan Ibra yang menjentikkan jari."Maaf, non. Tuan bilang tidak ingin diganggu," ucap security itu dengan sopan. Meski takut akan kemarahan Fiona, tetapi perintah Ibra jauh lebih penting bagi mereka. Ya, secara papinya Fiona yang menggaji mereka dan bukan anaknya."Lepaskan! Berani betul kau menyentuh istriku!" sentak Fahri menarik segitu itu menjauh dari Fiona. Hampir saja security itu jatuh dari tangga.Ibra berdecak sembari menampilkan seringai. Memandang mir
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status