Share

Tapi wajahnya enggak kan?

Penulis: Tetesan air
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Enam bulan telah berlalu, kenyataan pahit itu masih menyelimuti kediaman Wijaya. Terutama Zeira dan kedua anaknya, bahkan sampai saat ini Azka masih sering menagis mencari ayahnya.

Seperti pagi ini, Zeira harus berusaha keras membujuk putranya.

"Sayang, kamu harus makan, katanya mau jadi anak pintar! kalau gak mau makan, gimana mau pintar," ucap Zeira untuk membujuk putranya.

"Aku rindu papah." Sahut Azka.

Zeira menaruh piring yang ada ditangannya ke atas meja. Lalu memeluk Azka dengan erat dan penuh kasih sayang.

"Mamah juga rindu papah sayang." Balas Zeira.

Keduanya saling berpelukan dan menumpahkan air mata.

"Jangan sedih dong, aunty jadi ikut sedih," ucap Susan.

"Kakek juga ikut sedih." Timpal Barata.

Pria paruh baya itu sudah kembali dari Singapura, setelah mendengar kabar kematian menantunya. Lagipula kondisi Barata sudah sembuh 80 persen. Jadi ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menghentikan pengobatannya. Ia ingin menjaga dan menemani kedua putrinya.

Azka melepaskan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Nanda Ajach
bikin blik anjaz Thor,,msak pemeran utama kok mati,,knp selalu bikin menang yg jhat
goodnovel comment avatar
Saleha Usman
jadi malas cerita nya jadi begini ya
goodnovel comment avatar
Rahmat Wahyono
bikin malas,,,n gak masuk akal msk orang yg bkn gaduh RT di masukan k rumah,,alasan surat wasiat kan konyol...wkwkwk penulisnya aneh halunya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tapi sayang, mau sampai kapan kamu larut dalam kesedihan?

    Semenjak melihat raut wajah Saddam yang begitu tegang! Susan merasa ada sesuatu yang aneh dengan pria tampan itu."Kak, kamu lihat gak wajah Saddam?" Tanya Susan kepada Zeira."Enggak, kenapa?" Zeira balik bertanya."Aku merasa ada yang aneh deh." "Aneh bagaimana? kakak rasa gak ada yang aneh." Bantah Zeira."Aku merasa wajah Saddam sedikit tegang, saat kakak mengatakan bertemu dengan pria yang mirip dengan kak Anjas." "Masa sih?" Ucap Zeira."Iya, aku enggak bohong kak." Susan mengangkat dua jari tangannya sebagai tanda serius.Zeira tersenyum tipis, "Mungkin Saddam merasa lelah, karena akhir-akhir sering lembur. Jadi wajar kalau wajahnya terlihat tegang atau pucat." Zeira berpikir positif, walupun ia tidak nyaman dengan keberadaan Saddam di rumah itu! tapi Zeira sama sekali tidak pernah berpikir buruk terhadapnya....................Pukul 6 pagi, Saddam sudah meninggalkan kediaman Wijaya. Pria tampan itu mengemudi mobilnya sendiri tanpa sopir pribadi.Biasanya setiap hari Minggu

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Ma...ma...mas, Anjas.

    Satu bulan telah berlalu, hingga saat ini Zeira belum menerima permintaan ayahnya untuk menikah. Bahkan selama satu bulan ini, ia lebih sering mengurung diri di dalam kamar.Tok....tok....tok... Suara ketukan pintu menyadarkan Zeira dari khayalan.Ia bangkit dari kursi, melangkah untuk membuka pintu. Wajahnya sedikit kesal saat melihat ayahnya berdiri di sana. Zeira tahu tujuan ayahnya datang menemuinya, pasti untuk membujuknya agar menikah dengan Saddam."Apa papah boleh masuk?" Tanya Barata sambil tersenyum."Hm..." Sahut Zeira seiring dengan anggukan kepala."Apa papah datang kemari untuk membahas tentang pernikahan?" Todong Zeira setelah mereka duduk di sofa.Barata menggelengkan kepala, ia menatap Zeira sambil tersenyum. "Tidak sayang, papah datang kemari untuk mengajakmu menemani papah ke rumah sakit.""Apa papah sakit?" Zeira terlihat panik dan khawatir."Tidak sayang, papah hanya ingin cek. Soalnya akhir-akhir ini jantung papah sering berdegup kencang." Zeira bangkit dari tem

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Dokter, apa ini benar-benar istri pak Anjas?

