All Chapters of KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU: Chapter 101 - Chapter 110

117 Chapters

Bab 101

Fiona jengkel tak terperi merasakan kesenjangan ekonomi antara dunia maya dan realitanya sendiri, karena itu berarti ia hanya diberi jatah bulanan oleh Ibra, paman Fiona yang dipanggilnya Papi itu sebesar tiga juta saja. "Apa yang dipikirkan Papi? Apakah aku ini seperti ABG kemarin sore yang hanya akan puas hahahihi dari cafe satu dan lainnya untuk menjajankan uang segitu? Lalu, bagaimana dengan kebutuhanku lainnya? Kalau begini, bagaimana juga aku bisa berkembang?" omel perempuan itu yang akhirnya menghadap ke cermin dan menatap pantulannya sendiri dengan bengis."Tidak, ini tidak bisa kubiarkan begitu saja. Papi seharusnya lebih dermawan padaku, sebab beliau kan sayang dan memang mampu. Mungkin, kalau aku diam saja, aku tidak akan diberikan jatah lebih, karena pikirnya aku cukup-cukup saja dengan uang segitu. Argh ... masa sih, orang tua jaman sekarang tidak mengerti kebutuhan anak!" rutuk Fiona, masih di depan cermin.Perempuan itu mengetuk-ngetukkan ujung kaki kanannya di atas lan
last updateLast Updated : 2022-12-06
Read more

Bab 102

"Papi bicara apa sih! Siapa yang hamil juga.""Oh, ya siapa tau juga kan?""Ah tau ah, Papi mah nyebelin!"TutFiona mematikan sambungan teleponnya dan ia melempar ponsel itu ke atas kasur dan tanpa sengaja mengenai kepala Fahri yng masih sibuk mengorok di atas kasur. "Aahh kamu apa-apaan sih, Fi? Kepala aku sakit nih. Lagian jam berapa sih ini?""Jam tujuh!" sahut Fiona tampak sewot. "Apa! Jam tujuh! Astaga aku terlambat. Kenapa kamu gak bangunin aku sih?""Ish! Aku tuh kesel tau, Mas!""Kenapa lagi sih?""Papi nih masa aku beneran dikasih uang cuma tiga juta aja.""Yang benar kamu? Jadi, Papi kamu serius?"." Hemm.""Ck! Yasudah nanti aku habis pulang kerja kita ke rumah Papimu lagi.""Mau ngapain?""Ya membicarakan ini sama Papimu lah. Apa lagi!? Memangnya kamu mau terus-terusan dikasih jatah segitu apa?" Fiona menggeleng menjawab Fahri. "Yaudah makanya. Dah aku mau mandi dan berangkat kerja dulu. Nanti sore kita ke sana." Fiona kembali mengangguk menjawab Fahri. ***“Maksud ka
last updateLast Updated : 2022-12-06
Read more

Bab 103

Meskipun begitu dia tidak ingin menampakkan perasaannya tersebut agar tidak membuat Fahri merasa benar dengan tindakannya.“Tapi Pi, kenapa sih Papi sama sekali tidak mendengarkan pendapatku dan Fahri?” tanya Fiona putus asa, ternyata Papinya sangat kekeuh tidak ingin mendengarkan pendapatnya .“Apa yang perlu aku dengarkan dari kalian, semua sudah jelas, keputusan tentang pemberian wewenang keuangan kepada Ayra bersifat final jadi kalian tidak perlu capek-capek memberikan usulan segala.”“Tapi Pi, bagaimana kalau tiba-tiba uangnya di bawa la—”Ddrrrtt… ddrrtt… ddrrtt…Tiba-tiba ponsel Ibra berbunyi, untuk itu dia mneyetop Fiona yang ingin melanjutkan kata-katanya. Ibra terlihat sangat serius dengan penelpon di sebrang sana.“…..”“Oohh jadi begitu, bapak bisa langsung kontak dengan Bu Ayra ya,” jawab Ibra.“….”“Iya, semua tagihan setelah melalui proses verifikasi, pasti dibayar, jadi Bapak tidak perlu khawatir, yang terpenting barang datang dengan benar, dokumen lengkap, lalu Bapak
last updateLast Updated : 2022-12-06
Read more

