Share

Soalnya Azka penasaran lihat papah jatuh.

"Sayang, pijit punggung aku dong," ucap Anjas setelah mereka tiba di kamar dan berbaring di atas tempat tidur.

"Aku gak bisa pijit mas, aku minta pak Asep untuk mencari tukang pijit ya?" bujuk Zeira.

Bukan dia tidak mau memijit punggung suaminya, tetapi melihat pinggul Anjas yang merah dan sedikit lebam, membuat Zeira takut untuk menyentuhnya.

"Tapi tengah malam seperti ini, mana ada tukang pijit yang mau datang sayang."

"Iya juga sih, mas." Timpal Zeira.

"Yaudah, menunggu besok pagi! kamu aja ya yang pijit mas?"

Zeira bangkit dari tidurnya, melangkah menuju meja rias untuk meraih minyak telon dari sana. Diusapnya minyak yang berbau sereh itu ke seluruh punggung Anjas. Dengan lembut dan penuh hati-hati, jari lentiknya menyentuh kulit mulus suaminya.

"Ow...." Rintih Anjas, saat jari tangan Zeira menyentuh bagian punggung yang terbentur ke tanah.

"Maaf mas, sakit ya?" ucap Zeira.

"Sakit banget sayang, sepertinya pinggang mas patah."

"Ha....." Zeira terkejut, "Benar mas?" lanjutnya.

Anja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status