    Keputusan Zeira untuk menikah dengan Saddam sudah bulat. Namun ia meminta pernikahan mereka hanya di laksanakan di kantor KUA tanpa adanya resepsi."Kak, apa kamu sudah yakin?" Tanya Susan.Saat ini kedua wanita cantik itu sedang duduk di taman sambil menemani Azka bermain."Sudah." Jawab singkat Zeira.Susan menarik napas dalam-dalam. "Jika kakak belum yakin! kakak berhak untuk menolaknya. Cobalah bicara dengan papah." "Tidak Susan, aku tidak mau terjadi sesuatu yang buruk kepada papah." Bantah Zeira."Kakak, jangan memaksakan diri hanya untuk sesuatu. Aku tahu kamu sangat menyayangi papah, itu sebabnya kamu setuju untuk menikah dengan Saddam. Tapi percayalah kak, pernikahan kamu dan Saddam tidak ada hubungannya dengan penyakit papah.""Tapi San.....""Tidak ada tapi-tapian, berpikirlah karena masih ada waktu satu bulan lagi." Setelah mengatakan itu, Susan langsung pergi.Sementara di tempat lain, Bella dan Anjas sudah berada di dalam pesawat. Keduanya terbang menuju Inggris untuk m

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tolong pak, aku harus bertemu dengan nyonya Zeira.

    "Selamat pagi." Suara dari seberang sana."Selamat pagi, apa ini dengan kantor Wijaya Grup?" Ucap Mark."Iya, ini dengan kantor Wijaya Grup. Saya bicara dengan siapa?" Tanya dari seberang sana."Ini saya Mark, klien pak Anjas. Apa saya bisa bicara dengan Ibu Zeira?""Maaf pak, ibu Zeira tidak ada di kantor." Balas dari seberang."Kalau begitu apa saya bisa meminta nomor ponselnya? ada yang ingin saya sampaikan tentang pak Anjas." "Tu....tu....tu...tu...." Tiba-tiba panggilan terputus. Mark mencoba menghubunginya kembali, namun tidak bisa terhubung."Pasti ada yang tidak beres," ucap Mark. Ia bangkit dari kursi dan pergi meninggalkan rumah sakit.Sementara di tempat lain, Saddam langsung melakukan tindakan agar Mark tidak bisa menghubungi nomor kantor. Ia juga berusaha menghubungi nomor Bella untuk memberitahu tentang Mark. Tetapi sayang, panggilnya tidak terhubung. Bagaimana terhubung, Bella saat ini sedang koma di rumah sakit, sedangkan ponselnya tinggal di hotel.Tepat pukul 5 sor

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Untuk apa dia datang kemari?

    Mark sudah memohon, tetapi security tidak juga mengizinkannya untuk masuk. Akhirnya Mark kembali ke hotel."Saya terima nikahnya dan kawinnya Zeira Kirana binti Barata, dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai." "Sah...sah...sah..."Kini Zeira resmi menjadi istri Saddam, ia hanya menjabat tangan suaminya tanpa menciumnya. Begitu juga dengan sebaliknya, Saddam tidak mencium kening Zeira, sebab istrinya itu menghindar.Air mata tidak berhenti ke luar dari matanya, begitu juga dengan Susan. Ia sangat mengerti bagaimana perasaan kakaknya saat ini. Tetapi walaupun demikian, Susan tetap mengucapkan selamat dan mendoakan semoga rumah tangga kakaknya bahagia dan harmonis.Waktu menunjukkan pukul 5 sore, saat Saddam masuk ke kamar. Ia melihat Zeira duduk di kursi sambil menghadap ke arah kolam renang melalui jendela."Hem..." Saddam sengaja berdehem agar Zeira menyadari kedatangannya.Namun Zeira sama sekali tidak merespon, tatapan wanita cantik itu tetap saja tertuju ke arah kolam renang

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Nikmati saja Zeira.