Bab 104

Wajah Fiona tampak kecewa dan kesal. Sudah mati-matian memohon pada ayah angkatnya itu, tetapi tetap saja dia tidak mendapatkan apa-apa."Dasar pelit!" gusar Fiona sambil melangkah dengan menghentakkan kaki ke atas lantai yang tak bersalah. Bibirnya mengerucut sepanjang jalan yang dilewatinya.Setelah mendatangi Ibra untuk memprotes soal jatah yang diberikan Ibra kepadanya-yang berujung dengan tangan hampa, Fiona terlihat sangat kecewa dan marah.Setibanya di rumah, wanita yang tengah kesal itu melempar sembarang tas bahunya ke atas kasur. Dia mendudukkan bokongnya ke atas kasur, lalu melepaskan sepatu yang terasa semakin sesak di pergelangan kakinya setelah apa yang dia terima dari 'Papi Ibra' di kediamannya tadi.Fiona meremas rambutnya merasa jengkel sendiri. Bibirnya masih mengerucut ke depan, dengan bola mata yang melebar karena marah."Dia tidak akan kekurangan hartanya hanya dengan memberi jatah lebih padaku! Tapi memang dasar orang pelit! Bisa-bisanya dia menolak semua permint
last updateLast Updated : 2022-12-06
Read more

Bab105

Setelah beberapa detik, Ibra berkata, "Jelas itu adalah kesalahan! Jika aku berikan apa yang diminta oleh anak itu, maka itu adalah sebuah kesalahan! Apakah kau lupa pada semua perbuatan mereka terhadapmu? Untuk apa kau memikirkan mereka yang telah melakukan kejahatan padamu, Ayra?!" tegas Ibra sambil memendam rasa kecewanya pada Fiona. Dia menganggap kalau istrinya itu terlalu pemaaf, terlalu baik-atau apalah itu namanya. Ibra tidak menyukai hal itu.Ayra tertunduk. Apa yang Ibra katakan memang benar adanya. Fiona memang pernah melakukan perbuatan sangat jahat padanya beberapa waktu lalu. Tetapi …. Ayra tampak bimbang. Dia terdiam sesaat. Hati Ayra tidak tega melihat rona kekecewaan terpancar di wajah Fiona tadi. Dia pikir, jika Ibra menuruti apa yang diminta oleh Fiona, mereka juga tidak kan merugi sama sekali. Perusahaan Ibra sangat kuat. Jika hanya menambah nominal jatah untuk Fiona, rasanya tidak akan ada pengaruhnya pada perusahaan suaminya itu. Ayra tidak mengira kalau Ibr
last updateLast Updated : 2022-12-06
Read more

pertengkaran Fahri dan Fiona

Hari berlalu begitu saja. Saat ini, Fahri sedang duduk santai dengan istrinya. Mereka berdua mengobrol tentang banyak hal untuk menghabiskan waktu berdua. Awalnya, semua baik-baik saja. Namun, tak berlangsung lama, Ibu Fahri menelepon. Sebagai anak yang penurut, Fahri gegas menerima telepon tersebut. “Halo, Bu. Ada apa?” tanya Fahri memulai obrolan sambungan telepon. “Halo, Fahri. Kamu kok belum kirim uang sama Ibu? Harusnya kan dari dua hari lalu Ibu sudah terima uang itu,” protes Bu Hilwa. Jika didengar dari nada bicaranya, perempuan itu pasti kesal karena keterlambatan itu. “Iya, Bu. Sabar dulu, ya. Nanti pasti aku kirim,” tukas Fahri mencoba untuk menenangkan ibunya. Ia juga sedikit tak enak hati karena sudah membuat wanita tua itu menunggu. “Ya sudah. Setelah ini langsung kirim, ya. Uang itu mau ibu pakai untuk bayar cicilan sama biaya kuliah adikmu. Jadi tidak bisa telat terus. Nanti Ibu dimarahi. Memangnya kamu mau?” cerocos Bu Hilwa dari seberang sana. Ia kesal karena Fa
last updateLast Updated : 2022-12-21
Read more

pertengkaran Fahri dan Fiona 2

“Harusnya kamu itu bilang sama Ibu kamu, kalau tidak ada uang jangan suka tambah cicilan. Apalagi adik kamu itu, suruhlah dia kerja part time biar ada uang sendiri. Jadi tidak nyusahin kamu terus! Kamu itu harusnya memenuhi kebutuhan kita dulu baru urusin kebutuhan ibu dan adikmu,” omel Fiona yang sejak tadi enggan berhenti. “Kamu suruh adikku kerja? Kalau dia tidak fokus kuliahnya bagaimana, ha? Aku tidak tahu dengan jalan pikiranmu. Ibu dan adikku hanya punya aku. Jadi, aku harus ikut bertanggung jawab atas kehidupan mereka ke depannya. Lagi pula, kamu kan ada gaji juga. Kenapa tidak kamu pakai untuk memenuhi kebutuhan kita yang kurang?” ujar Fahri yang terlihat santai tanpa beban saat mengatakan itu. “Nah, gajimu bisa untuk kebutuhan kita, sementara uangku bisa untuk mencukupi cicilan Ibuku dan biaya kuliah adikku. Impas bukan? Jadi, kita sama-sama berjuang,” imbuh Fahri. Fiona yang mendengar itu matanya sampai mendelik. Rasa marahnya naik berkali-kali lipat saat Fahri meminta
last updateLast Updated : 2022-12-21
Read more

