"Tadi malam suamiku melakukan kesalahan, itu sebabnya aku datang kemari untuk meminta maaf secara langsung kepadamu. Jadi aku mohon, lupakanlah kejadian tadi malam dan berhentilah menghubungi suamiku. Karena semua yang terjadi itu, di luar kesadaran suamiku," ucap Zeira dengan lembut namun penuh penekanan.Imel tersenyum mendengar ucapan Zeira, "Di luar kesadaran?" tanya Imel dengan nada mencibir."Anjas Pratama Wijaya melakukannya dengan penuh kesadaran, nyonya Wijaya." Lanjutnya dengan tegas."Tidak, aku mengenal suamiku seperti apa." Bantah Zeira."Iya, semua istri pasti mengenal suaminya. Tapi, aku yang lebih paham tentang Anjas, bukan kamu." Zeira memutar mata untuk menatap mata Imel, "Orang luar tidak akan paham dengan suamiku. Apalagi dengan kamu, yang baru beberapa kali bertemu karena urusan bisnis," ucapnya."Sebelum kamu ada! aku sudah mengenalnya terlebih dahulu. Bahkan, aku sudah beberapa kali tidur di kamarnya."Seluruh bulu kuduk Zeira berdiri, darahnya mengalir kencang
Baca selengkapnya