    Mark melangkah mendekati Bella, "Maaf, tapi saya tidak mengenal anda." Wajah Bella terlihat sedih, bahkan kedua sudut matanya mengeluarkan cairan bening. Kondisinya saat ini membuatnya tidak bisa melakukan apapun. .......................Satu bulan telah berlalu, kondisi Bella kini semakin membaik. Terapi yang ia lakukan setiap hari membuat jari tangannya sudah bisa bergerak.Begitu juga dengan Mark, pria keturunan Jerman itu selalu datang menemui Anjas. Ia berusaha mengingatkan Anjas tentang masa lalunya, bahkan ia memberikan apartemennya untuk tempat tinggal Anjas dan Bella, selama mereka di sana. Mark sebenarnya ingin sekali terbang ke Indonesia untuk menemui Zeira lagi, tetapi pekerjaannya yang begitu penting tidak bisa ia tinggalkan. "Um...hum..." Bella menggumam saat melihat Mark muncul dari pintu.Mark yang mengerti maksud Bella, lantas menghampirinya, sedangkan Anjas bergegas menuju kamar."Ada apa Bella? apa kamu inginkan sesuatu?" Tanya Mark.Bella mengangguk, matanya ia

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Karena aku ingin menikmati tubuhnya.

    "Hentikan." Sentak Zeira dengan nada yang lebih tinggi.Ia berusaha mendorong tubuh Saddam sekuat tenaga. Tetapi apalah daya, tubuhnya jauh lebih kecil daripada Saddam."Diam Zeira." Geram Saddam.Ia mulai kesal dengan sikap Zeira yang berontak, dengan kasar tangannya mencengkram kedua pipi Zeira."Kamu adalah istriku, sudah kewajibanmu untuk melayaniku," ucap Saddam dengan tegas. "Jadi, biarkan aku menikmati tu....." Tiba-tiba seseorang menarik Saddam dari belakang, sehingga pria tampan itu tidak melanjutkan kata-katanya.Pak....puk...pak... Beberapa pukulan mendarat di wajah Saddam."Aku yang akan menikmati tubuhmu pengkhianat." Suara bariton itu membuat Zeira berhenti menagis. Tadinya ia meringkuk di atas tempat tidur sambil berurai air mata, tapi kini kepalanya terangkat setelah mendengar suara yang tidak asing di telinganya."Ma....ma...mas Anjas," ucapnya dengan bibir gemetar.Zeira sama sekali tidak bergerak dari tempat tidur, ia mengucek mata untuk memperjelas penglihatannya

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Kesadaran dan hukuman.

    Zeira mengerutkan kening, ia bingung kenapa Anjas memanggil wanita itu, Bella. Sedangkan selma ini Zeira mengenalnya sebagai imel."Apa kabar Nyonya Zeira?" sapa Mark, sambil menyodorkan tangannya."Saya baik, bagaimana dengan bapak?" Zeira menjabat tangan Mark, ia juga balik bertanya."Saya baik," balas Mark.Setelah melepaskan tangannya dari Mark, Zeira menyodorkan tangannya kepada Bella. Namun Bella tidur menyambut tangan Zeira, ia justru menarik tangan wanita cantik itu, lalu memeluknya sambil menangis."Maafkan aku Zeira, aku benar-benar minta maaf," ucap Bella di sela-sela tangisan.Zeira melepaskan pelukannya dari Bella, "Hey, kamu kenapa minta maaf?" ucapnya.Tentu Zeira bertanya demikian! Menurutnya, ia tidak pernah ada masalah dengan wanita yang ada di hadapannya saat ini. Karena Zeira tidak tahu, kalau wanita itu adalah Bella. Sebab Bella sudah mengubah seluruh wajahnya dengan melakukan operasi plastik."Aku mohon maafkan aku Zeira, aku telah banyak melakukan kesalahan terh

Bab terbaru

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Kesadaran dan hukuman.