fahri yang bosan dengan Fiona

Fahri melempar asal ponselnya saat mendapati benda pipih itu terus saja bergetar dengan menampilkan nama Fiona di sana. Nyatanya niatnya untuk mencari kedamaian di rumah orang tua berakhir kembali mendapatkan pintu karena gangguan dari wanita itu yang tiada habisnya. Hal yang membuat Fahri sendiri semakin merasa muak terhadap sang istri yang akhir-akhir ini sudah tidak berguna lagi untuk dirinya.Toh memang sejak awal Fahri mendekati Fiona hanya karena ingin mengeruk harta dari wanita itu, tetapi sekarang bahkan Ibra yang merupakan ladang utama dari pendapatan Fiona perlahan sudah mulai menghentikan pengeluarannya untuk wanita itu yang artinya Fahri sendiri juga kian merasa tercekik akibat perekonomiannya yang semakin lama semakin sedikit."Sudah tidak bisa menghasilkan uang, eh masih saja menjadi pengganggu! Benar-benar memuakkan! Seandainya saja aku bisa mendapatkan pengganti Fiona sekarang. Sudah pasti aku akan langsung menceraikan wanita tak menguntungkan itu. Tetapi memangnya wan
last updateLast Updated : 2022-12-22
Read more

petualangan Fahri belum berakhir

"Benar-benar menyebalkan. Sepertinya aku tak bisa kalau harus terus-menerus bertahan dengannya. Bukannya jadi kaya, yang ada lama-lama aku malah jadi Jatuh Miskin karena Fiona sendiri sekarang selalu minta uang denganku gara-gara tua bangka itu sudah tak ingin memberikan banyak uang untuknya. Masa Fiona hanya dijatah satu bulan tiga juta saja. Dapat apa uang segitu? Untuk keperluan sehari-hari saja pasti tidak akan cukup!" Fahri kian merasa kesal kita kembali mengingat perdebatannya dengan Ibra beberapa hari lalu.Sejenak terdengar ibu Fahri berdecak. "Sudahlah, tidak perlu dipikirkan lagi. Kalau memang sudah tidak berguna ya sudah, buang saja. Dan kita bisa langsung segera mencari yang baru, yang jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan wanita itu," papar ibu Fahri dengan santainya."Iya, Bu. Aku tahu. Tetapi memangnya siapa yang harus aku kejar? Kemarin-kemarin aku terlalu fokus dan menikmati waktuku dengan Fiona sampai-sampai aku lupa untuk mencari target yang baru saat Fiona s
last updateLast Updated : 2022-12-22
Read more

Fahri sang donjuan

Saat ini Fahri dan Alina meminta waktu berduaan. Mereka memilih untuk tidak diam rumah. Mereka berjalan-jalan sejenak mencari angin. Hubungan yang baru pertama kali terjalin itu benar-benar sangat menyenangkan bagi Alina. Begitupun dengan Fahri yang tidak bisa tidak tersenyum ketika menatap wanita di sebelahnya itu.Orangtua Fahri sangat menyukai Alina juga. Jadi, sudah tidak ada batasan bagi keduanya untuk tidak dekat. Fahri benar-benar merasa bahagia. Bahkan untuk menjalin hubungan ini mereka tidak perlu pikir panjang lagi."Aku benar-benar bahagia bisa mengenalmu, aku bahkan ingin mengenalmu lebih dalam lagi. Seiring berjalannya waktu aku pasti tau semua tentangmu," celetuk Fahri begitu serius.Alina yang malu-malu hanya bisa tersenyum manis. Entah mengapa hatinya juga terasa hangat bisa berduaan dengan Fahri."Jangan ditahan kalau mau senyum atau ketawa," ujar Fahri ketika melihat Alina yang entah mengapa menahan semua itu."Kapan kita jalan?" "Ini kan sekarang lagi jalan," ledek
last updateLast Updated : 2022-12-23
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status