Share

Bab 102

"Papi bicara apa sih! Siapa yang hamil juga."

"Oh, ya siapa tau juga kan?"

"Ah tau ah, Papi mah nyebelin!"

Tut

Fiona mematikan sambungan teleponnya dan ia melempar ponsel itu ke atas kasur dan tanpa sengaja mengenai kepala Fahri yng masih sibuk mengorok di atas kasur.

"Aahh kamu apa-apaan sih, Fi? Kepala aku sakit nih. Lagian jam berapa sih ini?"

"Jam tujuh!" sahut Fiona tampak sewot.

"Apa! Jam tujuh! Astaga aku terlambat. Kenapa kamu gak bangunin aku sih?"

"Ish! Aku tuh kesel tau, Mas!"

"Kenapa lagi sih?"

"Papi nih masa aku beneran dikasih uang cuma tiga juta aja."

"Yang benar kamu? Jadi, Papi kamu serius?".

" Hemm."

"Ck! Yasudah nanti aku habis pulang kerja kita ke rumah Papimu lagi."

"Mau ngapain?"

"Ya membicarakan ini sama Papimu lah. Apa lagi!? Memangnya kamu mau terus-terusan dikasih jatah segitu apa?" Fiona menggeleng menjawab Fahri.

"Yaudah makanya. Dah aku mau mandi dan berangkat kerja dulu. Nanti sore kita ke sana." Fiona kembali mengangguk menjawab Fahri.

***

“Maksud ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status