    Zeira mengerutkan kening, ia bingung kenapa Anjas memanggil wanita itu, Bella. Sedangkan selma ini Zeira mengenalnya sebagai imel."Apa kabar Nyonya Zeira?" sapa Mark, sambil menyodorkan tangannya."Saya baik, bagaimana dengan bapak?" Zeira menjabat tangan Mark, ia juga balik bertanya."Saya baik," balas Mark.Setelah melepaskan tangannya dari Mark, Zeira menyodorkan tangannya kepada Bella. Namun Bella tidur menyambut tangan Zeira, ia justru menarik tangan wanita cantik itu, lalu memeluknya sambil menangis."Maafkan aku Zeira, aku benar-benar minta maaf," ucap Bella di sela-sela tangisan.Zeira melepaskan pelukannya dari Bella, "Hey, kamu kenapa minta maaf?" ucapnya.Tentu Zeira bertanya demikian! Menurutnya, ia tidak pernah ada masalah dengan wanita yang ada di hadapannya saat ini. Karena Zeira tidak tahu, kalau wanita itu adalah Bella. Sebab Bella sudah mengubah seluruh wajahnya dengan melakukan operasi plastik."Aku mohon maafkan aku Zeira, aku telah banyak melakukan kesalahan terh

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Karena aku ingin menikmati tubuhnya.

    "Hentikan." Sentak Zeira dengan nada yang lebih tinggi.Ia berusaha mendorong tubuh Saddam sekuat tenaga. Tetapi apalah daya, tubuhnya jauh lebih kecil daripada Saddam."Diam Zeira." Geram Saddam.Ia mulai kesal dengan sikap Zeira yang berontak, dengan kasar tangannya mencengkram kedua pipi Zeira."Kamu adalah istriku, sudah kewajibanmu untuk melayaniku," ucap Saddam dengan tegas. "Jadi, biarkan aku menikmati tu....." Tiba-tiba seseorang menarik Saddam dari belakang, sehingga pria tampan itu tidak melanjutkan kata-katanya.Pak....puk...pak... Beberapa pukulan mendarat di wajah Saddam."Aku yang akan menikmati tubuhmu pengkhianat." Suara bariton itu membuat Zeira berhenti menagis. Tadinya ia meringkuk di atas tempat tidur sambil berurai air mata, tapi kini kepalanya terangkat setelah mendengar suara yang tidak asing di telinganya."Ma....ma...mas Anjas," ucapnya dengan bibir gemetar.Zeira sama sekali tidak bergerak dari tempat tidur, ia mengucek mata untuk memperjelas penglihatannya

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Nikmati saja Zeira.

    Mark melangkah mendekati Bella, "Maaf, tapi saya tidak mengenal anda." Wajah Bella terlihat sedih, bahkan kedua sudut matanya mengeluarkan cairan bening. Kondisinya saat ini membuatnya tidak bisa melakukan apapun. .......................Satu bulan telah berlalu, kondisi Bella kini semakin membaik. Terapi yang ia lakukan setiap hari membuat jari tangannya sudah bisa bergerak.Begitu juga dengan Mark, pria keturunan Jerman itu selalu datang menemui Anjas. Ia berusaha mengingatkan Anjas tentang masa lalunya, bahkan ia memberikan apartemennya untuk tempat tinggal Anjas dan Bella, selama mereka di sana. Mark sebenarnya ingin sekali terbang ke Indonesia untuk menemui Zeira lagi, tetapi pekerjaannya yang begitu penting tidak bisa ia tinggalkan. "Um...hum..." Bella menggumam saat melihat Mark muncul dari pintu.Mark yang mengerti maksud Bella, lantas menghampirinya, sedangkan Anjas bergegas menuju kamar."Ada apa Bella? apa kamu inginkan sesuatu?" Tanya Mark.Bella mengangguk, matanya ia

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Untuk apa dia datang kemari?

    Mark sudah memohon, tetapi security tidak juga mengizinkannya untuk masuk. Akhirnya Mark kembali ke hotel."Saya terima nikahnya dan kawinnya Zeira Kirana binti Barata, dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai." "Sah...sah...sah..."Kini Zeira resmi menjadi istri Saddam, ia hanya menjabat tangan suaminya tanpa menciumnya. Begitu juga dengan sebaliknya, Saddam tidak mencium kening Zeira, sebab istrinya itu menghindar.Air mata tidak berhenti ke luar dari matanya, begitu juga dengan Susan. Ia sangat mengerti bagaimana perasaan kakaknya saat ini. Tetapi walaupun demikian, Susan tetap mengucapkan selamat dan mendoakan semoga rumah tangga kakaknya bahagia dan harmonis.Waktu menunjukkan pukul 5 sore, saat Saddam masuk ke kamar. Ia melihat Zeira duduk di kursi sambil menghadap ke arah kolam renang melalui jendela."Hem..." Saddam sengaja berdehem agar Zeira menyadari kedatangannya.Namun Zeira sama sekali tidak merespon, tatapan wanita cantik itu tetap saja tertuju ke arah kolam renang

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tolong pak, aku harus bertemu dengan nyonya Zeira.

    "Selamat pagi." Suara dari seberang sana."Selamat pagi, apa ini dengan kantor Wijaya Grup?" Ucap Mark."Iya, ini dengan kantor Wijaya Grup. Saya bicara dengan siapa?" Tanya dari seberang sana."Ini saya Mark, klien pak Anjas. Apa saya bisa bicara dengan Ibu Zeira?""Maaf pak, ibu Zeira tidak ada di kantor." Balas dari seberang."Kalau begitu apa saya bisa meminta nomor ponselnya? ada yang ingin saya sampaikan tentang pak Anjas." "Tu....tu....tu...tu...." Tiba-tiba panggilan terputus. Mark mencoba menghubunginya kembali, namun tidak bisa terhubung."Pasti ada yang tidak beres," ucap Mark. Ia bangkit dari kursi dan pergi meninggalkan rumah sakit.Sementara di tempat lain, Saddam langsung melakukan tindakan agar Mark tidak bisa menghubungi nomor kantor. Ia juga berusaha menghubungi nomor Bella untuk memberitahu tentang Mark. Tetapi sayang, panggilnya tidak terhubung. Bagaimana terhubung, Bella saat ini sedang koma di rumah sakit, sedangkan ponselnya tinggal di hotel.Tepat pukul 5 sor

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Dokter, apa ini benar-benar istri pak Anjas?

    Keputusan Zeira untuk menikah dengan Saddam sudah bulat. Namun ia meminta pernikahan mereka hanya di laksanakan di kantor KUA tanpa adanya resepsi."Kak, apa kamu sudah yakin?" Tanya Susan.Saat ini kedua wanita cantik itu sedang duduk di taman sambil menemani Azka bermain."Sudah." Jawab singkat Zeira.Susan menarik napas dalam-dalam. "Jika kakak belum yakin! kakak berhak untuk menolaknya. Cobalah bicara dengan papah." "Tidak Susan, aku tidak mau terjadi sesuatu yang buruk kepada papah." Bantah Zeira."Kakak, jangan memaksakan diri hanya untuk sesuatu. Aku tahu kamu sangat menyayangi papah, itu sebabnya kamu setuju untuk menikah dengan Saddam. Tapi percayalah kak, pernikahan kamu dan Saddam tidak ada hubungannya dengan penyakit papah.""Tapi San.....""Tidak ada tapi-tapian, berpikirlah karena masih ada waktu satu bulan lagi." Setelah mengatakan itu, Susan langsung pergi.Sementara di tempat lain, Bella dan Anjas sudah berada di dalam pesawat. Keduanya terbang menuju Inggris untuk m

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Ma...ma...mas, Anjas.

    Satu bulan telah berlalu, hingga saat ini Zeira belum menerima permintaan ayahnya untuk menikah. Bahkan selama satu bulan ini, ia lebih sering mengurung diri di dalam kamar.Tok....tok....tok... Suara ketukan pintu menyadarkan Zeira dari khayalan.Ia bangkit dari kursi, melangkah untuk membuka pintu. Wajahnya sedikit kesal saat melihat ayahnya berdiri di sana. Zeira tahu tujuan ayahnya datang menemuinya, pasti untuk membujuknya agar menikah dengan Saddam."Apa papah boleh masuk?" Tanya Barata sambil tersenyum."Hm..." Sahut Zeira seiring dengan anggukan kepala."Apa papah datang kemari untuk membahas tentang pernikahan?" Todong Zeira setelah mereka duduk di sofa.Barata menggelengkan kepala, ia menatap Zeira sambil tersenyum. "Tidak sayang, papah datang kemari untuk mengajakmu menemani papah ke rumah sakit.""Apa papah sakit?" Zeira terlihat panik dan khawatir."Tidak sayang, papah hanya ingin cek. Soalnya akhir-akhir ini jantung papah sering berdegup kencang." Zeira bangkit dari tem

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tapi sayang, mau sampai kapan kamu larut dalam kesedihan?

    Semenjak melihat raut wajah Saddam yang begitu tegang! Susan merasa ada sesuatu yang aneh dengan pria tampan itu."Kak, kamu lihat gak wajah Saddam?" Tanya Susan kepada Zeira."Enggak, kenapa?" Zeira balik bertanya."Aku merasa ada yang aneh deh." "Aneh bagaimana? kakak rasa gak ada yang aneh." Bantah Zeira."Aku merasa wajah Saddam sedikit tegang, saat kakak mengatakan bertemu dengan pria yang mirip dengan kak Anjas." "Masa sih?" Ucap Zeira."Iya, aku enggak bohong kak." Susan mengangkat dua jari tangannya sebagai tanda serius.Zeira tersenyum tipis, "Mungkin Saddam merasa lelah, karena akhir-akhir sering lembur. Jadi wajar kalau wajahnya terlihat tegang atau pucat." Zeira berpikir positif, walupun ia tidak nyaman dengan keberadaan Saddam di rumah itu! tapi Zeira sama sekali tidak pernah berpikir buruk terhadapnya....................Pukul 6 pagi, Saddam sudah meninggalkan kediaman Wijaya. Pria tampan itu mengemudi mobilnya sendiri tanpa sopir pribadi.Biasanya setiap hari Minggu

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tapi wajahnya enggak kan?

    Enam bulan telah berlalu, kenyataan pahit itu masih menyelimuti kediaman Wijaya. Terutama Zeira dan kedua anaknya, bahkan sampai saat ini Azka masih sering menagis mencari ayahnya.Seperti pagi ini, Zeira harus berusaha keras membujuk putranya."Sayang, kamu harus makan, katanya mau jadi anak pintar! kalau gak mau makan, gimana mau pintar," ucap Zeira untuk membujuk putranya."Aku rindu papah." Sahut Azka.Zeira menaruh piring yang ada ditangannya ke atas meja. Lalu memeluk Azka dengan erat dan penuh kasih sayang."Mamah juga rindu papah sayang." Balas Zeira.Keduanya saling berpelukan dan menumpahkan air mata."Jangan sedih dong, aunty jadi ikut sedih," ucap Susan."Kakek juga ikut sedih." Timpal Barata. Pria paruh baya itu sudah kembali dari Singapura, setelah mendengar kabar kematian menantunya. Lagipula kondisi Barata sudah sembuh 80 persen. Jadi ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menghentikan pengobatannya. Ia ingin menjaga dan menemani kedua putrinya.Azka melepaskan

DMCA.com Protection Status